26 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

56 Ekor Sapi di Dolok Merawan Positif PKM

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Kapolsek Dolok Merawan AKP Surianto Pinem menyatakan, sebanyak 56 ekor hewan ternak sapi di wilayah hukum Polsek Dolok Merawan Resor Tebingtinggi, terpapar penyakit mulut dan kuku (PKM), Sabtu (28/5). Hal ini diketahui saat Polsek Dolok Merawan bersama Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Serdang Bedagai dan Balai Veteriner Medan (Balai Uji Laboratorium Kementrian Pertanian Medan) mendatangi lokasi ternak sapi milik warga di Dusun 3, Desa Limbung, Kecamatan Dolok Merawan, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai).

“Adanya temuan hewan ternak sapi milik warga yang diduga terdampak PMK. Kepada peternak diimbau untuk segera memberikan informasi dan laporan apabila melihat ternak sapinya mengalami gejala PMK,” kata AKP Surianto Pinem.

Nazaruddin, seorang pemilik hewan ternak sapi mengatakan, ia melihat hewan ternaknya mengalami gejala PMK. Karena hewan ternaknya enggan makan dan di bagian mulut ada beberapa bercak bintil merah. Temuan ini juga dialami beberapa peternak sapi di wilayah Desa Limbung.

Atas kejadian ini, warga melaporkan kepada pihak aparat Desa Limbung dan Mapolsek Dolok Merawan untuk mengambil tindakan cepat. “Kami takut sapi-sapi kami mati terdampak PMK, makanya segera kami laporkan,” jelasnya.

Atas laporan itu, tim dari Balai Veteriner Medan melakukan pengambilan sampel darah sapi dari bagian leher dan pengambilan sampel air liur untuk di uji ke Laboratorium Medan. Juga dilakukan pemeriksaan di bagian mulut dan kaki sapi, ternyata 56 ekor ternak sapi milik warga di Desa Limbung positif PMK.

Menurut Kapolsek Dolok Merawan, AKP Surianto Pinem, pihaknya telah melakukan sosialisasi dan edukasi tentang pencegahan penyakit PMK kepada peternak dan masyarakat. Peningkatan sanitasi dan kebersihan kandang melalui penyemprotan dgn desinfektan. Lalu lintas hewan juga diimbau dibatasi, karena lalu lintas hewan kewenangan Provinsi Karantina.

Edukasi terkait wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) kepada peternak juga gencar dilakukan Polres Tebing Tinggi melalui personil Bhabinkamtibmas Polsek Bandar Khalifah Bripka Mhd Junaidy di kawasan Dusun II Desa Gelam Sei Serimah Bandar Khalipah Sergai, Wikum Polsek Bandar Khalipah, Minggu (29/5).

Kapolsek Bandar Khalipah melalui Kasi Humas Polres Tebing Tinggi AKP Agus Arianto kepada wartawan menyampaikan, kegiatan tersebut untukpendeteksian dini wabah PMK pada ternak di daerah tersebut. Dijelaskannya, dalam impelementasi di lapangan personel menyambangi salah seorang pemilik ternak yaitu Firman Warga Dusun II Desa Gelam Sei Sarimah Bandar Khalipah Sergai.

“Personel kita melakukan pengecekan ternaknya dan memberikan edukasi kepada pemilik ternak bahwa wabah PMK tidak menular kepada manusia namun perlu hati-hati karena bisa cepat menular kepada hewan lainnya,” katanya.

Dari hasil pengecekan, sambung AKP Agus Arianto, didapati 2 ekor lembu di dalam kandang keadaan sehat dan oleh personel meminta pemilik ternak agar terus memantau kesehatan ternaknya. “Apabila ditemukan tanda-tanda yang mencurigakan dengan gejala PMK agar memberitahukan kepada Bhabinkamtibmas maupun pihak desa untuk ditindaklanjuti kepada pihak terkait,” tutupnya.(ian)

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Kapolsek Dolok Merawan AKP Surianto Pinem menyatakan, sebanyak 56 ekor hewan ternak sapi di wilayah hukum Polsek Dolok Merawan Resor Tebingtinggi, terpapar penyakit mulut dan kuku (PKM), Sabtu (28/5). Hal ini diketahui saat Polsek Dolok Merawan bersama Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Serdang Bedagai dan Balai Veteriner Medan (Balai Uji Laboratorium Kementrian Pertanian Medan) mendatangi lokasi ternak sapi milik warga di Dusun 3, Desa Limbung, Kecamatan Dolok Merawan, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai).

“Adanya temuan hewan ternak sapi milik warga yang diduga terdampak PMK. Kepada peternak diimbau untuk segera memberikan informasi dan laporan apabila melihat ternak sapinya mengalami gejala PMK,” kata AKP Surianto Pinem.

Nazaruddin, seorang pemilik hewan ternak sapi mengatakan, ia melihat hewan ternaknya mengalami gejala PMK. Karena hewan ternaknya enggan makan dan di bagian mulut ada beberapa bercak bintil merah. Temuan ini juga dialami beberapa peternak sapi di wilayah Desa Limbung.

Atas kejadian ini, warga melaporkan kepada pihak aparat Desa Limbung dan Mapolsek Dolok Merawan untuk mengambil tindakan cepat. “Kami takut sapi-sapi kami mati terdampak PMK, makanya segera kami laporkan,” jelasnya.

Atas laporan itu, tim dari Balai Veteriner Medan melakukan pengambilan sampel darah sapi dari bagian leher dan pengambilan sampel air liur untuk di uji ke Laboratorium Medan. Juga dilakukan pemeriksaan di bagian mulut dan kaki sapi, ternyata 56 ekor ternak sapi milik warga di Desa Limbung positif PMK.

Menurut Kapolsek Dolok Merawan, AKP Surianto Pinem, pihaknya telah melakukan sosialisasi dan edukasi tentang pencegahan penyakit PMK kepada peternak dan masyarakat. Peningkatan sanitasi dan kebersihan kandang melalui penyemprotan dgn desinfektan. Lalu lintas hewan juga diimbau dibatasi, karena lalu lintas hewan kewenangan Provinsi Karantina.

Edukasi terkait wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) kepada peternak juga gencar dilakukan Polres Tebing Tinggi melalui personil Bhabinkamtibmas Polsek Bandar Khalifah Bripka Mhd Junaidy di kawasan Dusun II Desa Gelam Sei Serimah Bandar Khalipah Sergai, Wikum Polsek Bandar Khalipah, Minggu (29/5).

Kapolsek Bandar Khalipah melalui Kasi Humas Polres Tebing Tinggi AKP Agus Arianto kepada wartawan menyampaikan, kegiatan tersebut untukpendeteksian dini wabah PMK pada ternak di daerah tersebut. Dijelaskannya, dalam impelementasi di lapangan personel menyambangi salah seorang pemilik ternak yaitu Firman Warga Dusun II Desa Gelam Sei Sarimah Bandar Khalipah Sergai.

“Personel kita melakukan pengecekan ternaknya dan memberikan edukasi kepada pemilik ternak bahwa wabah PMK tidak menular kepada manusia namun perlu hati-hati karena bisa cepat menular kepada hewan lainnya,” katanya.

Dari hasil pengecekan, sambung AKP Agus Arianto, didapati 2 ekor lembu di dalam kandang keadaan sehat dan oleh personel meminta pemilik ternak agar terus memantau kesehatan ternaknya. “Apabila ditemukan tanda-tanda yang mencurigakan dengan gejala PMK agar memberitahukan kepada Bhabinkamtibmas maupun pihak desa untuk ditindaklanjuti kepada pihak terkait,” tutupnya.(ian)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/