29 C
Medan
Monday, July 1, 2024

Dinding Parit dari Dana PNPM Tumbang

AMBRUK: Dinding parit anggaran PNPM-MP tahun 2012  Jalan Titi Rambe Aek Matio Ujung ambruk.//Joko/Sumut Pos
AMBRUK: Dinding parit anggaran PNPM-MP tahun 2012 di Jalan Titi Rambe Aek Matio Ujung ambruk.//Joko/Sumut Pos

LABUHANBATU-Dinding parit sepanjang 50 meter yang dikerjakan dengan menggunakan anggaran Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan (PNPM-MP) tahun 2012 di Jalan Titi Rambe Aekmatio Ujung, tepatnya di depan Musholla Nurul Yakin, Kelurahan Sirandorung, Kecamatan Rantau Utara, Kabupaten Labuhanbatu tumbang. Sejumlah warga yang ditemui Sumut Pos, Sabtu (26/1) lalu di lokasi mengaku tidak mengetahui kapan waktu maupun penyebab tumbangnya sebagian dinding parit yang ada di sana. Namun saat ini, sebahagian patahan dinding yang tumbang kembali didirikan serta diganjal dengan menggunakan potongan broti agar tidak rubuh kembali, sedangkan lainnya dibiarkan menutupi parit.

Saat ditanya berapa panjang dinding parit dan berapa besar biaya untuk itu, sebahagian warga yang ditemui juga mengaku tidak mengetahuinya. Mereka berharap adanya perbaikan total terhadap dinding yang rubah tersebut. “Maunya jangan hanya diganjal kayu saja, karena itu tidak tahan dan kayaknya tidak ada gunanya. Kita ragu dinding lainnya juga akan rubuh lagi,” kata Sudir, Kirul dan lainnya. (mag-16)

AMBRUK: Dinding parit anggaran PNPM-MP tahun 2012  Jalan Titi Rambe Aek Matio Ujung ambruk.//Joko/Sumut Pos
AMBRUK: Dinding parit anggaran PNPM-MP tahun 2012 di Jalan Titi Rambe Aek Matio Ujung ambruk.//Joko/Sumut Pos

LABUHANBATU-Dinding parit sepanjang 50 meter yang dikerjakan dengan menggunakan anggaran Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan (PNPM-MP) tahun 2012 di Jalan Titi Rambe Aekmatio Ujung, tepatnya di depan Musholla Nurul Yakin, Kelurahan Sirandorung, Kecamatan Rantau Utara, Kabupaten Labuhanbatu tumbang. Sejumlah warga yang ditemui Sumut Pos, Sabtu (26/1) lalu di lokasi mengaku tidak mengetahui kapan waktu maupun penyebab tumbangnya sebagian dinding parit yang ada di sana. Namun saat ini, sebahagian patahan dinding yang tumbang kembali didirikan serta diganjal dengan menggunakan potongan broti agar tidak rubuh kembali, sedangkan lainnya dibiarkan menutupi parit.

Saat ditanya berapa panjang dinding parit dan berapa besar biaya untuk itu, sebahagian warga yang ditemui juga mengaku tidak mengetahuinya. Mereka berharap adanya perbaikan total terhadap dinding yang rubah tersebut. “Maunya jangan hanya diganjal kayu saja, karena itu tidak tahan dan kayaknya tidak ada gunanya. Kita ragu dinding lainnya juga akan rubuh lagi,” kata Sudir, Kirul dan lainnya. (mag-16)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/