30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Ruth Purba Pulang Dikawal Voorider, Rumah Dikerumuni Tetangga

‎Beredar kabar, jika Ruth usai melaksanakan tugasnya, mendapat kesempatan berliburan ke luar negeri. Disoal itu, raut wajah Ruth sedikit berubah. Menurut dia, liburan ke luar negeri itu cuma iming-iming belaka dari kakak Purna Paskibraka.”Katanya mau ke luar negeri, tapi ternyata tidak jadi. Enggak tahu apa sebabnya,” ujar dia.

Meski demikian,‎ Ruth memperoleh beasiswa dari Bank Rakyat Indonesia Pusat senilai Rp165 juta. Namun, jumlah uang itu tak seutuhnya diberikan kepada Ruth. Artinya, Rp165 juta tersebut dibagikan kepada 68 orang.”Rata-rata perorang kami dapat Rp1,5 juta,” ujarnya.

‎Walau tak jadi keluar negeri, Ruth tetap bangga karena sukses melaksanakan tugasnya. Guna menghibur diri, Ruth bersama teman-temannya menyempatkan diri berjalan melihat Ibu Kota Jakarta.Sejumlah tempat dikunjunginya. Yakni, ke Ragunan hingga Taman Mini Indonesia Indah‎. Bahkan, Ruth juga berkesempatan bertatap muka hingga berkomunikasi dengan Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.”Bicara tentang adakah keinginan menjadi Taruna atau Taruni‎. Kalau memang mau, agak sedikit mudah. Karena sudah punya skill,” tambah gadis yang akrab disapa Iyut ini.

Sesampai Ruth di rumah, dalam waktu sekejap, masyarakat sekitar hingga sanak saudara mengerubungi rumahnya. Pada kesempatan itu, Ruth sempat bercerita tentang suka duka selama mendapat didikan di Jakarta hingga terpilih menjadi tim 8 Paskibraka.

‎Ada 2 tim dibagi. Tim Putih dan Tim Merah. Ruth bilang, Tim Putih adalah regu yang menaikkan bendera pusaka. Kata Ruth, dirinya bertindak menjadi gordon. Sedangkan Tim Merah, regu yang melakukan penurunan bendera pusaka. Atas terpilihnya Ruth menjadi pembawa baki, dia ucapkan puji syukur kepada tuhan.

Iyut mendapat pelatihan dari unsur TNI dan Polri selama di Jakarta, yang disebut dengan Garnisun. Selama latihan di Jakarta, Ruth sempat menuai kesulitan. Adalah, berbahasa sesama teman-temannya. Artinya, logat yang digunakan berbeda lantaran juga asalnya dari berbagai provinsi di Indonesia.”‎Kalau ada buat kesalahan, disuruh push-up. Tapi yang paling enak saat kami yel-yel bareng,” pungkas. (ted/ila)

‎Beredar kabar, jika Ruth usai melaksanakan tugasnya, mendapat kesempatan berliburan ke luar negeri. Disoal itu, raut wajah Ruth sedikit berubah. Menurut dia, liburan ke luar negeri itu cuma iming-iming belaka dari kakak Purna Paskibraka.”Katanya mau ke luar negeri, tapi ternyata tidak jadi. Enggak tahu apa sebabnya,” ujar dia.

Meski demikian,‎ Ruth memperoleh beasiswa dari Bank Rakyat Indonesia Pusat senilai Rp165 juta. Namun, jumlah uang itu tak seutuhnya diberikan kepada Ruth. Artinya, Rp165 juta tersebut dibagikan kepada 68 orang.”Rata-rata perorang kami dapat Rp1,5 juta,” ujarnya.

‎Walau tak jadi keluar negeri, Ruth tetap bangga karena sukses melaksanakan tugasnya. Guna menghibur diri, Ruth bersama teman-temannya menyempatkan diri berjalan melihat Ibu Kota Jakarta.Sejumlah tempat dikunjunginya. Yakni, ke Ragunan hingga Taman Mini Indonesia Indah‎. Bahkan, Ruth juga berkesempatan bertatap muka hingga berkomunikasi dengan Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.”Bicara tentang adakah keinginan menjadi Taruna atau Taruni‎. Kalau memang mau, agak sedikit mudah. Karena sudah punya skill,” tambah gadis yang akrab disapa Iyut ini.

Sesampai Ruth di rumah, dalam waktu sekejap, masyarakat sekitar hingga sanak saudara mengerubungi rumahnya. Pada kesempatan itu, Ruth sempat bercerita tentang suka duka selama mendapat didikan di Jakarta hingga terpilih menjadi tim 8 Paskibraka.

‎Ada 2 tim dibagi. Tim Putih dan Tim Merah. Ruth bilang, Tim Putih adalah regu yang menaikkan bendera pusaka. Kata Ruth, dirinya bertindak menjadi gordon. Sedangkan Tim Merah, regu yang melakukan penurunan bendera pusaka. Atas terpilihnya Ruth menjadi pembawa baki, dia ucapkan puji syukur kepada tuhan.

Iyut mendapat pelatihan dari unsur TNI dan Polri selama di Jakarta, yang disebut dengan Garnisun. Selama latihan di Jakarta, Ruth sempat menuai kesulitan. Adalah, berbahasa sesama teman-temannya. Artinya, logat yang digunakan berbeda lantaran juga asalnya dari berbagai provinsi di Indonesia.”‎Kalau ada buat kesalahan, disuruh push-up. Tapi yang paling enak saat kami yel-yel bareng,” pungkas. (ted/ila)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/