26 C
Medan
Friday, June 28, 2024

Polisi Curigai Orang Dekat Korban

LUBUK PAKAM- Nelly Riamin Br Rajagukguk (40), menangis histeris ketika mendapati putrinya Icha Sartika br Situmorang (19), tewas dengan kondisi bugil di kamar mandi belakang rumahnya, di Dusun VI Tambak Rejo, Desa Buntu Bedimbar, Tanjungmorawa, Rabu (27/2) siang pukul 12.15 WIB. Icha tewas dengan posisi telentang dan ada luka memar di bagian lehernya.

SEDIH: Ibu korban Nelly Riamin br Rajagukguk menangis setelah mengetahui putri tunggalnya tewas  kamar mandi, Rabu (27/2).//BATARA/sumutpos
SEDIH: Ibu korban Nelly Riamin br Rajagukguk menangis setelah mengetahui putri tunggalnya tewas di kamar mandi, Rabu (27/2).//BATARA/sumutpos

“Dang adong be lapatan ni au mangolu Tuhan (tak ada lagi artinya aku hidup tuhan, red). Kenapa kau buat samaku percobaan ini,” jerit Nelly Riamin Br Rajagukguk ketika melihat putri tunggalnya itu tewas dengan tidak wajar di kamar mandi.

Apalagi, Icha diasuhnya sendiri pasca-cerai dengan suaminya bermarga Situmorang saat anaknya itu masih berusia tiga tahun. Kini, mantan suaminya itu tinggal di Sibolga.

Nelly adalah orang pertama yang menemukan Icha tewas dengan kondisi telentang tanpa busana di kamar mandi rumahnya. Sangkin kagetnya, Nelly berteriak minta tolong kepada Herdison Pasaribu, tetanganya. Lantas warga sekitar menjadi heboh dan melaporkan peristiwa itu ke polisi.

Tak lama berselang, petugas kepolisian pun mendatangi lokasi. Petugas melakukan olah TKP. Dua unit HP dan satu unit Laptop milik korban ikut raib diduga dibawa pelaku. Namun, petugas tidak menemukan adanya kerusakan pintu rumah korban. Selain itu, kamar orang tua korban dalam kondisi terkunci. Tetapi kondisi kamar korban berantakan bahkan lemari korban acak-acakan.

Menurut warga yang dikonfirmasi Sumut Pos, dalam minggu terakhir korban kerab termenung, namun penyebab berubahnya sikap korban tidak diketahu warga karena korban sering mengurung diri.

Kapolres Deliserdang AKBP Dicky Patrianegara yang ditemui di lokasi mengaku belum mengetahui motif pembunuhan tersebut. “Kita belum temukan apa motif pembunuhan ini. Diduga ini bukan perampokan, karena rumah warga sangat rapat. Hasil olah TKP sementara, pembunuhan dilakukan orang dekat korban,” ungkap AKBP Dicky.

Untuk mengetahui penyebab tewasnya korban, jasad Icha diboyong ke Rumah Sakit Pringadi Medan untuk diotopsi. Dugaan sementara, korban tewas diperkirakan satu jam sebelum ditemukan.

Menurut tetanga korban,  sebelum kejadian sekira pukul 08.30 WIB, korban masih belanja di salah satu warung dekat rumahnya. “Jika mamaknya kerja, biasanya Icha yang belanja. Walaupun korban sendirian di rumah, biasanya dia tetap mengunci seluruh pintu rumah. Bila ada tamu yang datang, korban dan mamaknya terlebih dulu melihat tamunya dari balik kaca nako. Bila si tamu dikenal, baru pintu rumah dibuka, bila tidak, pintunya takkan dibuka,” ungkap Br Siregar pemilik warung tempat biasa korban belanja sembako.

Sementara itu,menurut keterangan seorang staf dokter forensik RSUPM, ditemukan tanda-tanda kekerasan di jasad korban. Di bagian leher, pipi wajah kiri ditemukan luka memar, kemaluan korban juga ditemukan memar merah dan dijumpai cairan, serta rusuk di bagian kanan korban juga ditemukan memar.

“Selain itu juga kita temukan lendir (sperma, red) pada kelamin korban dan pada dinding kelamin terlihat bekas lecet lantaran ada tusukan benda tumpul,” ujarnya lagi.

Selanjutnya, usai dilakukan otopsi mayat korban pun langsung dibawa keluarga duka untuk di kebumikan oleh pihak keluarga. (btr/mag-2)

LUBUK PAKAM- Nelly Riamin Br Rajagukguk (40), menangis histeris ketika mendapati putrinya Icha Sartika br Situmorang (19), tewas dengan kondisi bugil di kamar mandi belakang rumahnya, di Dusun VI Tambak Rejo, Desa Buntu Bedimbar, Tanjungmorawa, Rabu (27/2) siang pukul 12.15 WIB. Icha tewas dengan posisi telentang dan ada luka memar di bagian lehernya.

SEDIH: Ibu korban Nelly Riamin br Rajagukguk menangis setelah mengetahui putri tunggalnya tewas  kamar mandi, Rabu (27/2).//BATARA/sumutpos
SEDIH: Ibu korban Nelly Riamin br Rajagukguk menangis setelah mengetahui putri tunggalnya tewas di kamar mandi, Rabu (27/2).//BATARA/sumutpos

“Dang adong be lapatan ni au mangolu Tuhan (tak ada lagi artinya aku hidup tuhan, red). Kenapa kau buat samaku percobaan ini,” jerit Nelly Riamin Br Rajagukguk ketika melihat putri tunggalnya itu tewas dengan tidak wajar di kamar mandi.

Apalagi, Icha diasuhnya sendiri pasca-cerai dengan suaminya bermarga Situmorang saat anaknya itu masih berusia tiga tahun. Kini, mantan suaminya itu tinggal di Sibolga.

Nelly adalah orang pertama yang menemukan Icha tewas dengan kondisi telentang tanpa busana di kamar mandi rumahnya. Sangkin kagetnya, Nelly berteriak minta tolong kepada Herdison Pasaribu, tetanganya. Lantas warga sekitar menjadi heboh dan melaporkan peristiwa itu ke polisi.

Tak lama berselang, petugas kepolisian pun mendatangi lokasi. Petugas melakukan olah TKP. Dua unit HP dan satu unit Laptop milik korban ikut raib diduga dibawa pelaku. Namun, petugas tidak menemukan adanya kerusakan pintu rumah korban. Selain itu, kamar orang tua korban dalam kondisi terkunci. Tetapi kondisi kamar korban berantakan bahkan lemari korban acak-acakan.

Menurut warga yang dikonfirmasi Sumut Pos, dalam minggu terakhir korban kerab termenung, namun penyebab berubahnya sikap korban tidak diketahu warga karena korban sering mengurung diri.

Kapolres Deliserdang AKBP Dicky Patrianegara yang ditemui di lokasi mengaku belum mengetahui motif pembunuhan tersebut. “Kita belum temukan apa motif pembunuhan ini. Diduga ini bukan perampokan, karena rumah warga sangat rapat. Hasil olah TKP sementara, pembunuhan dilakukan orang dekat korban,” ungkap AKBP Dicky.

Untuk mengetahui penyebab tewasnya korban, jasad Icha diboyong ke Rumah Sakit Pringadi Medan untuk diotopsi. Dugaan sementara, korban tewas diperkirakan satu jam sebelum ditemukan.

Menurut tetanga korban,  sebelum kejadian sekira pukul 08.30 WIB, korban masih belanja di salah satu warung dekat rumahnya. “Jika mamaknya kerja, biasanya Icha yang belanja. Walaupun korban sendirian di rumah, biasanya dia tetap mengunci seluruh pintu rumah. Bila ada tamu yang datang, korban dan mamaknya terlebih dulu melihat tamunya dari balik kaca nako. Bila si tamu dikenal, baru pintu rumah dibuka, bila tidak, pintunya takkan dibuka,” ungkap Br Siregar pemilik warung tempat biasa korban belanja sembako.

Sementara itu,menurut keterangan seorang staf dokter forensik RSUPM, ditemukan tanda-tanda kekerasan di jasad korban. Di bagian leher, pipi wajah kiri ditemukan luka memar, kemaluan korban juga ditemukan memar merah dan dijumpai cairan, serta rusuk di bagian kanan korban juga ditemukan memar.

“Selain itu juga kita temukan lendir (sperma, red) pada kelamin korban dan pada dinding kelamin terlihat bekas lecet lantaran ada tusukan benda tumpul,” ujarnya lagi.

Selanjutnya, usai dilakukan otopsi mayat korban pun langsung dibawa keluarga duka untuk di kebumikan oleh pihak keluarga. (btr/mag-2)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/