- Lagi, Mobil Terjun Bebas
- 3 Tewas di Tempat, 2 Kritis, 4 Jenazah Ditemukan di Aek Latong
KARO-Belum lagi usai kesedihan akibat kecelakaan maut bus ALS BK BK 7088 DL bernomor pintu 90 yang masuk telaga di Aek Latong Minggu (26/6) lalu, kecelakaan lalulintas kembali terjadi. Hanya berselang sehari, sebuah mobil rental masuk jurang sedalam 100 meter di kawasan tekongan Desa Naga Lingga, Kecamatan Merek, Kabupaten Tanah Karo, Senin (27/6), pukul 05.00 WIB.
Kecelakaan kemarin menimpa mobil Daihatsu Xenia BK 1829 KQ bermuatan 5 penumpang, berangkat dari Meulaboh, Aceh Barat dengan tujuan Tebing Tinggi. Dalam peristiwa naas kemarin, tiga penumpang meninggal di tempat kejadian. Sementara dua orang lainnya mengalami luka.
Peristiwa terjadi di sekitar lokasi yang disebut warga setempat dengan nama Penatapan Atas Pertengkorakan itu, berada tepat di longsoran (beronjong, Red), perbatasan Merek Kabupaten Karo-Sidikalang di Kabupaten Dairi.
Korban tewas masing masing pengemudi bernama Zainal Aripin(45) warga Meulaboh Aceh Barat (NAD). Asmaidar (54) warga desa Kampung Semut Kotamadya Tebing Tinggi Deli dan Gian (17) warga yang sama. Sementara korban luka parah, M Diah (55) warga Meulabaoh, Reza (19) warga Tebing Tinggi Deli.
Keterangan yang diperoleh wartawan dari keluarga korban, Maisir (42), warga Meulaboh, saat ditemui di Puskesmas Merek mengatakan, mereka berangkat dua mobil beriringan dari Meulaboh Minggu (26/6) sekitar pukul 20.00 WIB menuju Tebing Tinggi Deli.
Maisir mengatakan, dalam perjalanan, mobil yang dikemudikan Zainal memimpin di depan. Namun usai jalan lurus sepanjang 50 meter menjelang TKP, kendaraan naas itu masih tetap melaju lurus dimana semestinya harus menikung ke kiri. Kenderaan melaju cepat, membuat mobil Xenia tersebut melewati beronjong hingga akhirnya masuk jurang.
Melihat kejadian itu, rombongan yang berada di belakang segera membuat laporan ke pihak kepolisian. Tidak lama berselang rombongan Sat Lantas Pos Merek menuju lokasi, disusul Tim Satlantas Polres Karo di bawah pimpinan Kasat Lantas AKP Anhar Rangkuti tiba di TKP.
Sementara mobil derek yang digunakan mengevakuasi mobil naas itu beserta korban tiba sekitar pukul 09.00 WIB. Sulitnya medan sekitar TKP membuat proses evakuasi menjadi lambat. Dalamnya jurang ditambah kemiringan mencapai lebih dari 75 derajat, membuat proses penderekan berakhir pada pukul 15.00 WIB.
Kapolres Tanah Karo AKBP Ig Agung Prasetyoko SH MH, tiba di TKP sekitar pukul 11.00 WIB. Proses evakuasi korban meninggal dilakukan bersamaan dengan mobil. Jenazah korban yang terpisah sekitar 20 hingga 30 meter dari bangkai mobil, dikumpulkan dan dimasukkan ke dalam mobil untuk diderek secara bersamaan.
Hal itu dilakukan guna meminimalisir waktu evakuasi mengingat medan yang sulit. Sementara dua korban selamat langsung dievakuasi pihak kepolisian dibawah pimpinan langsung Kapolres Karo dibantu masyarakat. Evakuasi korban selamat dilakukan melalui lintasan hutan di sekitar beronjong (longsoran) berukuran 20X20 meter, selanjutnya dibawa ke Puskesmas Merek.
Ada tiga titik longsoran antara Desa Merek, Kecamatan Merek, Kabupaten Karo, hingga TKP. Longsoran terbesar berada di sekitar lokasi kejadian. Minimnya penerangan lampu jalan ditambah jalan berlubang dan longsoran disertai puluhan tikungan tajam dan tikungan manis, antara ruas jalan Karo- Dairi, diperkirakan menjadi faktor penyebab kecelakaan.
Lokasi kejadian, sekitar 1,5 Km dari simpang pintu gerbang lokasi wisata PT MIL atau sekitar 3 Km dari atas kawasan Penatapan Dua Kecamatan Merek. TKP berada sebelah kiri jalur lintas Karo-Dairi. Puluhan tikungan manis dan tajam ditemui mulai ibu kota Kecamatan Merek hingga tempat Laka lantas. Ketiga korban meninggal di temukan terpisah 20-30 meter di luar mobil. Sebelum mencapai dasar jurang diperkirakan Xenia itu, tiga kali menabrak tebing jurang.
Setelah dievakuasi, mobil Xenia BK 1829 KQ diamankan di Pos Lantas Polres Karo, Kabanjahe.
Kapolres Tanah Karo AKBP Ig Agung Prasetyoko didampingi Kasat Lantas AKP Anhar Rangkuti, menduga penyebab kecelakaan akibat supir mengantuk. Pengemudi diperkirakan tidak dapat lagi mengendalikan mobil.
4 Jenazah Ditemukan
Sementara itu, empat korban bus ALS BK 7088 DL yang masuk ke telaga di Aek Latong, Kecamatan Sipirok, Tapanuli Selatan (Tapsel), kembai ditemukan. Tiga jenazah bernama Dinda Pratiwi (5) warga Bengkulu, ditemukan mengambang sekitar pukul 9.00 sebelum tim penyelamat melakukan penyisiran, Rizki Anugrah (5) warga Rao, Sumatera Barat, ditemukan pukul 10,00 dan dan Popy Mustika Rani (12) warga Lubuk Pakam ditemukan pukul 12.00 melalui penyisiran tim dari Brimob Detasemen C Polda Sumut. Sedangkan yang terakhir Siti Rahayu (30) warga Lupbuk Pakam ditemukan sekitar pukul 19.00 WIB.
Penemuan keempat jenazah tersebut menambah jumlah korban menjadi 19 orang. Jumlah ini sesuai data korban hilang yang ada pada kepolisian dan RSUD Tapsel dan berdasarkan keterangan dan laporan para keluarga yang kehilangan.
Adapun data dari korban kecelakaan lalu lintas ALS di Aek Latong sesuai keterangan Polres Tapsel dan RSUD Tapsel adalah 4 laki-laki 15 perempuan.
Pantauan METRO Tapanuli (grup Sumut Pos) keseluruhan jenazah telah dijemput keluarga masing-masing. Terakhir, keempat jenazah yang ditemukan Senin (27/6), telah diberangkatkan setelah terlebih dahulu disalatkan di Mesjid Sri Alam Dunia, Sipirok Godang, Kecamatan Sipirok Kabupaten Tapsel. (ran/smg/wan)