28 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Target Prevelensi Stunting 25,37 Persen, Dairi Harus Kerja Keras

DAIRI, SUMUTPOS.CO – Wakil Bupati Dairi, Jimmy Andrea Lukita Sihombing mengatakan, prevalensi stunting di Dairi masih berada di angka 28,6%. Sementara target di tahun 2023 ini harus bisa mencapai, 25,23 persen.

Memang, angka itu sudah mengalami penurunan sebesar 5,6 persen dari jumlah stunting di tahun 2021 sebesar 34,2 persen. Namun untuk mencapai target itu, butuh kerja keras. Hal itu disampaikannya dalam pertemuan penguatan pendampingan calon pengantin (Catin) dan sosialisasi aplikasi Elsimil di Sidikalang, Rabu (27/9/2023).

Kepala Dinas Komunikasi Informatika, Anggara Sinurat mengatakan, sosialisasi ini diikuti dari Kementerian Agama, tokoh agama, pimpinan gereja dan penyuluh agama.

Kegiatan tersebut bertujuan, sebagai upaya percepatan penurunan stunting di Dairi sesuai peraturan presiden (Perpres) nomor 72 tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting.

Dalam kesempatan itu, Jimmy menyampaikan, salah satu upaya menekan angka stunting melalui pengembangan aplikasi elsimil (elektronik siap nikah dan hamil) yang merupakan inovasi dari BKKBN dengan tujuan utamanya adalah menekan angka stunting.

“Aplikasi Elsimil dapat mendeteksi calon pengantin yang berisiko memiliki balita stunting. Aplikasi Elsimil juga ditargetkan untuk kelompok sasaran remaja yang kelak akan menjadi calon pengantin,” ucap Jimmy.

Jimmy menegaskan, pencegahan dini perlu dilakukan dengan memberikan edukasi kesiapan nikah dan hamil dari perspektif agama guna mengatasi lahirnya balita stunting.

Pemerintah berharap agar koordinasi, sinergi, dan sinkronisasi dapat terjalin dengan baik antara pemerintah dan semua mitra kerja dalam hal membangun komitmen bersama untuk percepatan penurunan stunting melalui pendampingan calon pengantin dengan pengembangan aplikasi elsimil.

Wakil BKKBN Sumut, Mai Debora Gultom mengatakan, Sumatera Utara termasuk provinsi prioritas yang perlu dilakukan percepatan penurunan stunting sehingga mendapatkan tambahan untuk intensifikasi.

Melalui kegiatan ini, diharapkan dapat memaksimalkan kegiatan sosialisasi terkait aplikasi elsimil untuk percepatan penurun stunting di Dairi.

“Angka stunting di Dairi 28.60 persen, meski ada penurunan dibanding tahun 2021, tetapi angka itu masih tinggi dibandingkan kabupaten/kota yang lain di Sumut,” ungkapnya.

Diharapkan, tahun 2023 ini bisa dibawah 25 persen. Penurunan angka stunting ini harus terus dilakukan.

“arena stunting berhubungan dengan perkembangan anak kedepannya termasuk perkembangan ekonomi,” tutupnya. (rud/ram)

DAIRI, SUMUTPOS.CO – Wakil Bupati Dairi, Jimmy Andrea Lukita Sihombing mengatakan, prevalensi stunting di Dairi masih berada di angka 28,6%. Sementara target di tahun 2023 ini harus bisa mencapai, 25,23 persen.

Memang, angka itu sudah mengalami penurunan sebesar 5,6 persen dari jumlah stunting di tahun 2021 sebesar 34,2 persen. Namun untuk mencapai target itu, butuh kerja keras. Hal itu disampaikannya dalam pertemuan penguatan pendampingan calon pengantin (Catin) dan sosialisasi aplikasi Elsimil di Sidikalang, Rabu (27/9/2023).

Kepala Dinas Komunikasi Informatika, Anggara Sinurat mengatakan, sosialisasi ini diikuti dari Kementerian Agama, tokoh agama, pimpinan gereja dan penyuluh agama.

Kegiatan tersebut bertujuan, sebagai upaya percepatan penurunan stunting di Dairi sesuai peraturan presiden (Perpres) nomor 72 tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting.

Dalam kesempatan itu, Jimmy menyampaikan, salah satu upaya menekan angka stunting melalui pengembangan aplikasi elsimil (elektronik siap nikah dan hamil) yang merupakan inovasi dari BKKBN dengan tujuan utamanya adalah menekan angka stunting.

“Aplikasi Elsimil dapat mendeteksi calon pengantin yang berisiko memiliki balita stunting. Aplikasi Elsimil juga ditargetkan untuk kelompok sasaran remaja yang kelak akan menjadi calon pengantin,” ucap Jimmy.

Jimmy menegaskan, pencegahan dini perlu dilakukan dengan memberikan edukasi kesiapan nikah dan hamil dari perspektif agama guna mengatasi lahirnya balita stunting.

Pemerintah berharap agar koordinasi, sinergi, dan sinkronisasi dapat terjalin dengan baik antara pemerintah dan semua mitra kerja dalam hal membangun komitmen bersama untuk percepatan penurunan stunting melalui pendampingan calon pengantin dengan pengembangan aplikasi elsimil.

Wakil BKKBN Sumut, Mai Debora Gultom mengatakan, Sumatera Utara termasuk provinsi prioritas yang perlu dilakukan percepatan penurunan stunting sehingga mendapatkan tambahan untuk intensifikasi.

Melalui kegiatan ini, diharapkan dapat memaksimalkan kegiatan sosialisasi terkait aplikasi elsimil untuk percepatan penurun stunting di Dairi.

“Angka stunting di Dairi 28.60 persen, meski ada penurunan dibanding tahun 2021, tetapi angka itu masih tinggi dibandingkan kabupaten/kota yang lain di Sumut,” ungkapnya.

Diharapkan, tahun 2023 ini bisa dibawah 25 persen. Penurunan angka stunting ini harus terus dilakukan.

“arena stunting berhubungan dengan perkembangan anak kedepannya termasuk perkembangan ekonomi,” tutupnya. (rud/ram)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/