28 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Berkelahi, Tangan Adik Polisi Nyaris Putus

BINJAI- Tangan kiri Ombe Silitonga (32) warga Jalan KH Agus Salim, Kelurahan Jati Negara, Kecamatan Binjai Utara, nyaris putus. Soalnya, adik oknum polisi yang bertugas di Polres Binjai ini, dibacok temannya sesama peminum tuak berinisial SG, Selasa dinihari (29/1) sekitar pukul 02.00 WIB.

Informasi dihimpun menyebutkan, peristiwa berawal ketika korban sedang asik menikmati minuman. Kemudian, SG datang dengan mengendarai mobil, meminjam mancis kepada korban. Usai meminjam mancis, SG tidak langsung mengembalikan, lantas korban berusahan meminta barang miliknya itu kembali.

Bukannya dikembalikan, malah SG mengeluarkan kata-kata pedas yang menyinggung perasaan korban dan membuatnya naik darah. “Mereka (keduannya) memang sering minum disini. Malam itu, SG meminjam mancis korban. Setelah dikasi malah tidak dikembalikan lagi. SG malah menyebut korban pelit,” kata Ucok, pemilik warung tuak.

Korban pun sempat cekcok mulut dengan pelaku. Pertengkaran mulut itu dicegah rekan-rekan yang lain dengan mengusir keduanya dari dalam warung tuak yang berada di Jalan Perintis Kemerdekaan, Kelurahan Kebun Lada, Kecamatan Binjai Utara. Usai di usir dari dalam warung, mereka bukannya pulang ke rumah masing-masing. Mereka malah kembali melanjutkan pertengkaran di tepi jalan. Tidak hanya itu, SG langsung berlari menuju mobil mengambil sebilah parang yang diselipkan di balik tempat duduknnya.

Dengan menggunakan parang itu, pelaku kemudian melayangkanya ke arah korban secara bertubi-tubi, hingga membuat tangan korban nyaris putus. Setelah kejadian itu, korban dirawat di rumah sakit Adam Malik Medan. (ndi)

BINJAI- Tangan kiri Ombe Silitonga (32) warga Jalan KH Agus Salim, Kelurahan Jati Negara, Kecamatan Binjai Utara, nyaris putus. Soalnya, adik oknum polisi yang bertugas di Polres Binjai ini, dibacok temannya sesama peminum tuak berinisial SG, Selasa dinihari (29/1) sekitar pukul 02.00 WIB.

Informasi dihimpun menyebutkan, peristiwa berawal ketika korban sedang asik menikmati minuman. Kemudian, SG datang dengan mengendarai mobil, meminjam mancis kepada korban. Usai meminjam mancis, SG tidak langsung mengembalikan, lantas korban berusahan meminta barang miliknya itu kembali.

Bukannya dikembalikan, malah SG mengeluarkan kata-kata pedas yang menyinggung perasaan korban dan membuatnya naik darah. “Mereka (keduannya) memang sering minum disini. Malam itu, SG meminjam mancis korban. Setelah dikasi malah tidak dikembalikan lagi. SG malah menyebut korban pelit,” kata Ucok, pemilik warung tuak.

Korban pun sempat cekcok mulut dengan pelaku. Pertengkaran mulut itu dicegah rekan-rekan yang lain dengan mengusir keduanya dari dalam warung tuak yang berada di Jalan Perintis Kemerdekaan, Kelurahan Kebun Lada, Kecamatan Binjai Utara. Usai di usir dari dalam warung, mereka bukannya pulang ke rumah masing-masing. Mereka malah kembali melanjutkan pertengkaran di tepi jalan. Tidak hanya itu, SG langsung berlari menuju mobil mengambil sebilah parang yang diselipkan di balik tempat duduknnya.

Dengan menggunakan parang itu, pelaku kemudian melayangkanya ke arah korban secara bertubi-tubi, hingga membuat tangan korban nyaris putus. Setelah kejadian itu, korban dirawat di rumah sakit Adam Malik Medan. (ndi)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/