31.7 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

Awas! Tahu Beracun Beredar di Tebingtinggi, 19 Warga Masuk RS

Foto: Sopian/Sumut Pos Warga yang mendapatkan wabah keracunan akibat mengonsumsi tahu dirawat intesif di RSUD Dr Kumpulan Pane dan Rumah Sakit Sri Pamela Kota Tebingtinggi, Rabu (20/5).
Foto: Sopian/Sumut Pos
Warga yang mendapatkan wabah keracunan akibat mengonsumsi tahu dirawat intesif di RSUD Dr Kumpulan Pane dan Rumah Sakit Sri Pamela Kota Tebingtinggi, Rabu (20/5).

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Sebanyak 19 orang warga Kecamatan Bajenis Kota Tebingtinggi keracunan setelah mengonsumsi tahu yang dibeli dari pasar tradisional di Kota Tebingtinggi. Puluhan warga ini dirawat di berbagai rumah sakit, Selasa malam (19/5) sekira pukul 22.00 WIB.

Kebanyakan warga mengalami pusing-pusing disertai rasa mual yang hebat sehingga muntah. Karena terlalu banyak mengeluarkan cairan, para korban dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah Dr Kumpulan Pane, Rumah Sakit Sri Pamela Medika Utama, Rumah Sakit Natama, dan dokter praktek.
Camat Bajenis Kota Tebingtinggi, Surya Darma mengatakan, pihaknya telah menerima laporan dari pihak Dinas Kesehatan Kota Tebingtinggi melalui seski wabah dan bencana, tentang warganya yang keracunan setelah makan tahu.
“Setelah mendapat laporan, kami langsung turun ke masyarakat yang kena wabah keracunan. Ternyata di tiga kelurahan tepatnya Kelurahan Durian, Kelurahan Brohol dan Kelurahan Tebingtinggi lama, banyak warga keracunan setelah mengomsumsi tahu yang dibeli dari warung warga,” terang Surya kepada Sumut Pos, Rabu pagi (20/5).
Salah seorang warga yang keracunan setelah mengonsumsi tahu dan dirawat di RSUD Dr Kumpulan Pane, Rosmiati (56) warga Lingkungan VII Kelurahan Durian Kecamatan Bajenis Kota Tebingtinggi mengatakan, dia membeli tahu di warung untuk dimasak. Usai mengonsumsinya, tiga jam kemudian perutnya terasa mual dan ia pun muntah-muntah.
“Akibat muntah terus, badan terasa lemas dan aku meminta kepada keluarga untuk dirawat. Kami satu keluarga yang makan tahu semuanya mengalami keracunan,” ungkap Rosmiati.
Korban lainnya, Sri Hanifah (44) mengatakan, dirinya belanja tahu di Pasar Inpres sebanyak 2 bungkus berisikan 20 tahu. Tahu itu digulainya untuk sayur makan siang keluarga. ”Usai makan tahu, kepala pusing, lalu muntah-muntah diiringi dengan buang air besar,” katanya.
Hal yang sama dialami puteranya yang masih duduk di bangku SMP, Amatur Firdausyah (14). Putranya kemudian dirawat di RS Sri Pamela Tebingtinggi, terpisah dengan ibu kandungnya yang dirawat di RSUD Kumpulan Pane.
Rumiah (40) warga Kelurahan Durian mengatakan, ia membawa tahu sambal dari rumah kakak kandungnya, lalu dijadikan sayur buat makan malam. Setelah makan sedikit, ia mengalami pusing-pusing, mual di bagian perut. Puteranya Rizki Ramadhan (18) yang memakan tahu dari rumah uwaknya mengalami muntah-muntah, kepala pusing lalu dibawa ke RSUD Kumpulan Pane Tebingtinggi.

Foto: Sopian/Sumut Pos Warga yang mendapatkan wabah keracunan akibat mengonsumsi tahu dirawat intesif di RSUD Dr Kumpulan Pane dan Rumah Sakit Sri Pamela Kota Tebingtinggi, Rabu (20/5).
Foto: Sopian/Sumut Pos
Warga yang mendapatkan wabah keracunan akibat mengonsumsi tahu dirawat intesif di RSUD Dr Kumpulan Pane dan Rumah Sakit Sri Pamela Kota Tebingtinggi, Rabu (20/5).

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Sebanyak 19 orang warga Kecamatan Bajenis Kota Tebingtinggi keracunan setelah mengonsumsi tahu yang dibeli dari pasar tradisional di Kota Tebingtinggi. Puluhan warga ini dirawat di berbagai rumah sakit, Selasa malam (19/5) sekira pukul 22.00 WIB.

Kebanyakan warga mengalami pusing-pusing disertai rasa mual yang hebat sehingga muntah. Karena terlalu banyak mengeluarkan cairan, para korban dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah Dr Kumpulan Pane, Rumah Sakit Sri Pamela Medika Utama, Rumah Sakit Natama, dan dokter praktek.
Camat Bajenis Kota Tebingtinggi, Surya Darma mengatakan, pihaknya telah menerima laporan dari pihak Dinas Kesehatan Kota Tebingtinggi melalui seski wabah dan bencana, tentang warganya yang keracunan setelah makan tahu.
“Setelah mendapat laporan, kami langsung turun ke masyarakat yang kena wabah keracunan. Ternyata di tiga kelurahan tepatnya Kelurahan Durian, Kelurahan Brohol dan Kelurahan Tebingtinggi lama, banyak warga keracunan setelah mengomsumsi tahu yang dibeli dari warung warga,” terang Surya kepada Sumut Pos, Rabu pagi (20/5).
Salah seorang warga yang keracunan setelah mengonsumsi tahu dan dirawat di RSUD Dr Kumpulan Pane, Rosmiati (56) warga Lingkungan VII Kelurahan Durian Kecamatan Bajenis Kota Tebingtinggi mengatakan, dia membeli tahu di warung untuk dimasak. Usai mengonsumsinya, tiga jam kemudian perutnya terasa mual dan ia pun muntah-muntah.
“Akibat muntah terus, badan terasa lemas dan aku meminta kepada keluarga untuk dirawat. Kami satu keluarga yang makan tahu semuanya mengalami keracunan,” ungkap Rosmiati.
Korban lainnya, Sri Hanifah (44) mengatakan, dirinya belanja tahu di Pasar Inpres sebanyak 2 bungkus berisikan 20 tahu. Tahu itu digulainya untuk sayur makan siang keluarga. ”Usai makan tahu, kepala pusing, lalu muntah-muntah diiringi dengan buang air besar,” katanya.
Hal yang sama dialami puteranya yang masih duduk di bangku SMP, Amatur Firdausyah (14). Putranya kemudian dirawat di RS Sri Pamela Tebingtinggi, terpisah dengan ibu kandungnya yang dirawat di RSUD Kumpulan Pane.
Rumiah (40) warga Kelurahan Durian mengatakan, ia membawa tahu sambal dari rumah kakak kandungnya, lalu dijadikan sayur buat makan malam. Setelah makan sedikit, ia mengalami pusing-pusing, mual di bagian perut. Puteranya Rizki Ramadhan (18) yang memakan tahu dari rumah uwaknya mengalami muntah-muntah, kepala pusing lalu dibawa ke RSUD Kumpulan Pane Tebingtinggi.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/