Wakil Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Tengku Erry Nuradi memberikan keterangan kepada wartawan usai diperiksa sebagai saksi di Kejaksaan Agung, Jakarta, Rabu (5/8). Kejagung memeriksa Tengku Erry Nuradi selama 6 jam sebagai saksi dugaan korupsi dana bantuan sosial Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Sumut) Tahun anggaran 2011-2013.ANTARA FOTO/Reno Esnir/pd/15.
MEDAN, SUMUTPOS.CO -Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golongan Karya Sumatera Utara (Golkar Sumut) membentuk tim penjaringan untuk Bakal Calon (Balon) Wakil Gubernur Sumatera Utara (Wagubsu) berasal Golkar untuk menggantikan Ngogesa Sitepu pada Pemilihan Gubernur Sumatera Utara (Pilgubsu) 2018, tahun depan. Kini, tim penjaring tengah bekerja dengan waktu ditetapkan selama sepekan. Hal tersebut disampaikan Sekretaris DPD Golkar Sumut, Irham Buana Nasution.
Ia mengatakan penjaringan Bakalan Calon Wakil Gubernur Sumut, mengutamakan dari internal partai atau kader Golkar untuk mendampingi HT Erry Nuradi di Pilkada Sumut 2018 mendatang.
“Hari ini tim penjaringan itu mulai bekerja, mereka melihat secara lebih mendalam nama-nama dari internal Golkar,” ungkap Irham Buana saat dikonfirmasi Sumut Pos di Pengadilan Negeri (PN) Medan, Senin (27/11) siang.
Irham Buana yang juga profesi sebagai pengacara ini mengatakan, tim penjaring yang akan dibentuk berjumlah 10 orang. Ia mengungkapkan sistem penjaringan yang dilakukan oleh tim hanya mentabulasi nama-nama kader mereka yang dianggap layak untuk menjadi bakal calon wakil gubernur.
“Dalam bekerja tim ini tidak menerima pendaftaran, tapi mencari kader yang dianggap pas. Senin (4/12) depan lima nama sudah dihasilkan,” jelas mantan ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumut itu.
Lima nama hasil seleksi dari Tim Penjaringan ini menurutnya akan dibawa ke dalam rapat pleno diperluas yang dihadiri oleh pengurus-pengurus DPD Golkar kabupaten/kota se Sumatera Utara.
Hasil dari rapat pleno itu diperluas dengan membawa kembali dalam Rapimda. Kemudian dilanjutkan dengan pengajuan nama ke DPP Golkar.”Tentunya siapa saja kader yang ditugaskan harus siap,” tandasnya.
Diketahui Ngogesa Sitepu resmi mengundurkan diri sebagai bakal calon wakil gubernur pada Pilgubsu 2018 mendatang. Masalah kesehatan menjadi alasannya mengundurkan diri.(gus/azw)
Tengku Erry Nuradi.
MEDAN, SUMUTPOS.CO -Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golongan Karya Sumatera Utara (Golkar Sumut) membentuk tim penjaringan untuk Bakal Calon (Balon) Wakil Gubernur Sumatera Utara (Wagubsu) berasal Golkar untuk menggantikan Ngogesa Sitepu pada Pemilihan Gubernur Sumatera Utara (Pilgubsu) 2018, tahun depan. Kini, tim penjaring tengah bekerja dengan waktu ditetapkan selama sepekan. Hal tersebut disampaikan Sekretaris DPD Golkar Sumut, Irham Buana Nasution.
Ia mengatakan penjaringan Bakalan Calon Wakil Gubernur Sumut, mengutamakan dari internal partai atau kader Golkar untuk mendampingi HT Erry Nuradi di Pilkada Sumut 2018 mendatang.
“Hari ini tim penjaringan itu mulai bekerja, mereka melihat secara lebih mendalam nama-nama dari internal Golkar,” ungkap Irham Buana saat dikonfirmasi Sumut Pos di Pengadilan Negeri (PN) Medan, Senin (27/11) siang.
Irham Buana yang juga profesi sebagai pengacara ini mengatakan, tim penjaring yang akan dibentuk berjumlah 10 orang. Ia mengungkapkan sistem penjaringan yang dilakukan oleh tim hanya mentabulasi nama-nama kader mereka yang dianggap layak untuk menjadi bakal calon wakil gubernur.
“Dalam bekerja tim ini tidak menerima pendaftaran, tapi mencari kader yang dianggap pas. Senin (4/12) depan lima nama sudah dihasilkan,” jelas mantan ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumut itu.
Lima nama hasil seleksi dari Tim Penjaringan ini menurutnya akan dibawa ke dalam rapat pleno diperluas yang dihadiri oleh pengurus-pengurus DPD Golkar kabupaten/kota se Sumatera Utara.
Hasil dari rapat pleno itu diperluas dengan membawa kembali dalam Rapimda. Kemudian dilanjutkan dengan pengajuan nama ke DPP Golkar.”Tentunya siapa saja kader yang ditugaskan harus siap,” tandasnya.
Diketahui Ngogesa Sitepu resmi mengundurkan diri sebagai bakal calon wakil gubernur pada Pilgubsu 2018 mendatang. Masalah kesehatan menjadi alasannya mengundurkan diri.(gus/azw)
