28 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Longsor Sidimpuan: Anakku Tertimbun di Situ …

LONGSOR: Aktivitas warga saat melakukan evakuasi di lokasi longsor  (atas dan kanan) yang terjadi di sebuah rumah Silayanglayang Kelurahan Wek II, Padangsidimpuan Utara, tertimbun longsor, Senin (27/7).
LONGSOR: Aktivitas warga saat melakukan evakuasi di lokasi longsor (atas dan kanan) yang terjadi di sebuah rumah Silayanglayang Kelurahan Wek II, Padangsidimpuan Utara, tertimbun longsor, Senin (27/7).

SUMUTPOS.CO- “Dua Nai Anakku Isi, Anakki Majia, Na Tartimbun Do Alai Disi Nangkin (dua lagi anakku di situ, di mana anakku, tertimbun mereka di situ tadi).”
Ratapan itu keluar dari mulut Nelly Sari (33) salah seorang korban selamat yang tertimbun longsor. Nelly merupakan ibu rumah tangga yang bertamu ke rumah Bisri Lubis (35) di Lingkungan IV, Kelurahan Wek II, Kecamatan Padangsidimpuan Utara. “Astagfirullah, ya Allah ya Robbi, titip anakki ya Allah (titip anakku ya Allah), u titip tuho ya Allah (saya titip sama-Mu ya Allah). Alai menek-menek dopena alai ya Allah (mereka masih kecil-kecil ya Allah),” isak tangisnya ketika berada di IGD RSUD Kota Padangsidimpuan.

Nelly dibawa ke rumah sakit bersama seorang anaknya bernama Umar (4) dan anak pemilik rumah bernama Annisa (8), setelah beberapa menit longsor terjadi.

Sembari menahan sakit, Nelly menceritakan, ia datang ke rumah Bisri Lubis untuk bersilaturahim. Saat itu, ia datang ke rumah itu dengan ketiga anaknya. Dan ketiga anaknya tersebut merupakan korban tertimbun.

“Tembok tu alai dabo (tembok itu ke mereka jatuhnya), anak ni dongan ki pas di belakangku (anak kawan ku itu pas di belakang saya). Au batu madabu, tapi adong papan manahan batu (kalau aku, ada batu yang jatuh –hendak menimpa—, tapi ada papan yang menahan),”  tangisnya sembari menceritakan peristiwa bencana alam yang terjadi di rumah kawannya tersebut.

Kejadian itu berlangsung sesaat setelah ia dan anak-anaknya ingin pulang dari rumah Bisri. “Pas get mulak ma ami nakkin (pas kami mau pulang kejadiannya),” terangnya.

Sesuai dengan yang ada di dalam rumah, ia menyebutkan bahwa ada 9 orang di dalam rumah itu. Namun, yang berhasil diselamatkan sejauh ini masih 3 orang.

“9 alak ami di bagasi, 3 anakku, au, baru 4 anak ni dongan ki, dot donganki (9 orang kami di rumah itu, 3 anakku, aku, baru 4 orang anak kawanku, tambah kawanku),” katanya. (bsl/yza/mag-01/smg/rbb)

LONGSOR: Aktivitas warga saat melakukan evakuasi di lokasi longsor  (atas dan kanan) yang terjadi di sebuah rumah Silayanglayang Kelurahan Wek II, Padangsidimpuan Utara, tertimbun longsor, Senin (27/7).
LONGSOR: Aktivitas warga saat melakukan evakuasi di lokasi longsor (atas dan kanan) yang terjadi di sebuah rumah Silayanglayang Kelurahan Wek II, Padangsidimpuan Utara, tertimbun longsor, Senin (27/7).

SUMUTPOS.CO- “Dua Nai Anakku Isi, Anakki Majia, Na Tartimbun Do Alai Disi Nangkin (dua lagi anakku di situ, di mana anakku, tertimbun mereka di situ tadi).”
Ratapan itu keluar dari mulut Nelly Sari (33) salah seorang korban selamat yang tertimbun longsor. Nelly merupakan ibu rumah tangga yang bertamu ke rumah Bisri Lubis (35) di Lingkungan IV, Kelurahan Wek II, Kecamatan Padangsidimpuan Utara. “Astagfirullah, ya Allah ya Robbi, titip anakki ya Allah (titip anakku ya Allah), u titip tuho ya Allah (saya titip sama-Mu ya Allah). Alai menek-menek dopena alai ya Allah (mereka masih kecil-kecil ya Allah),” isak tangisnya ketika berada di IGD RSUD Kota Padangsidimpuan.

Nelly dibawa ke rumah sakit bersama seorang anaknya bernama Umar (4) dan anak pemilik rumah bernama Annisa (8), setelah beberapa menit longsor terjadi.

Sembari menahan sakit, Nelly menceritakan, ia datang ke rumah Bisri Lubis untuk bersilaturahim. Saat itu, ia datang ke rumah itu dengan ketiga anaknya. Dan ketiga anaknya tersebut merupakan korban tertimbun.

“Tembok tu alai dabo (tembok itu ke mereka jatuhnya), anak ni dongan ki pas di belakangku (anak kawan ku itu pas di belakang saya). Au batu madabu, tapi adong papan manahan batu (kalau aku, ada batu yang jatuh –hendak menimpa—, tapi ada papan yang menahan),”  tangisnya sembari menceritakan peristiwa bencana alam yang terjadi di rumah kawannya tersebut.

Kejadian itu berlangsung sesaat setelah ia dan anak-anaknya ingin pulang dari rumah Bisri. “Pas get mulak ma ami nakkin (pas kami mau pulang kejadiannya),” terangnya.

Sesuai dengan yang ada di dalam rumah, ia menyebutkan bahwa ada 9 orang di dalam rumah itu. Namun, yang berhasil diselamatkan sejauh ini masih 3 orang.

“9 alak ami di bagasi, 3 anakku, au, baru 4 anak ni dongan ki, dot donganki (9 orang kami di rumah itu, 3 anakku, aku, baru 4 orang anak kawanku, tambah kawanku),” katanya. (bsl/yza/mag-01/smg/rbb)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/