25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Kredibilitas Satgas Saber Pungli Harus Jelas

Ketua Dewan Pendidikan Sumut Prof Syaiful Sagala
Ketua Dewan Pendidikan Sumut Prof Syaiful Sagala

MEDAN, SUMUTPOS.CO  -Pembentukan Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar (Satgas Saber Pungli) Kota Medan baru-baru ini dipertanyakan. Sebab, kredibilitas satgas tersebut harus jelas. Artinya, benar-benar bersih.

“Anggota satgas itu pernah enggak menerima pungli atau menangani pungli? Artinya, kredibilitas satgas ini harus teruji terlebih dulu, sebelum melakukan tindakan. Kalau kredibilitasnya masih dipertanyakan, maka bagaimana mungkin dapat dipercaya,” tutur Ketua Dewan Pendidikan Sumut Prof Syaiful Sagala, Minggu (27/11) lalu.

Menurut Syaiful, satgas yang dibentuk ini tentunya harus beranggotakan orang yang benar-benar bersih dari pungli. Jangan sampai ada anggota yang pernah bermasalah dengan pungli. “Ibaratnya, jangan sapu yang kena oli (kotor) digunakan untuk membersihkan lantai. Karena, pastinya akan semakin kotor. Jadi, sapunya itu harus bersih dulu,” jelasnya.

Ia menambahkan, item-item dari kategori pungli juga harus dipertimbangkan. Sebab, terdapat item yang kontradiktif dengan norma-norma kehidupan.

Sementara, praktisi pendidikan dari Universitas Negeri Medan, M Rizal Hasibuan menilai, pembentukan Satgas Saber Pungli sangat bagus. Sebab, tidak dipungkiri lagi, pungli ini sudah menjadi budaya masyarakat. Namun demikian, harus ada upaya tegas yang dilakukan tim satgas yang dibentuk tersebut agar budaya itu dapat hilang. “Pungli sudah menjadi budaya di masyarakat. Karena itu, ini menjadi tantangan tim Satgas Saber Pungli. Berantas budaya yang kurang baik ini,” pungkasnya. (ris/saz)

Ketua Dewan Pendidikan Sumut Prof Syaiful Sagala
Ketua Dewan Pendidikan Sumut Prof Syaiful Sagala

MEDAN, SUMUTPOS.CO  -Pembentukan Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar (Satgas Saber Pungli) Kota Medan baru-baru ini dipertanyakan. Sebab, kredibilitas satgas tersebut harus jelas. Artinya, benar-benar bersih.

“Anggota satgas itu pernah enggak menerima pungli atau menangani pungli? Artinya, kredibilitas satgas ini harus teruji terlebih dulu, sebelum melakukan tindakan. Kalau kredibilitasnya masih dipertanyakan, maka bagaimana mungkin dapat dipercaya,” tutur Ketua Dewan Pendidikan Sumut Prof Syaiful Sagala, Minggu (27/11) lalu.

Menurut Syaiful, satgas yang dibentuk ini tentunya harus beranggotakan orang yang benar-benar bersih dari pungli. Jangan sampai ada anggota yang pernah bermasalah dengan pungli. “Ibaratnya, jangan sapu yang kena oli (kotor) digunakan untuk membersihkan lantai. Karena, pastinya akan semakin kotor. Jadi, sapunya itu harus bersih dulu,” jelasnya.

Ia menambahkan, item-item dari kategori pungli juga harus dipertimbangkan. Sebab, terdapat item yang kontradiktif dengan norma-norma kehidupan.

Sementara, praktisi pendidikan dari Universitas Negeri Medan, M Rizal Hasibuan menilai, pembentukan Satgas Saber Pungli sangat bagus. Sebab, tidak dipungkiri lagi, pungli ini sudah menjadi budaya masyarakat. Namun demikian, harus ada upaya tegas yang dilakukan tim satgas yang dibentuk tersebut agar budaya itu dapat hilang. “Pungli sudah menjadi budaya di masyarakat. Karena itu, ini menjadi tantangan tim Satgas Saber Pungli. Berantas budaya yang kurang baik ini,” pungkasnya. (ris/saz)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/