Kerugian Pertanian Rp817 Miliar
Sedangkan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menjelaskan, kerusakan terbesar terjadi pada tanaman cabe (1.701 hektar) dan buah jeruk (1.177 hektar) yang merupakan tanaman paling banyak ditanam petani di Gunung Sinabung.
“Kondisi ini menyebabkan petani gagal panen dan tanaman hancur. Total kerugian dan kerusakan di sektor pertanian dan perkebunan mencapai Rp817 miliar,” ujar Sutopo dalam keterangan persnya, kemarin (29/6).
Dilaporkan, Gunung Sinabung mengeluarkan guguran lava pijar terus menerus sepanjang Minggu hingga Senin (29/6), menimbulkan hujan debu di sisi timur, tenggara dan selatan Gunung Sinabung.
Tercatat, pada Minggu (28/6) terjadi 116 kali guguran, 14 kali gempa hybrid, tremor menerus, dan 3 kali luncuran awan panas sejauh 3-3,5 km ke Tenggara-Timur, dan tinggi kolom abu vulkanik 3.000 meter.
Sementara, kemarin hingga pukul 13.00 WIB telah terjadi 67 kali guguran, 38 gempa hybrid dan tremor menerus. Pada 07.18 WIB terjadi erupsi dan luncuran awan panas guguran sejauh 3.000 meter ke sektor Tenggara, tinggi kolom abu vulkanik 2.000 meter.
“Kota Kabanjahe diguyur hujan abu. Dengan kondisi seperti itu, potensi erupsi Gunung Sinabung masih akan terus berlangsung cukup lama. Hujan abu akan terus menerus turun di sekitar Gunung Sinabung. Status masih Awas (level IV),” terangnya
Disebutkan, jumlah pengungsi saat ini 3.150 KK (10.645 jiwa). Tercatat ada 780 lansia, 76 ibu hamil, 220 bayi, dan 747 balita. “Mereka adalah kelompok rentan pengungsi yang harus memperoleh perhatian khusus,” jelasnya.