TEBINGTINGGI-Seminggu pasca Idul Adha, terjadi kelangkaan gas 3 kg di kota Tebingtinggi. Akibatnya, harga gas bersubsidi tersebut diecer pedagang seharga Rp25 ribu per tabung.
Menurut Wita(46) warga Jalan KL Yos Sudarso Kota Tebingtinggi, kelangkaan gas 3 kg tersebut sudah terjadi sudah seminggu. Untuk mendapatkan gas bersubsidi itu, dirinya membeli per tabung seharga Rp25 ribu. “Kalaupun ada, harganya mahal dengan per tabungnya Rp25 ribu. Sedangkan harga pasaran biasanya Rp18 ribu per tabung,”keluh Wita.
Menyikapi mahalnya gas 3 kg tersebut, pedagang warung nasi ini terpaksa membeli kayu bakar. “Kalau beli Bright Gas, gak sanggup karena tidak sebanding dengan keuntungan jualan nasi,”ucapnya lirih.
Hal senada juga dikatakan Misdar (56), warga Kelurahan Lalang, Jalan Gunung Krakatau Kota Tebingtinggi, yang mengaku sangat sulit mendapatkan gas 3 kg.
Misdar pun berharap agar Pemerintah Kota Tebingtinggi untuk melakukan pengecekan dengan langkanya gas 3 kg tersebut.
Menanggapi keluhan masyarakat tersebut, Kabag Ekonomi dan Pembangunan Kota Tebingtinggi (Ekbang), Zahidin, mengakui adanya kelangkaan gas 3 Kg tersebut dikarenakan pasokan menurun pasca hari libur Idul Adha.
“Ini saya terus koordinasi dengan Pertamina dan meminta laporan dari agen kita dan juga sudah diinformasikan kepada agen dan pangkalan, untuk taat aturan yang ada,”tegas Zahidin.
Menurut Zahidin, seharusnya pasokan gas 3 kg dilipat gandakan setelah masuk hari kerja.
“Namun yang terjadi, tidak ada penambahan pasokan gas pasca libur. Alhasil yang terjadi, gas langka dan mahal di pasaran,”bilang Zahidin. (ian/han)