32 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Ops Ketupat Toba Digelar hingga 9 Mei, Lintas Timur & Jalur ke Karo Paling Rawan

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Ditlantas Polda Sumut) menyebutkan, lintas Timur dan jalur khusus (simpang Tuntungan-Karo) menjadi titik paling rawan selama berlangsungnya arus mudik dan balik pada Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriyah.

Hal itu dikatakan Kasi STNK Ditlantas Polda Sumut AKP Anggun Putra kepada Sumut Pos di Medan, Kamis (28/4). “Ops Ketupat Toba 2022 dimulai sejak 28 April, sedangkan puncak mudik pada 30 April-1 Mei dan puncak balik pada 4-6 Mei. Sementara puncak arus balik wisata 7-9 Mei, yang juga merupakan cuti bersama. Ini sesuai Sirat Telegram Kapolri Nomor: STR/288/IV/OPS.1.1./2022, yang dikeluarkan per 1 April 2022,” ujarnya.

Adapun, untuk pembagian lintas dan jalur di Sumut ada empat, yakni lintas Timur (Perbatasan Aceh, yakni Langkat, Binjai, Medan, Deliserdang, Serdangbedagai, Tebingtinggi, Batubara, Asahan Labuhanbatu dan Padanglawas). Sementara lintas tengah (dari Simalungun-Pematangsiantar, Samosir, Toba, Tapanuliutara, Padangsidempuan, dan Mandailingnatal).

Sedangkan lintas Barat (Dairi, Pakpakbharat, Humbanghasundutan, Sibolga dan Tapanulitengah) dan jalur khusus (Simpang Tuntungan-Tanah Karo). “Jumlah titik rawan di keseluruhan lintas dan jalur khusus itu sebanyak 220 titik dan kekuatan personel sebanyak 1.914 orang,” terangnya.

Sedangkan, yang paling rawan adalah lintas Timur di beat 1, yakni ditemukan sebanyak 40 titik rawan, sehingga dikerahkan 353 personel. Lalu di jalur khusus, yakni ditemukan 39 titik rawan, sehingga dikerahkan 365 personel. “Kerawanan ini berupa kemacetan dan peningkatan volume kendaraan, sehingga dapat menyebabkan pelanggaran lalu lintas (Garlantas) dan kecelakaan (Lakalantas),” ungkapnya.

Untuk antisipasi yang dilakukan, sambungnya, untuk skenario 1, dari gerbang tol Tebingtinggi, pihak kepolisian akan melakukan pengalihan arus lalu lintas dari Medan-Tebingtinggi melalui GT Seirampah, jika terjadi kemacetan sepanjang 1Km di exit GT Tebingtinggi. Skenario 2, apabila di GT Tebingtinggi dan GT Seirampah antriannya mencapai 1Km, maka lalulintas dari Medan akan dikeluarkan ke GY Teluk Mengkudu.

Skenario 3, apabila enterance GT Tebingtinggi sampai ke Jalinsum maka akan dibuka 6 gardu sebagai entrance dan lalu lintas dari Medan diarahkan exit ke GT Seirampah. Jika masih berlanjut maka entrance akan dialihkan ke entrance GT Seirampah.

“Begitu juga di gerbang tol lainnya, gerbang tol Amplas juga akan dilakukan pengalihan ke Tanjungmorawa, sedangkan di gerbang tol Stabat, Helvetia dan lainnya akan dilakukan pengatiran lalu lintas serta koordinasi dengan pihak Polresta di masing-masing wilayah,” katanya.

Anggun menambahkan, di masing-masing titik akan ada petugas kepolisian yang berjaga-jaga. Namun, bagaimana pun pihaknya tetap mengimbau bagi pemudik agar tetap waspada dan berhati-hati di jalan raya. “Selamat mudik dan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1443H. Mohon maaf lahir bathin,” tutupnya.

Kapoldasu Cek Pengamanan di Pintu Tol

Kapoldasu Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak bersama rombongan, melakukan pengecekan kesiapan Pintu Tol Tebingtingg Medan dan pengecekan Pos Terpadu Polres Tebingtinggi, dari udara dengan menumpangi helicopter, Kamis (28/4). Kapoldasu Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak mengucapkan terima kasih karena kesiapan personel pengamanan dari masing instansi baik Polri,TNI, Dishub, Sat Pol PP, Jasa Marga dan Dinas Kesehatan.

“Perlu kita ketahui, pos ini merupakan pos terpadu, yang berarti ini pos merupakan pos perpaduan antar instansi dan keterkaitan. Jadi perwiranya membuat jadwal piket anggotanya. Pelaksanaan piket selama 1×12 jam, dan secara bergantian,” jelas Irjen Pol RZ Panca Putra.

Dia meminta agar masing-masing anggota memahami dan mengerti siapa dan berbuat apa. Kalau sudah terjadi kemacetan harus ada koordinasi dengan personel di luar tol. Selain itu, harus ada rambu lalu lintas dengan besar supaya masyarakat mengetahui arah jalan.

“Apabila ada kekurangan, masih ada waktu untuk memperbaikinya. Dinas kesehatan tugasnya bukan hanya vaksin saja tetapi juga untuk masyarakat yang butuh pelayanan kesehatan. Untuk makan personil harus disiapkan bukan hanya tanggung jawab Polres saja tetapi pihak Jasa Marga juga, “ paparnya.

Menurut Irjen Panca, agar kepadatan lalu lintas dicatat dan dilaporkan. “Penerangan pos lebih ditingkatkan lagi demi meningkatkan kenyamanan dan keamanan personil yang melaksanakan Pos Pam,” pintanya.

Sedangkan Kakor Sabhara Irjen Pol Sabhara Irjen Pol Priyo menjelaskan, harus ada koordinasi antar instansi baik itu Polri,TNI, Dinas Perhubungan, Satpol PP, Jasa Marga dan Dinas Kesehatan. Perlu diketahui bahwa operasi ini berlangsung cukup lama yaitu selama 12 hari berturut.

“Mengingat lamanya pelaksanaan operasi ini, agar anggota harus bisa mengendalikan emosi. Anggota kita sudah capek jadi bawaannya emosi, dan itu harus dihindari. Tadi ada saya temukan titik kemacetan di Simpang Takari, masing anggota harus mengetahui penyebabnya terutama masalah kenderaan yang parkir dipinggir jalan. Tegur dengan lembut dan humanis agar kenderaannya dipinggirkan,” jelasnya.(dwi/ian/adz)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Ditlantas Polda Sumut) menyebutkan, lintas Timur dan jalur khusus (simpang Tuntungan-Karo) menjadi titik paling rawan selama berlangsungnya arus mudik dan balik pada Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriyah.

Hal itu dikatakan Kasi STNK Ditlantas Polda Sumut AKP Anggun Putra kepada Sumut Pos di Medan, Kamis (28/4). “Ops Ketupat Toba 2022 dimulai sejak 28 April, sedangkan puncak mudik pada 30 April-1 Mei dan puncak balik pada 4-6 Mei. Sementara puncak arus balik wisata 7-9 Mei, yang juga merupakan cuti bersama. Ini sesuai Sirat Telegram Kapolri Nomor: STR/288/IV/OPS.1.1./2022, yang dikeluarkan per 1 April 2022,” ujarnya.

Adapun, untuk pembagian lintas dan jalur di Sumut ada empat, yakni lintas Timur (Perbatasan Aceh, yakni Langkat, Binjai, Medan, Deliserdang, Serdangbedagai, Tebingtinggi, Batubara, Asahan Labuhanbatu dan Padanglawas). Sementara lintas tengah (dari Simalungun-Pematangsiantar, Samosir, Toba, Tapanuliutara, Padangsidempuan, dan Mandailingnatal).

Sedangkan lintas Barat (Dairi, Pakpakbharat, Humbanghasundutan, Sibolga dan Tapanulitengah) dan jalur khusus (Simpang Tuntungan-Tanah Karo). “Jumlah titik rawan di keseluruhan lintas dan jalur khusus itu sebanyak 220 titik dan kekuatan personel sebanyak 1.914 orang,” terangnya.

Sedangkan, yang paling rawan adalah lintas Timur di beat 1, yakni ditemukan sebanyak 40 titik rawan, sehingga dikerahkan 353 personel. Lalu di jalur khusus, yakni ditemukan 39 titik rawan, sehingga dikerahkan 365 personel. “Kerawanan ini berupa kemacetan dan peningkatan volume kendaraan, sehingga dapat menyebabkan pelanggaran lalu lintas (Garlantas) dan kecelakaan (Lakalantas),” ungkapnya.

Untuk antisipasi yang dilakukan, sambungnya, untuk skenario 1, dari gerbang tol Tebingtinggi, pihak kepolisian akan melakukan pengalihan arus lalu lintas dari Medan-Tebingtinggi melalui GT Seirampah, jika terjadi kemacetan sepanjang 1Km di exit GT Tebingtinggi. Skenario 2, apabila di GT Tebingtinggi dan GT Seirampah antriannya mencapai 1Km, maka lalulintas dari Medan akan dikeluarkan ke GY Teluk Mengkudu.

Skenario 3, apabila enterance GT Tebingtinggi sampai ke Jalinsum maka akan dibuka 6 gardu sebagai entrance dan lalu lintas dari Medan diarahkan exit ke GT Seirampah. Jika masih berlanjut maka entrance akan dialihkan ke entrance GT Seirampah.

“Begitu juga di gerbang tol lainnya, gerbang tol Amplas juga akan dilakukan pengalihan ke Tanjungmorawa, sedangkan di gerbang tol Stabat, Helvetia dan lainnya akan dilakukan pengatiran lalu lintas serta koordinasi dengan pihak Polresta di masing-masing wilayah,” katanya.

Anggun menambahkan, di masing-masing titik akan ada petugas kepolisian yang berjaga-jaga. Namun, bagaimana pun pihaknya tetap mengimbau bagi pemudik agar tetap waspada dan berhati-hati di jalan raya. “Selamat mudik dan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1443H. Mohon maaf lahir bathin,” tutupnya.

Kapoldasu Cek Pengamanan di Pintu Tol

Kapoldasu Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak bersama rombongan, melakukan pengecekan kesiapan Pintu Tol Tebingtingg Medan dan pengecekan Pos Terpadu Polres Tebingtinggi, dari udara dengan menumpangi helicopter, Kamis (28/4). Kapoldasu Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak mengucapkan terima kasih karena kesiapan personel pengamanan dari masing instansi baik Polri,TNI, Dishub, Sat Pol PP, Jasa Marga dan Dinas Kesehatan.

“Perlu kita ketahui, pos ini merupakan pos terpadu, yang berarti ini pos merupakan pos perpaduan antar instansi dan keterkaitan. Jadi perwiranya membuat jadwal piket anggotanya. Pelaksanaan piket selama 1×12 jam, dan secara bergantian,” jelas Irjen Pol RZ Panca Putra.

Dia meminta agar masing-masing anggota memahami dan mengerti siapa dan berbuat apa. Kalau sudah terjadi kemacetan harus ada koordinasi dengan personel di luar tol. Selain itu, harus ada rambu lalu lintas dengan besar supaya masyarakat mengetahui arah jalan.

“Apabila ada kekurangan, masih ada waktu untuk memperbaikinya. Dinas kesehatan tugasnya bukan hanya vaksin saja tetapi juga untuk masyarakat yang butuh pelayanan kesehatan. Untuk makan personil harus disiapkan bukan hanya tanggung jawab Polres saja tetapi pihak Jasa Marga juga, “ paparnya.

Menurut Irjen Panca, agar kepadatan lalu lintas dicatat dan dilaporkan. “Penerangan pos lebih ditingkatkan lagi demi meningkatkan kenyamanan dan keamanan personil yang melaksanakan Pos Pam,” pintanya.

Sedangkan Kakor Sabhara Irjen Pol Sabhara Irjen Pol Priyo menjelaskan, harus ada koordinasi antar instansi baik itu Polri,TNI, Dinas Perhubungan, Satpol PP, Jasa Marga dan Dinas Kesehatan. Perlu diketahui bahwa operasi ini berlangsung cukup lama yaitu selama 12 hari berturut.

“Mengingat lamanya pelaksanaan operasi ini, agar anggota harus bisa mengendalikan emosi. Anggota kita sudah capek jadi bawaannya emosi, dan itu harus dihindari. Tadi ada saya temukan titik kemacetan di Simpang Takari, masing anggota harus mengetahui penyebabnya terutama masalah kenderaan yang parkir dipinggir jalan. Tegur dengan lembut dan humanis agar kenderaannya dipinggirkan,” jelasnya.(dwi/ian/adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/