MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) Martabe asal Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) berhasil meraih juara pertama lomba KIM se-Sumut 2018 yang digelar Diskominfo Sumut di Hotel Santika Dyandra Medan, Jumat (26/10).
Dengan prestasi tersebut, Martabe asal Humbahas berhak mewakili Sumatera Utara dalam lomba KIM di tingkat Nasional yang digelar pada November mendatang di Banten. Lomba yang rutin dilaksanakan setiap tahunnya ini diikuti sebanyak 14 kabupaten/kota di Sumut.
Untuk juara dua diraih KIM D’Bandar Timur Company dari Tanjung Balai, disusul juara ketiga diraih KIM DCM asal Kota Medan. Sementara Juara Harapan I sukses di segel KIM DD Company dari Kabupaten Deliserdang, KIM Bertuah dari Serdangbedagai meraih harapan II dan KIM Sekata asal Nias Utara meraih juara harapan III.
Capaian prestasi tersebut, masing-masing KIM dibawah Diskominfo berhak menerima piala sekaligus uang pembinaan. Juara I mendapat hadiah dari Diskominfo Sumut sebesar Rp 8 juta, Juara II Rp 7 juta, Juara III Rp 6 juta, Harapan I Rp 5 juta, Harapan II Rp 4 juta dan Harapan III senilai Rp 3 juta.
Pada lomba tersebut, masing-masing kelompok dengan ciri khas daerahnya melakonkan adegan percakapan di atas panggung berisi informasi yang biasa diperoleh dalam kehidupan sehari-hari. Baik yang bersumber dari media sosial, internet, teknologi informasi, membahas soal kabar bohong atau hoaks yang sedang tren dewasa ini, hingga perkembangan kearifan lokal daerah mereka masing-masing.
Gubernur Sumut Edy Rahmayadi diwakili Kadiskominfo, HM Fitriyus mengatakan, tujuan diselenggarakannya KIM untuk membina dan memberdayakan kelompok tersebut sehingga dapat menjadi wadah yang mencerdaskan masyarakat dan menyelaraskan program pemerintah dalam melaksanakan pembangunan.
“Tugas pemerintah bagaimana membina kelompok di masyarakat yang gunanya untuk mengembangkan potensi sesama mereka. Apa yang bisa diinformasikan KIM ini bukan hanya informasi tentang pembangunan, tetapi juga informasi tentang kebutuhan mereka sesama KIM,” katanya.
Selain itu, lanjut dia, KIM berfungsi untuk meningkatkan harkat dan martabat pribadi dan kelompok itu sendiri, serta sebagai ujung tombak informasi bagi pemerintah secara langsung maupun orang perorang sehingga terhindar dari hoaks.
“Kehadiran KIM itu juga agar masyarakat melek teknologi. Contohnya seperti di Batubara ada kelompok tenunan yang bermasalah memperoleh benang. Karena teknologi, kelompok tersebut dapat membeli benang melalui internet. Sehingga tidak terkendala dan bingung lagi memperoleh benang,” ucapnya.
Fitriyus berharap keberadaan KIM dapat ditumbuhkembangkan oleh kepala daerah di Sumut dengan cara membina, diberdayagunakan karena dapat membantu pemerintah dalam meningkatkan hubungan informasi antara pemerintah dan masyarakat. “Juara I Lomba KIM se Sumut akan mewakili provinsi kita ditingkat nasional pada November 2018,” pungkasnya.
Ketua Panitia sekaligus Kepala Bidang Pengelolaan Informasi Publik Diskominfo Sumut, Gadis Melani Rusli dalam laporannya menyebutkan, terdapat 14 KIM dari 14 kabupaten/kota yang ikut sebagai peserta pada lomba tersebut. Kata dia, KIM adalah kelompok yang dibentuk dari, oleh dan untuk masyarakat itu sendiri. “Ini kelompok yang mandiri.
Kita tidak biayai, namun kita hanya memonitoring mereka,” ujarnya menambahkan KIM hadir untuk mengukur keberhasilan pemerintah. “Kalau dulu informasi ini diperoleh dengan cara top-down, dari atas ke bawah. Kalau sekarang enggak, bottom-up. KIM ini untuk menjadi agen informasi pemerintah. Target dari kegiatan ini Provinsi Sumut minimal di kecamatan memiliki KIM,” imbuh dia.
Adapun dewan juri Lomba KIM 2018 yang mengusung tema “Kelompok Informasi Masyarakat Sadar Teknologi Informasi dan Cerdas Bermedia Sosial” itu, terdiri dari Bobbin Nila Prasanta Yudha sebagai pegiat KIM Kota Surabaya, Abdul Rahman Harahap selaku Kabid Pengembangan SDM Balai Besar Pengembangan SDM & Penelitian Kemenkominfo, dan Hendra Harahap, Wakil Dekan III FISIP USU. Turut hadir sejumlah kadiskominfo di Sumut antara lain dari Medan, Tebing Tinggi, Nias Utara, Paluta, Taput dan Batubara. (prn/han)