25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Wartawan TV One Dikeroyok 15 Pria

Diserang dengan Balok, Batu, dan Kelewang

KARO- Aksi kekerasan di dunia jurnalistik versi premanisme kembali terjadi. Kali ini di di Tanah Karo. Wartawan televisi swasta nasional TV One, Irvan, dianiaya oleh 15 orang tak dikenal (OTK) hingga mengalami luka bacok.

BERDARAH: Irvan  tubuh penuh luka setelah dikeroyok 15 OTK, kemarin.
BERDARAH: Irvan dengan tubuh penuh luka setelah dikeroyok 15 OTK, kemarin.

Informasi yang didapat Sumut Pos, Selasa (28/8) sekitar pukul 16.30 WIB korban mengendarai sedan Mitsubishi Lancer BK 1416 LM. Tiba-tiba, di Jalan Kapten Pala Bangun Kabanjahe, persis di depan pusat perbelanjaan Indomaret, mobil korban dipepet sekitar lima belas OTK yang mengendarai satu unit mobil Daihatsu Hiline long (seksi panjang) dan beberapa kenderaan roda dua. Tanpa basa-basi sejumlah OTK langsung membuka pintu mobil serta menarik Irvan keluar dari mobil dan langsung memberikan beberapa pukulan ke bagian wajah dan kepala. Tidak tahu akar permasalahan dan terkejut, Irvan mencoba melakukan pembelaan diri.

Namun pukulan serangan balok, batu, dan kelewang yang datang bertubi-tubi dari lawan, membuat Irvan segera bersimbah darah. Merasa nyawanya terancam, Irvan berupaya meloloskan diri dari kepungan OTK yang mayoritas masih berusia remaja itu dan berlari ke salah satu warung internet terdekat.

Melihat buruannya kabur dari cengkeraman, akhirnya sejumlah OTK meninggalkan tempat kejadian perkara (TKP). Dibantu warga sekitar yang sebelumnya hanya menonton kejadian, akhirnya Irvan dibawa ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSU Kabanjahe untuk mendapat pertolongan medis.
Sesuai penuturan warga di sekitar TKP yang namanya diminta jangan dikorankan, kejadian yang menimpa Irvan begitu cepat terjadi. “Kami lihat ada yang membawa senjata tajam, makanya ragu untuk melerai. Jumlah yang menyerang banyak. Salah lerai bisa ikut jadi korban,” ujar pria bertubuh jangkung berkulit putih di sekitar lokasi kejadian.

Sementara itu dari keterangan Irvan, kepada Sumut Pos di IGD RSU Kabanjahe, dirinya merasa tidak ada memiliki lawan secara pribadi atau terkait peliputan jurnalistik. Sebagai wartawan, paparnya, ia senantiasa melakukan pemberitaan yang berimbang (cek, ricek, dan kroscek) terhadap temuan kasus dan narasumber yang berkompeten.

“Aku tidak kenal mereka, hanyaku ingat betul mobil Daihatsu Hiline yang mereka gunakan itu. Mobil tersebut tidak asing di mataku, seingatku milik warga Kota Berastagi. Saat kejadian, tanpa kompromi mereka pukul dengan batu, balok dan membacok dengan kelewang,” ungkap Irvan yang sempat mengatakan dibagian belakang mobil itu ada tulisan atau nama organisasi kepemudaan.

Beberapa saat sebelum kejadian, sesuai pemaparan Irvan, dirinya mengantarkan seorang rekan ke rumahnya yang tidak jauh dari TKP. Setelah temanya itu berlalu, Irvan menerima telepon dari kerabatnya dari luar kota. Saat menerima telepon Irvan memarkirkan kendaraan di pinggir jalan, tanpa menduga akan terjadi serangan mendadak.

“Ketika di antar ke rumah sakit, aku melihat kenderaan yang kugunakan tidak lagi di tempat. Kemungkinan dibawa kabur pelaku. Sampai sekarang aku tidak paham apa maksud mereka dan terkait apa aku diperlakukan demikian. Jika tidak berhasil meloloskan diri dari amuk OTK itu jelas terindikasi aku akan dibunuh,” kata Irvan lagi.

Kapolres Karo, AKBP Marcelino Sapouw, mengatakan kendaran Irvan telah berhasil ditemukan. Kendaraan itu ditemukan di kawasan tambang pasir Lau Dah Kabanjahe, sekitar 1 km dari lokasi kejadian. Cuma dua unit handycam tidak ditemukan lagi di dalam mobil.

“Jika ini ulah dan campur tangan preman, akan kita sikat semuanya. Tidak pandang bulu siapapun dia. Personel telah disebar, seluruh pintu keluar Kabupaten Karo telah dijaga untuk meminimalisir pelarian pelaku. Polisi berupaya segera mengungkap kasus yang menimpa Irvan. Bagi masyarakat yang memiliki info, diimbau menghubungi petugas” ungkap Kapolres.

Di tempat terpisah, seorang tokoh kepemudaan Karo, Joy Harlim Sinuhaji mengecam keras aksi penganiayaan terhadap Irvan. “Selain wartawan TV One, dia itu juga merupakan pengurus harian MPC PP Karo. Oleh karenanya kita minta polisi agar segera menangkap pelaku dan mengusut tuntas, hingga aktor intelektualnya terungkap,” tegas Joy.

Sekitar pukul 21.15 WIB tadi malam, dari Ruang VI RSU Kabanjahe, Irvan dipindahkan pihak keluarga ke RSU Efarina Etaham Desa Raya Kecamatan Berastagi. Terkait kejadian kemarin, Kepala Pos Polisi Kecamatan Merek mendadak dicopot Kapolres karena dinilai lengah dalam menjalankan tugas melakukan pengawasan jelang perbatasan. Sebelumya, Kapolres memang telah memerintahkan seluruh personel untuk mengejar pelaku dan menjaga agar pelaku tak lolos dari wilayah hukum Polres Karo, namun pos polisi kecamatan Merek diketahui dalam keadaan kosong. (wan)

Diserang dengan Balok, Batu, dan Kelewang

KARO- Aksi kekerasan di dunia jurnalistik versi premanisme kembali terjadi. Kali ini di di Tanah Karo. Wartawan televisi swasta nasional TV One, Irvan, dianiaya oleh 15 orang tak dikenal (OTK) hingga mengalami luka bacok.

BERDARAH: Irvan  tubuh penuh luka setelah dikeroyok 15 OTK, kemarin.
BERDARAH: Irvan dengan tubuh penuh luka setelah dikeroyok 15 OTK, kemarin.

Informasi yang didapat Sumut Pos, Selasa (28/8) sekitar pukul 16.30 WIB korban mengendarai sedan Mitsubishi Lancer BK 1416 LM. Tiba-tiba, di Jalan Kapten Pala Bangun Kabanjahe, persis di depan pusat perbelanjaan Indomaret, mobil korban dipepet sekitar lima belas OTK yang mengendarai satu unit mobil Daihatsu Hiline long (seksi panjang) dan beberapa kenderaan roda dua. Tanpa basa-basi sejumlah OTK langsung membuka pintu mobil serta menarik Irvan keluar dari mobil dan langsung memberikan beberapa pukulan ke bagian wajah dan kepala. Tidak tahu akar permasalahan dan terkejut, Irvan mencoba melakukan pembelaan diri.

Namun pukulan serangan balok, batu, dan kelewang yang datang bertubi-tubi dari lawan, membuat Irvan segera bersimbah darah. Merasa nyawanya terancam, Irvan berupaya meloloskan diri dari kepungan OTK yang mayoritas masih berusia remaja itu dan berlari ke salah satu warung internet terdekat.

Melihat buruannya kabur dari cengkeraman, akhirnya sejumlah OTK meninggalkan tempat kejadian perkara (TKP). Dibantu warga sekitar yang sebelumnya hanya menonton kejadian, akhirnya Irvan dibawa ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSU Kabanjahe untuk mendapat pertolongan medis.
Sesuai penuturan warga di sekitar TKP yang namanya diminta jangan dikorankan, kejadian yang menimpa Irvan begitu cepat terjadi. “Kami lihat ada yang membawa senjata tajam, makanya ragu untuk melerai. Jumlah yang menyerang banyak. Salah lerai bisa ikut jadi korban,” ujar pria bertubuh jangkung berkulit putih di sekitar lokasi kejadian.

Sementara itu dari keterangan Irvan, kepada Sumut Pos di IGD RSU Kabanjahe, dirinya merasa tidak ada memiliki lawan secara pribadi atau terkait peliputan jurnalistik. Sebagai wartawan, paparnya, ia senantiasa melakukan pemberitaan yang berimbang (cek, ricek, dan kroscek) terhadap temuan kasus dan narasumber yang berkompeten.

“Aku tidak kenal mereka, hanyaku ingat betul mobil Daihatsu Hiline yang mereka gunakan itu. Mobil tersebut tidak asing di mataku, seingatku milik warga Kota Berastagi. Saat kejadian, tanpa kompromi mereka pukul dengan batu, balok dan membacok dengan kelewang,” ungkap Irvan yang sempat mengatakan dibagian belakang mobil itu ada tulisan atau nama organisasi kepemudaan.

Beberapa saat sebelum kejadian, sesuai pemaparan Irvan, dirinya mengantarkan seorang rekan ke rumahnya yang tidak jauh dari TKP. Setelah temanya itu berlalu, Irvan menerima telepon dari kerabatnya dari luar kota. Saat menerima telepon Irvan memarkirkan kendaraan di pinggir jalan, tanpa menduga akan terjadi serangan mendadak.

“Ketika di antar ke rumah sakit, aku melihat kenderaan yang kugunakan tidak lagi di tempat. Kemungkinan dibawa kabur pelaku. Sampai sekarang aku tidak paham apa maksud mereka dan terkait apa aku diperlakukan demikian. Jika tidak berhasil meloloskan diri dari amuk OTK itu jelas terindikasi aku akan dibunuh,” kata Irvan lagi.

Kapolres Karo, AKBP Marcelino Sapouw, mengatakan kendaran Irvan telah berhasil ditemukan. Kendaraan itu ditemukan di kawasan tambang pasir Lau Dah Kabanjahe, sekitar 1 km dari lokasi kejadian. Cuma dua unit handycam tidak ditemukan lagi di dalam mobil.

“Jika ini ulah dan campur tangan preman, akan kita sikat semuanya. Tidak pandang bulu siapapun dia. Personel telah disebar, seluruh pintu keluar Kabupaten Karo telah dijaga untuk meminimalisir pelarian pelaku. Polisi berupaya segera mengungkap kasus yang menimpa Irvan. Bagi masyarakat yang memiliki info, diimbau menghubungi petugas” ungkap Kapolres.

Di tempat terpisah, seorang tokoh kepemudaan Karo, Joy Harlim Sinuhaji mengecam keras aksi penganiayaan terhadap Irvan. “Selain wartawan TV One, dia itu juga merupakan pengurus harian MPC PP Karo. Oleh karenanya kita minta polisi agar segera menangkap pelaku dan mengusut tuntas, hingga aktor intelektualnya terungkap,” tegas Joy.

Sekitar pukul 21.15 WIB tadi malam, dari Ruang VI RSU Kabanjahe, Irvan dipindahkan pihak keluarga ke RSU Efarina Etaham Desa Raya Kecamatan Berastagi. Terkait kejadian kemarin, Kepala Pos Polisi Kecamatan Merek mendadak dicopot Kapolres karena dinilai lengah dalam menjalankan tugas melakukan pengawasan jelang perbatasan. Sebelumya, Kapolres memang telah memerintahkan seluruh personel untuk mengejar pelaku dan menjaga agar pelaku tak lolos dari wilayah hukum Polres Karo, namun pos polisi kecamatan Merek diketahui dalam keadaan kosong. (wan)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/