28.9 C
Medan
Friday, May 31, 2024

Balita Penderita Hidrosefalus Butuh Uluran Tangan

Foto: Surya Bhakti/Sumut Pos
Kepala Puskesmas Pariwisata Pantai Cermin dr. Fitri Octaviani Pulungan (kiri) bersama Tim Medis meninjau bayi penderita Hidrosefalus dirumahnya di Dusun III Desa Pantai Cermin Kiri.

SUMUTPOS.CO  – Masa balita Abdullah Yusuf tidak bahagia. Keadaan ekonomi keluarga yang di bawah rata-rata, ditambah penyakit yang diidapnya, membuat balita berusia 34 bulan itu tidak dapat hidup normal.

Sejak berusia 10 bulan, kepala anak dari pasangan Yafis dan Siti Aminah mulai membesar. Ya, Abdullah menderita Hidrosefalus.

Hidrosefalus adalah penyakit yang terjadi akibat gangguan aliran cairan di dalam otak (cairan serebro spinal). Atau akumulasi cairan serebrospinal dalam ventrikel serebral, ruang subarachnoid, atau ruang subdural.

Gangguan itu menyebabkan cairan tersebut bertambah banyak, yang selanjutnya akan menekan jaringan otak di sekitarnya. Khususnya pusat-pusat saraf yang vital.

Dengan keterbatasan ekonomi, membuat kedua orangtua Abdullah tidak bisa berbuat apa-apa untuk biaya perobatan. Ditambah lagi, tidak memiliki kartu JKN/KIS dari pemerintah.

Iba melihat penderitaan keluarga ini, warga sekitar melaporkan hal itu ke Puskesmas Pantai Cermin.

Menindak lanjuti laporan warga, Kepala Puskesmas Pariwisata dr Fitri Octaviani langsung membentuk Tim untuk meninjau rumah Abdullah. Bersama timnya, dr Fitri kemudian menyambangi rumah korban di Desa Pantai Cermin Kiri, Kecamatan Pantai Cermin, Sergai.

Kepada Sumut Pos, dr Fitri mengatakan, menerima laporan soal Abdullah dari warga. Saat itu, dr Fitri usai mengevaluasi kinerja perawat di Puskesmas pembantu tersebut.

Dr Fitri kemudian memeriksa kondisi Abdullah. Benar saja, balita malang itu menderita Hidrosefalus. Abdullah kemudian dirujuk ke RSUD Sultan Sulaiman.

“Kita akan terus melakukan pemantauan di setiap Desa untuk melakukan pencegahan segala penyakit secara dini. Untuk balita Abdullah saat ini upaya yang kita berikan diantaranya memberikannya bantuan MP ASI (susu dan roti) secara gratis. Selain itu, berusaha menggalang kerjasama dengan stakeholder agar mereka dapat ditangani secara cepat,” terang dr Fitri.

Sementara, kedua orang tua Abdullah mengaku bingung mencari jalan keluar untuk pengobatan penyakit buah hati mereka. Keduanya berharap agar ada donatur maupun pejabat daerah yang membantu buah hatinya untuk biaya perobatan.

“Karena kami ini tidak memiliki BPJS maupun Kartu JKN/KIS dari Pemerintah. Dengan adanya uluran tangan para donatur mudah-mudahan nantinya bayi kami bisa disembuhkan,” katanya.(sur/ala)

Foto: Surya Bhakti/Sumut Pos
Kepala Puskesmas Pariwisata Pantai Cermin dr. Fitri Octaviani Pulungan (kiri) bersama Tim Medis meninjau bayi penderita Hidrosefalus dirumahnya di Dusun III Desa Pantai Cermin Kiri.

SUMUTPOS.CO  – Masa balita Abdullah Yusuf tidak bahagia. Keadaan ekonomi keluarga yang di bawah rata-rata, ditambah penyakit yang diidapnya, membuat balita berusia 34 bulan itu tidak dapat hidup normal.

Sejak berusia 10 bulan, kepala anak dari pasangan Yafis dan Siti Aminah mulai membesar. Ya, Abdullah menderita Hidrosefalus.

Hidrosefalus adalah penyakit yang terjadi akibat gangguan aliran cairan di dalam otak (cairan serebro spinal). Atau akumulasi cairan serebrospinal dalam ventrikel serebral, ruang subarachnoid, atau ruang subdural.

Gangguan itu menyebabkan cairan tersebut bertambah banyak, yang selanjutnya akan menekan jaringan otak di sekitarnya. Khususnya pusat-pusat saraf yang vital.

Dengan keterbatasan ekonomi, membuat kedua orangtua Abdullah tidak bisa berbuat apa-apa untuk biaya perobatan. Ditambah lagi, tidak memiliki kartu JKN/KIS dari pemerintah.

Iba melihat penderitaan keluarga ini, warga sekitar melaporkan hal itu ke Puskesmas Pantai Cermin.

Menindak lanjuti laporan warga, Kepala Puskesmas Pariwisata dr Fitri Octaviani langsung membentuk Tim untuk meninjau rumah Abdullah. Bersama timnya, dr Fitri kemudian menyambangi rumah korban di Desa Pantai Cermin Kiri, Kecamatan Pantai Cermin, Sergai.

Kepada Sumut Pos, dr Fitri mengatakan, menerima laporan soal Abdullah dari warga. Saat itu, dr Fitri usai mengevaluasi kinerja perawat di Puskesmas pembantu tersebut.

Dr Fitri kemudian memeriksa kondisi Abdullah. Benar saja, balita malang itu menderita Hidrosefalus. Abdullah kemudian dirujuk ke RSUD Sultan Sulaiman.

“Kita akan terus melakukan pemantauan di setiap Desa untuk melakukan pencegahan segala penyakit secara dini. Untuk balita Abdullah saat ini upaya yang kita berikan diantaranya memberikannya bantuan MP ASI (susu dan roti) secara gratis. Selain itu, berusaha menggalang kerjasama dengan stakeholder agar mereka dapat ditangani secara cepat,” terang dr Fitri.

Sementara, kedua orang tua Abdullah mengaku bingung mencari jalan keluar untuk pengobatan penyakit buah hati mereka. Keduanya berharap agar ada donatur maupun pejabat daerah yang membantu buah hatinya untuk biaya perobatan.

“Karena kami ini tidak memiliki BPJS maupun Kartu JKN/KIS dari Pemerintah. Dengan adanya uluran tangan para donatur mudah-mudahan nantinya bayi kami bisa disembuhkan,” katanya.(sur/ala)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/