27 C
Medan
Wednesday, July 3, 2024

Pedagang: Parluasan Sengaja Dibakar

1.850 Kios Hangus, Kerugian Miliaran Rupiah

SIANTAR- Kebakaran pasar tradisional kembali terjadi. Kali ini, api meluluhlantakkan sekitar 1.850 kios di Pasar Dwikora, Kelurahan Sukadame, Kecamatan Siantar Utara, Pematansiantar, pukul 22.00 WIB tadi malam.
Hingga pukul 00.00 WIB, api belum berhasil dipadamkan. Belum diketahui apakah ada korban jiwa dalam kebakaran pasar yang dikenal dengan Pajak Parluasan ini. Sedangkan kerugian ditaksir mencapai miliaran rupiah. Informasi yang beredar luas menyebut, ada unsur kesengajaan dalam musibah ini.

Menurut informasi yang berkembang, lautan api di dekat termial bus lama itu diduga berasal dari kios pedagang pakaian bekas (rojer) di belakang kantor Radio Cas FM. Dalam hitungan menit, api menyambar kios lain. Api cepat menjalar karena sebagian besar bangunan kios terbuat dari papan.

Pantauan di lapangan, ratusan pedagang terlihat sibuk menyelamatkan barang dagangannya. Sementara pedagang yang tak sempat menyelamatkan barang dagangannya, hanya bisa menangis. Teriakan dan tangisan ramai terdengar dari pedagang sambil mengangkat barang-barang dagangannya.

Sebagian penjual telah mengevakuasi barang dagangan ke tempat yang mudah diawasi.
Dora, pedagang kain bekas di pasar itu mengaku kehilangan sebagian besar barang dagangannya. “Ngak banyak barang yang bisa selamat. Hanya 2 goni bisa diselamatkan. Nanti dulu ya Ito, biar mengangkat barang-barang dulu aku,” katanya singkat. Wanita itu menyesalkan wali kota Siantar yang pernah berjanji kalau pasar Dwi Kora tidak terbakar.

Sejumlah pedagang lain mendugan kebakaran ini disengaja.
“Sengaja dibakar ini, api tadi berasal dari kios-kios yang ada di Jalan Musyawarah, memang di situ banyak kios yang menjual minyak dan kain-kain, termasuk ulos batak,” ungkap Lina br Saragih (26), seorang pedagang yang sedang menyelamatkan dagangannya.

Tidak hanya Lina, beberapa pedagang yang lain juga menyebutkan hal sama, Pasar Dwikora sengaja dibakar. Salah satunya pedagang perempuan bermarga Sinaga, ia sangat yakin pasar ini dibakar oleh orang yang tak bertanggung jawab. “Parluasan dibakar bukan terbakar!” tegas br Sinaga.

Amatan METRO SIANTAR (grup Sumut Pos), selama terjadi kebakaran sejak pukul 22.00 WIB hingga pukul 23.30 WIB, hanya dua unit pemadam kebakaran dari Pemko Siantar yang diterjunkan ke lokasi. Akibatnya para pedagang yang sibuk mengangkati barang dagangannya begitu kesal dengan kondisi ini.
“Sudah ludes semua baru pemadam datang, berserah diri saja sama Tuhan,” teriak salah seorang pedagang ditengah kerumunan. “Kita jangan takut sama siapapun, kita harus setuju nanti dan harus berani menyatakan bahwa pasar ini  dibakar,” jawab pedagang yang lain. “Setuju, setuju,” sahut pedagang yang lain.
Sementara itu S Manurung, Ketua Himpunan Pedagang Pasar Dwikora Parluasan (HIPDA) menyebutkan setuju jika pasar ini sengaja dibakar oleh orang tak bertanggungjawab. “Saya setuju pernyataan para pedagang Pasar Dwikora dibakar,” jelasnya.

Disebutkannya, data pasar ini sengaja dibakar juga bisa dilihat dari adanya telepon dari seseorang yang tidak dikenalnya sekitar dua minggu lalu, OTK ini menyebutkan Pasar Dwikora akan dibakar.

“Sesudah kejadian pembakaran ini saya sebagai ketua HIPDA meminta pertanggungjawaban dari wali kota. Sewaktu pedagang datang ke rumah dinas, wali kota  menyatakan dia tidak akan membakar Pasar Dwikora. Saat dia berkunjung ke pasar ini, dia juga menegaskan Dwikora tidak akan dibakar,  kenapa malam ini dibakar!” tegasnya.
Polisi yang menerima informasi dari masyarakat, langsung turun ke lokasi. Puluhan polisi diturunkan untuk menjaga barang-barang pedagang setelah kebakaran melanda kios-kios itu. Polisi juga disiagakan untuk mengantisipasi tindak kejahatan, yang memanfaatkan kebakaran ini untuk nencuri.

Sementara petugas kebakaran masih berupaya mengendalikan kobaran api. Pemadam yang diturunkan dari Pemko Siantar dan PT STTC yang terjun  kelokasi kebakaran, terlihat kesulitan memadamkan api, karena kebanyakan kios terbuat dari kayu. Selain itu, pemadam kesulitan masuk kelokasi karena, gerbang pajak pendek dan pedagang lalu lalang mengangkati barang-barang.

Segera Direlokasi

Sementara Ketua DPRD Kota Siantar Marulitua Hutapea SE meminta Pemko Siantar segera merelokasi pedagang. “Ini urusan makan, maka harus segera dicari jalan keluar jangan dilama-lamakan.” kata Marulitua di lokasi kebakaran.
Maruli tidak menoka atau membenarkan dugaan pasar ini sengaja dibakar. Namun ia mengakui pernah mendengar isu kalau pasar ini akan dibakar pihak tertentu. “Kami turun merasa prihatin dengan kejadian yang menimpa pedagang, diharapkan solusi untuk tempat berjualan sementara dapat segera ditemukan,” katanya saat berada dilokasi bersama Wakil Ketua Timbul Lingga, Ronald Tampubolon dan Chondri Silitonga. (osi/esa/smg)

1.850 Kios Hangus, Kerugian Miliaran Rupiah

SIANTAR- Kebakaran pasar tradisional kembali terjadi. Kali ini, api meluluhlantakkan sekitar 1.850 kios di Pasar Dwikora, Kelurahan Sukadame, Kecamatan Siantar Utara, Pematansiantar, pukul 22.00 WIB tadi malam.
Hingga pukul 00.00 WIB, api belum berhasil dipadamkan. Belum diketahui apakah ada korban jiwa dalam kebakaran pasar yang dikenal dengan Pajak Parluasan ini. Sedangkan kerugian ditaksir mencapai miliaran rupiah. Informasi yang beredar luas menyebut, ada unsur kesengajaan dalam musibah ini.

Menurut informasi yang berkembang, lautan api di dekat termial bus lama itu diduga berasal dari kios pedagang pakaian bekas (rojer) di belakang kantor Radio Cas FM. Dalam hitungan menit, api menyambar kios lain. Api cepat menjalar karena sebagian besar bangunan kios terbuat dari papan.

Pantauan di lapangan, ratusan pedagang terlihat sibuk menyelamatkan barang dagangannya. Sementara pedagang yang tak sempat menyelamatkan barang dagangannya, hanya bisa menangis. Teriakan dan tangisan ramai terdengar dari pedagang sambil mengangkat barang-barang dagangannya.

Sebagian penjual telah mengevakuasi barang dagangan ke tempat yang mudah diawasi.
Dora, pedagang kain bekas di pasar itu mengaku kehilangan sebagian besar barang dagangannya. “Ngak banyak barang yang bisa selamat. Hanya 2 goni bisa diselamatkan. Nanti dulu ya Ito, biar mengangkat barang-barang dulu aku,” katanya singkat. Wanita itu menyesalkan wali kota Siantar yang pernah berjanji kalau pasar Dwi Kora tidak terbakar.

Sejumlah pedagang lain mendugan kebakaran ini disengaja.
“Sengaja dibakar ini, api tadi berasal dari kios-kios yang ada di Jalan Musyawarah, memang di situ banyak kios yang menjual minyak dan kain-kain, termasuk ulos batak,” ungkap Lina br Saragih (26), seorang pedagang yang sedang menyelamatkan dagangannya.

Tidak hanya Lina, beberapa pedagang yang lain juga menyebutkan hal sama, Pasar Dwikora sengaja dibakar. Salah satunya pedagang perempuan bermarga Sinaga, ia sangat yakin pasar ini dibakar oleh orang yang tak bertanggung jawab. “Parluasan dibakar bukan terbakar!” tegas br Sinaga.

Amatan METRO SIANTAR (grup Sumut Pos), selama terjadi kebakaran sejak pukul 22.00 WIB hingga pukul 23.30 WIB, hanya dua unit pemadam kebakaran dari Pemko Siantar yang diterjunkan ke lokasi. Akibatnya para pedagang yang sibuk mengangkati barang dagangannya begitu kesal dengan kondisi ini.
“Sudah ludes semua baru pemadam datang, berserah diri saja sama Tuhan,” teriak salah seorang pedagang ditengah kerumunan. “Kita jangan takut sama siapapun, kita harus setuju nanti dan harus berani menyatakan bahwa pasar ini  dibakar,” jawab pedagang yang lain. “Setuju, setuju,” sahut pedagang yang lain.
Sementara itu S Manurung, Ketua Himpunan Pedagang Pasar Dwikora Parluasan (HIPDA) menyebutkan setuju jika pasar ini sengaja dibakar oleh orang tak bertanggungjawab. “Saya setuju pernyataan para pedagang Pasar Dwikora dibakar,” jelasnya.

Disebutkannya, data pasar ini sengaja dibakar juga bisa dilihat dari adanya telepon dari seseorang yang tidak dikenalnya sekitar dua minggu lalu, OTK ini menyebutkan Pasar Dwikora akan dibakar.

“Sesudah kejadian pembakaran ini saya sebagai ketua HIPDA meminta pertanggungjawaban dari wali kota. Sewaktu pedagang datang ke rumah dinas, wali kota  menyatakan dia tidak akan membakar Pasar Dwikora. Saat dia berkunjung ke pasar ini, dia juga menegaskan Dwikora tidak akan dibakar,  kenapa malam ini dibakar!” tegasnya.
Polisi yang menerima informasi dari masyarakat, langsung turun ke lokasi. Puluhan polisi diturunkan untuk menjaga barang-barang pedagang setelah kebakaran melanda kios-kios itu. Polisi juga disiagakan untuk mengantisipasi tindak kejahatan, yang memanfaatkan kebakaran ini untuk nencuri.

Sementara petugas kebakaran masih berupaya mengendalikan kobaran api. Pemadam yang diturunkan dari Pemko Siantar dan PT STTC yang terjun  kelokasi kebakaran, terlihat kesulitan memadamkan api, karena kebanyakan kios terbuat dari kayu. Selain itu, pemadam kesulitan masuk kelokasi karena, gerbang pajak pendek dan pedagang lalu lalang mengangkati barang-barang.

Segera Direlokasi

Sementara Ketua DPRD Kota Siantar Marulitua Hutapea SE meminta Pemko Siantar segera merelokasi pedagang. “Ini urusan makan, maka harus segera dicari jalan keluar jangan dilama-lamakan.” kata Marulitua di lokasi kebakaran.
Maruli tidak menoka atau membenarkan dugaan pasar ini sengaja dibakar. Namun ia mengakui pernah mendengar isu kalau pasar ini akan dibakar pihak tertentu. “Kami turun merasa prihatin dengan kejadian yang menimpa pedagang, diharapkan solusi untuk tempat berjualan sementara dapat segera ditemukan,” katanya saat berada dilokasi bersama Wakil Ketua Timbul Lingga, Ronald Tampubolon dan Chondri Silitonga. (osi/esa/smg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/