KAMPUNGRAKYAT, SUMUTPOS.CO – Pengurus Besar Ikatan Keluarga Labuhanbatu Selatan (PB IKLAS) meninjau langsung warga terdampak banjir, meluapnya Sungai Barumun di Desa Tanjung Mulia, Kecamatan Kampungrakyat, Labusel, Minggu (28/10).
Selain meninjau kondisi warga yang terendam banjir, rombongan PB Iklas terdiri dari Ketua Umum Rivai Nasution, Abdul Kholik, Ades Iskandar, M Balkini, juga memberikan bantuan berupa sembako kepada para korban.
“Alhamdulillah, kita sangat bersyukur tidak ada korban jiwa dalam banjir ini. Meski demikian saya sangat prihatin atas musibah yang dihadapi masyarakat,” kata Rivai.
Disebutkannya, berdasarkan hasil pantauan, masyarakat saat ini masih dapat melakukan aktivitas untuk memenuhi sehari-hari. Namun lanjut dia, aktivitas pendidikan sudah diliburkan sejak beberapa hari lalu. “Kami mendorong Pemkab untuk dapat membantu masyarakat, sehingga bebannya terbantu,” katanya.
Salah seorang warga korban terdampak banjir, Siti Arbiah (56), mengaku sangat bersyukur atas bantuan yang diberikan PB Iklas tersebut. Menurutnya, banjir menyebabkan masyarakat sulit untuk memanen kelapa sawit di kebun, karena hampir seluruh wilayah itu tergenang.
“Banjir ini sudah hampir tiga minggu dan sekolah sudah diliburkan. Kami susah ke ladang, karena jalanan tergenang air. Bantuan seperti ini sangat kami butuhkan,” katanya. (adz)
KAMPUNGRAKYAT, SUMUTPOS.CO – Pengurus Besar Ikatan Keluarga Labuhanbatu Selatan (PB IKLAS) meninjau langsung warga terdampak banjir, meluapnya Sungai Barumun di Desa Tanjung Mulia, Kecamatan Kampungrakyat, Labusel, Minggu (28/10).
Selain meninjau kondisi warga yang terendam banjir, rombongan PB Iklas terdiri dari Ketua Umum Rivai Nasution, Abdul Kholik, Ades Iskandar, M Balkini, juga memberikan bantuan berupa sembako kepada para korban.
“Alhamdulillah, kita sangat bersyukur tidak ada korban jiwa dalam banjir ini. Meski demikian saya sangat prihatin atas musibah yang dihadapi masyarakat,” kata Rivai.
Disebutkannya, berdasarkan hasil pantauan, masyarakat saat ini masih dapat melakukan aktivitas untuk memenuhi sehari-hari. Namun lanjut dia, aktivitas pendidikan sudah diliburkan sejak beberapa hari lalu. “Kami mendorong Pemkab untuk dapat membantu masyarakat, sehingga bebannya terbantu,” katanya.
Salah seorang warga korban terdampak banjir, Siti Arbiah (56), mengaku sangat bersyukur atas bantuan yang diberikan PB Iklas tersebut. Menurutnya, banjir menyebabkan masyarakat sulit untuk memanen kelapa sawit di kebun, karena hampir seluruh wilayah itu tergenang.
“Banjir ini sudah hampir tiga minggu dan sekolah sudah diliburkan. Kami susah ke ladang, karena jalanan tergenang air. Bantuan seperti ini sangat kami butuhkan,” katanya. (adz)