SUMUTPOS.CO – Benih padi yang diproduksi CV. Dic Jaya Mandiri dikeluhkan petani di Kecamatan Binjai Utara. Selain mengeluhkan jeleknya kualitas bermerek Srikandi itu, petani menilai benih padi tersebut tak tumbuh dengan baik, dan rentan terhadap penyakit.
Menurut Hamadi, petani padi di Binjai Utara, benih yang diperjualbelikan Dinas Pertanian Kota Binjai itu, satu kantung berukuran lima kilogram yang hanya mampu menghasilkan lima ikat bibit padi.
Karena dinilai tak berkualitas baik, para petani pun terpaksa mengeluarkan dana ekstra guna melindungi tanaman mereka dari serangan penyakit. “Sementara merek lain, satu kantung berukuran sama mampu menghasilkan bibit 240 ikat,” ujarnya, Selasa (28/3).
Dia menambahkan, benih padi dari CV. Dick Mandiri yang beralamat di Pusakajaya-Subang itu, dijual seharga Rp5 ribu dengan berat 5 kg. Namun sayang, menurutnya kualitasnya buruk. Sehingga dia menilai dana subsidi tak tepat sasaran, dan petani tak terbantu.
Sementara, Sekretaris Dinas Pertanian Edward yang dikonfirmasi menyebut, pihaknya belum memiliki program subsidi benih pada tahun 2017 ini. Dikatakan instansinya memiliki dana untuk subsidi binih. Namun, subsidi benih itu untuk memproduksi benih yang banyak ditanam oleh petani.
Bahkan, Edward sendiri belum tahu soal beredarnya benih padi merek Srikandi yang dijual oleh Dinas Pertanian Kota Binjai. “Kita hanya melakukan pembinaan dan penyuluhan saja. Tidak ada menjual benih,” katanya. (ted/yaa)
SUMUTPOS.CO – Benih padi yang diproduksi CV. Dic Jaya Mandiri dikeluhkan petani di Kecamatan Binjai Utara. Selain mengeluhkan jeleknya kualitas bermerek Srikandi itu, petani menilai benih padi tersebut tak tumbuh dengan baik, dan rentan terhadap penyakit.
Menurut Hamadi, petani padi di Binjai Utara, benih yang diperjualbelikan Dinas Pertanian Kota Binjai itu, satu kantung berukuran lima kilogram yang hanya mampu menghasilkan lima ikat bibit padi.
Karena dinilai tak berkualitas baik, para petani pun terpaksa mengeluarkan dana ekstra guna melindungi tanaman mereka dari serangan penyakit. “Sementara merek lain, satu kantung berukuran sama mampu menghasilkan bibit 240 ikat,” ujarnya, Selasa (28/3).
Dia menambahkan, benih padi dari CV. Dick Mandiri yang beralamat di Pusakajaya-Subang itu, dijual seharga Rp5 ribu dengan berat 5 kg. Namun sayang, menurutnya kualitasnya buruk. Sehingga dia menilai dana subsidi tak tepat sasaran, dan petani tak terbantu.
Sementara, Sekretaris Dinas Pertanian Edward yang dikonfirmasi menyebut, pihaknya belum memiliki program subsidi benih pada tahun 2017 ini. Dikatakan instansinya memiliki dana untuk subsidi binih. Namun, subsidi benih itu untuk memproduksi benih yang banyak ditanam oleh petani.
Bahkan, Edward sendiri belum tahu soal beredarnya benih padi merek Srikandi yang dijual oleh Dinas Pertanian Kota Binjai. “Kita hanya melakukan pembinaan dan penyuluhan saja. Tidak ada menjual benih,” katanya. (ted/yaa)