30 C
Medan
Monday, July 1, 2024

Wakil KBT Langsung Kunjungi Keluarga Korban

Foto: Putra Nursaid/Sumut Pos Warga dan polisi menyaksikan bus Intra dan KBJ terbakar di Serdang Bedagai, Sumatera Utara, Senin (26/1/2015).
Foto: Putra Nursaid/Sumut Pos
Warga dan polisi menyaksikan bus Intra dan KBJ terbakar di Serdang Bedagai, Sumatera Utara, Senin (26/1/2015).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Antoni Sianturi selaku Ketua I Koperasi Bintang Tapanuli (KBT), mengaku pihaknya telah mengunjungi keluarga korban yang berada di Tarutung dan Medan. “Sudah kita datangi semua pihak korban,” terangnya, Selasa (26/1) siang.

Lanjutnya, pasca kecelakaan maut Bus Intra Vs KBT (Koperasi Bintang Tapanuli) yang merenggut 4 nyawa di jalinsum Medan-Tebingtinggi km 56-57 Dusun II, Desa Firdaus, Kec.Sei Rampah, Kab.Serdang Bedagai, Senin (25/1/2015), pihaknya langsung mencari alamat dan menemui keluarga korban. Kalau korban yang berada di Tarutung sudah disambangi oleh perwakilan KBT di Tarutung.

“Jadi, KBT itu kantor pusatnya di Tarutung sedangkan di Medan hanya cabang saja. Tadi saya sudah ke Jl. Punak namun sebatas melayat saja,” ucapnya.

“Untuk saat ini kami hanya melayat dan memberikan rasa bela sungkawa saja. Kalau untuk uang duka, kami belum mengatakannya karena keluarga korban masih berduka. Kurang cocok untuk mengatakan uang kalau korban keluarga masih berduka. Rencananya, setelah dua atau tiga hari ini kami akan datang kembali. Saat ini, kami juga turut prihatin. Siapa yang mau kecelakaan?” tuturnya.

“Mengenai sopir, kami dengar sudah menyerahkan diri. Yang bawa mobilnya adalah pemiliknya. Kalau tidak salah marga Sihotang. Mungkin kemarin dia takut, sekarang sudah menyerahkan diri. Kalau namanya musibah, tidak ada yang tahu. Proses hukumnya, kami serahkan ke polisi. Namun, kami sudah menyambangi keluarga korban,” tambahnya.

 

BUKAN UANG KUPERLU, TAPI SUAMIKU

Sementara itu, jenazah Salman Ritonga kemungkinan akan dikebumikan dua hari mendatang. Apalagi, sang istri masih menjalani perawatan di rumah sakit Sultan Sulaiman, Sergei. “Anak-anaknya juga masih di Sergei,” beber seorang kerabat di rumah duka Jl Punak Gg Buntu Kel Sei Putih Timur I Kec Medan Petisah.

Menurutnya, saat ini, pihaknya masih menyusun rencana pemakaman, dan itu akan dirembukkan oleh keluarga. “Lihat saja, keluarga belum kumpul semua. Sebagian masih melihat ibunya di Sergei. Kalau saya kan, tidak bisa mengambil keputusan, harus dirembukkan dulu. Tunggu keluarga datang dari Sergai lah,” ucapnya didampingi pelayat lainnya.

Rumah duka yang berada persis di samping sungai Babura terlihat lengang. Beberapa pelayat masih berada di sekitar rumah. Sementara jenazah Salman Ritonga berada di tengah rumah dan sudah dipakaikan jas.

Terpisah, Nurkima br Marpaung, istri Salman, masih tak terima kematian suaminya.

“Bukan uang yang aku perlu, tapi suamiku,” isaknya saat menerima santunan dari pihak Jasa Raharja dalam bentuk tabungan. Dia juga penumpang mini bus L300 Koperasi Bintang Tapanuli (KBT) dan mengalami luka.

Dana santuanan berbentuk tabungan tersebut langsung diserahkan oleh Kepala Jasa Raharja Perwakilan Tebing Tinggi, Halomoan Harahap. Sebesar Rp 25 juta kepada keluarga korban yang meninggal. Sambung ibu 6 anak ini, sebelum kejadaian dirinya berniat pulang ke rumahnya di Medan setelah pulang dari rumah anaknya mengadiri pesta pernikahan kemenakannya.

“Waktu itu kami berangkat dari Medan pada hari Jumat (23/1) kami menuju Siborong-borong. Sabtu pagi berangkat ke Tarutung ke rumah anak perempuan kami,” kenang Nurkima.(lik/gib/mag2/trg)

Foto: Putra Nursaid/Sumut Pos Warga dan polisi menyaksikan bus Intra dan KBJ terbakar di Serdang Bedagai, Sumatera Utara, Senin (26/1/2015).
Foto: Putra Nursaid/Sumut Pos
Warga dan polisi menyaksikan bus Intra dan KBJ terbakar di Serdang Bedagai, Sumatera Utara, Senin (26/1/2015).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Antoni Sianturi selaku Ketua I Koperasi Bintang Tapanuli (KBT), mengaku pihaknya telah mengunjungi keluarga korban yang berada di Tarutung dan Medan. “Sudah kita datangi semua pihak korban,” terangnya, Selasa (26/1) siang.

Lanjutnya, pasca kecelakaan maut Bus Intra Vs KBT (Koperasi Bintang Tapanuli) yang merenggut 4 nyawa di jalinsum Medan-Tebingtinggi km 56-57 Dusun II, Desa Firdaus, Kec.Sei Rampah, Kab.Serdang Bedagai, Senin (25/1/2015), pihaknya langsung mencari alamat dan menemui keluarga korban. Kalau korban yang berada di Tarutung sudah disambangi oleh perwakilan KBT di Tarutung.

“Jadi, KBT itu kantor pusatnya di Tarutung sedangkan di Medan hanya cabang saja. Tadi saya sudah ke Jl. Punak namun sebatas melayat saja,” ucapnya.

“Untuk saat ini kami hanya melayat dan memberikan rasa bela sungkawa saja. Kalau untuk uang duka, kami belum mengatakannya karena keluarga korban masih berduka. Kurang cocok untuk mengatakan uang kalau korban keluarga masih berduka. Rencananya, setelah dua atau tiga hari ini kami akan datang kembali. Saat ini, kami juga turut prihatin. Siapa yang mau kecelakaan?” tuturnya.

“Mengenai sopir, kami dengar sudah menyerahkan diri. Yang bawa mobilnya adalah pemiliknya. Kalau tidak salah marga Sihotang. Mungkin kemarin dia takut, sekarang sudah menyerahkan diri. Kalau namanya musibah, tidak ada yang tahu. Proses hukumnya, kami serahkan ke polisi. Namun, kami sudah menyambangi keluarga korban,” tambahnya.

 

BUKAN UANG KUPERLU, TAPI SUAMIKU

Sementara itu, jenazah Salman Ritonga kemungkinan akan dikebumikan dua hari mendatang. Apalagi, sang istri masih menjalani perawatan di rumah sakit Sultan Sulaiman, Sergei. “Anak-anaknya juga masih di Sergei,” beber seorang kerabat di rumah duka Jl Punak Gg Buntu Kel Sei Putih Timur I Kec Medan Petisah.

Menurutnya, saat ini, pihaknya masih menyusun rencana pemakaman, dan itu akan dirembukkan oleh keluarga. “Lihat saja, keluarga belum kumpul semua. Sebagian masih melihat ibunya di Sergei. Kalau saya kan, tidak bisa mengambil keputusan, harus dirembukkan dulu. Tunggu keluarga datang dari Sergai lah,” ucapnya didampingi pelayat lainnya.

Rumah duka yang berada persis di samping sungai Babura terlihat lengang. Beberapa pelayat masih berada di sekitar rumah. Sementara jenazah Salman Ritonga berada di tengah rumah dan sudah dipakaikan jas.

Terpisah, Nurkima br Marpaung, istri Salman, masih tak terima kematian suaminya.

“Bukan uang yang aku perlu, tapi suamiku,” isaknya saat menerima santunan dari pihak Jasa Raharja dalam bentuk tabungan. Dia juga penumpang mini bus L300 Koperasi Bintang Tapanuli (KBT) dan mengalami luka.

Dana santuanan berbentuk tabungan tersebut langsung diserahkan oleh Kepala Jasa Raharja Perwakilan Tebing Tinggi, Halomoan Harahap. Sebesar Rp 25 juta kepada keluarga korban yang meninggal. Sambung ibu 6 anak ini, sebelum kejadaian dirinya berniat pulang ke rumahnya di Medan setelah pulang dari rumah anaknya mengadiri pesta pernikahan kemenakannya.

“Waktu itu kami berangkat dari Medan pada hari Jumat (23/1) kami menuju Siborong-borong. Sabtu pagi berangkat ke Tarutung ke rumah anak perempuan kami,” kenang Nurkima.(lik/gib/mag2/trg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/