25.6 C
Medan
Thursday, May 16, 2024

Rekonstruksi Pembunuhan Cewek Cantik

 Pelaku: Saya Menyesal

SIMALUNGUN-Herbin Siallagan (35) pelaku pembunuhan cewek cantik, Lina Simanjuntak (28) warga Jalan DI Panjaitan, Kecamatan Siantar Selatan, menyesali perbuatannya. Ia mengaku terpaksa membunuh korban karena hendak mengambil uangnya untuk membayar hutang dan setoran mobilnya.
Hal itu diungkapkan pelaku  usai gelar rekontruksi di Polres Simalungun, Jumat (29/9). Pelaku merupakan sopir angkot Koperasi Beringin BK1986 TM, dan korban penumpangnya.

“Saya sangat menyesal. Tidak tahu saya jadi begini rupanya. Saya melakukan itu hanya karena terpaksa. Bukan niat atau direncanakan,”ujarnya.
Ceritanya, pada waktu itu, Jumat (20/4/2007) pukul 14.30 WIB,  korban sedang menunggu angkot di Jalan Merdeka. Tak berapa lama, pelaku datang membawa angkotnya BK 1986 TM dengan nomor pintu  251, dan korban pun naik.

Ketika itu korban duduk di bangku depan samping sopir (pelaku). Sambil mobil menuju ke Parluasan sesuai tujuan korban, pelaku menanyai korban tujuannya. Tanpa khawatir, korban pun menjawab pertanyaan pelaku, dan diutarakan tujuannya ke Belawan.
Mendengar tujuan korban, pelaku  menawarkan mobilnya bagaimana kalau sekalian dicarter ke Belawan. Korban pun menerima tawaran pelaku dengan uang carter mobil Rp300 ribu.

Belum sampai ke Parluasan, tepatnya di Jalan Cokro, korban membuka dompetnya dan membayar langsung uang carternya Rp300 ribu. Tanpa disengaja, pelaku melihat di dompet korban banyak uang. Hal itu diduga menimbulkan niat jahat pelaku hendak merampas uang tersebut.

Setelah tiba di lokasi tempat pembunuhan korban tepatnya di perladangan Jalan Umum Dusun Kampung Baru, Nagori Dolok Huluan, Kecamatan Raya, pelaku memberhentikan mobilnya. Lalu korban bertanya,” kenapa berhenti?”. Lalu pelaku beralasan, hendak memeriksa ban. “Saya mau memeriksa ban,”jawab pelaku sambil turun dari mobilnya. Di situlah korban kemudian dibantai. (osi/smg)

 Pelaku: Saya Menyesal

SIMALUNGUN-Herbin Siallagan (35) pelaku pembunuhan cewek cantik, Lina Simanjuntak (28) warga Jalan DI Panjaitan, Kecamatan Siantar Selatan, menyesali perbuatannya. Ia mengaku terpaksa membunuh korban karena hendak mengambil uangnya untuk membayar hutang dan setoran mobilnya.
Hal itu diungkapkan pelaku  usai gelar rekontruksi di Polres Simalungun, Jumat (29/9). Pelaku merupakan sopir angkot Koperasi Beringin BK1986 TM, dan korban penumpangnya.

“Saya sangat menyesal. Tidak tahu saya jadi begini rupanya. Saya melakukan itu hanya karena terpaksa. Bukan niat atau direncanakan,”ujarnya.
Ceritanya, pada waktu itu, Jumat (20/4/2007) pukul 14.30 WIB,  korban sedang menunggu angkot di Jalan Merdeka. Tak berapa lama, pelaku datang membawa angkotnya BK 1986 TM dengan nomor pintu  251, dan korban pun naik.

Ketika itu korban duduk di bangku depan samping sopir (pelaku). Sambil mobil menuju ke Parluasan sesuai tujuan korban, pelaku menanyai korban tujuannya. Tanpa khawatir, korban pun menjawab pertanyaan pelaku, dan diutarakan tujuannya ke Belawan.
Mendengar tujuan korban, pelaku  menawarkan mobilnya bagaimana kalau sekalian dicarter ke Belawan. Korban pun menerima tawaran pelaku dengan uang carter mobil Rp300 ribu.

Belum sampai ke Parluasan, tepatnya di Jalan Cokro, korban membuka dompetnya dan membayar langsung uang carternya Rp300 ribu. Tanpa disengaja, pelaku melihat di dompet korban banyak uang. Hal itu diduga menimbulkan niat jahat pelaku hendak merampas uang tersebut.

Setelah tiba di lokasi tempat pembunuhan korban tepatnya di perladangan Jalan Umum Dusun Kampung Baru, Nagori Dolok Huluan, Kecamatan Raya, pelaku memberhentikan mobilnya. Lalu korban bertanya,” kenapa berhenti?”. Lalu pelaku beralasan, hendak memeriksa ban. “Saya mau memeriksa ban,”jawab pelaku sambil turun dari mobilnya. Di situlah korban kemudian dibantai. (osi/smg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/