LABUSEL, SUMUTPOS.CO – Dalam rangka melaksanakan Program Pendataan Keluarga 2021, i Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sumut melakukan sosialisasi di Desa Hajoran, Kabupaten Labuhanbatu Selatan.
Kepada masyarakat, BKKBN Sumut yang diwakili Dra Rabiatun Adawiyah, MPHR memberikan edukasi terkait terjadinya stunting. Dikatakannya, stunting memberikan dampak buruk pada pekembangan pertumbuhan anak dari usia balita.
“Banyak teori yang menyatakan, bahwa kurangnya asupan makanan juga bisa menjadi salah satu faktor utama penyebab stunting. Proses perkembangan tersebut lambat laun mulai melambat ketika anak berusia 3 tahun”,jelasnya.
Dijelaskan Rabiatun, persoalan stunting mendapat perhatian yang serius oleh Presiden RI Joko Widodo. Dan BKKBN diamanahkan untuk mengendalikan percepatan penuranan angka stunting di Indonesia. Dan BKKBN memiliki target penurunan angka stunting hingga 14% di tahun 2024.
Dalam pelaksanaan program BKKBN, mendapat dampingan mitra kerja dari Komisi IX DPR RI DR. Saleh Partaonan Daulay, M.Ag, Mhum.(rel/han)
LABUSEL, SUMUTPOS.CO – Dalam rangka melaksanakan Program Pendataan Keluarga 2021, i Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sumut melakukan sosialisasi di Desa Hajoran, Kabupaten Labuhanbatu Selatan.
Kepada masyarakat, BKKBN Sumut yang diwakili Dra Rabiatun Adawiyah, MPHR memberikan edukasi terkait terjadinya stunting. Dikatakannya, stunting memberikan dampak buruk pada pekembangan pertumbuhan anak dari usia balita.
“Banyak teori yang menyatakan, bahwa kurangnya asupan makanan juga bisa menjadi salah satu faktor utama penyebab stunting. Proses perkembangan tersebut lambat laun mulai melambat ketika anak berusia 3 tahun”,jelasnya.
Dijelaskan Rabiatun, persoalan stunting mendapat perhatian yang serius oleh Presiden RI Joko Widodo. Dan BKKBN diamanahkan untuk mengendalikan percepatan penuranan angka stunting di Indonesia. Dan BKKBN memiliki target penurunan angka stunting hingga 14% di tahun 2024.