28 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Kemenpar Kurang Promosi, Komisi X Pesimis Target 20 Juta Wisman Tercapai

Triadi Wibowo/Sumut PosKERAMBA: Pekerja memberikan makanan ikan di keramba jaring apung di peraiaran Danau Toba daerah Tiga Ras, belum lama ini. April mendatang KJA di perairan Danau Toba bakal dibersihkan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Komisi X Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPR RI) memberikan kritik pedas terkait perkembangan pariwisata Indonesia. Menurut para wakil rakyat itu, Kementerian Pariwisata masih kurang melakukan sosialisasi.

Ketua Komisi X DPR RI Joko Udjiantoý mengatakan, pemerintah menaikkan target kunjungan dari 17 ribu menjadi 20 juta wisatawan mancanegara di 2019. Menurutnya, kenaikan target dari tahun sebelumnya itu akan sulit tercapai. “Penambahan tiga juta itu, tidak sederhana. Meski ada kerjasama dengan penerbangan, hotel memadai, infrastruktur dari saranan

dan prasarana ýmemadai,” ujar Joko saat kunjungan kerja Panja dan Tenaga Pendidikan Komisi X DPR RI di Universitas Negeri Medan (Unimed), di Kota Medan, Senin (29/1).

Politisi Partai Demokrat itu pun meminta, Menteri Pariwisata Arief Yahya gencar melakukan promosi. Sehingga, dampaknya memang terasa dengan peningkatan kunjungan. “Saya keliling dari Raja Ampat hingga ke Danau Toba, apa yang kurang dari kita? Apa? Yang kurang itu, satu promosi kita kurang. Kita sendiri orang Indonesiaý kurang tahu soal tempat wisata kita,” ungkap Joko.

Menurut dia, Kemenpar harus belajar ke Turki soal pengelolaan pariwisata. Karena Turki cukup banyak dikunjungi oleh wisatawan dari berbagai negara. “Coba seperti Turki, pariwisatanya dikonsep dari 20 tahun lalu. Memberikan kemudahan, orang umrah bisa dari Turki. Cemana menarik wisata, bisa dilakukan Turki dan UMKM berkembang dengan baik,” tandasnya.

Seperti diketahui bersama, pemerintah melalui Kemenpar memang sedang giat-giatnya membangun pariwisata Indonesia. Bahkan, kalendar event 2019 juga sudah diluncurkan.

Selain itu, pemerintah terus getol membangun infrastruktur di lokasi wisata. Misalnya saja di Danau Toba yang masuk sebagai satu dari sepuluh destinasi pariwisata nasional. Infrastruktur mulai dari jalan lingkar Samosir, hingga angkutan kapal terus mengalami perbaikan. Hal itu dilakukan, guna meningkatkan kunjungan ke Danau Toba. (pra/jpc)

Triadi Wibowo/Sumut PosKERAMBA: Pekerja memberikan makanan ikan di keramba jaring apung di peraiaran Danau Toba daerah Tiga Ras, belum lama ini. April mendatang KJA di perairan Danau Toba bakal dibersihkan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Komisi X Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPR RI) memberikan kritik pedas terkait perkembangan pariwisata Indonesia. Menurut para wakil rakyat itu, Kementerian Pariwisata masih kurang melakukan sosialisasi.

Ketua Komisi X DPR RI Joko Udjiantoý mengatakan, pemerintah menaikkan target kunjungan dari 17 ribu menjadi 20 juta wisatawan mancanegara di 2019. Menurutnya, kenaikan target dari tahun sebelumnya itu akan sulit tercapai. “Penambahan tiga juta itu, tidak sederhana. Meski ada kerjasama dengan penerbangan, hotel memadai, infrastruktur dari saranan

dan prasarana ýmemadai,” ujar Joko saat kunjungan kerja Panja dan Tenaga Pendidikan Komisi X DPR RI di Universitas Negeri Medan (Unimed), di Kota Medan, Senin (29/1).

Politisi Partai Demokrat itu pun meminta, Menteri Pariwisata Arief Yahya gencar melakukan promosi. Sehingga, dampaknya memang terasa dengan peningkatan kunjungan. “Saya keliling dari Raja Ampat hingga ke Danau Toba, apa yang kurang dari kita? Apa? Yang kurang itu, satu promosi kita kurang. Kita sendiri orang Indonesiaý kurang tahu soal tempat wisata kita,” ungkap Joko.

Menurut dia, Kemenpar harus belajar ke Turki soal pengelolaan pariwisata. Karena Turki cukup banyak dikunjungi oleh wisatawan dari berbagai negara. “Coba seperti Turki, pariwisatanya dikonsep dari 20 tahun lalu. Memberikan kemudahan, orang umrah bisa dari Turki. Cemana menarik wisata, bisa dilakukan Turki dan UMKM berkembang dengan baik,” tandasnya.

Seperti diketahui bersama, pemerintah melalui Kemenpar memang sedang giat-giatnya membangun pariwisata Indonesia. Bahkan, kalendar event 2019 juga sudah diluncurkan.

Selain itu, pemerintah terus getol membangun infrastruktur di lokasi wisata. Misalnya saja di Danau Toba yang masuk sebagai satu dari sepuluh destinasi pariwisata nasional. Infrastruktur mulai dari jalan lingkar Samosir, hingga angkutan kapal terus mengalami perbaikan. Hal itu dilakukan, guna meningkatkan kunjungan ke Danau Toba. (pra/jpc)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/