24 C
Medan
Thursday, August 22, 2024

Balai Desa Serapuh Asli Digantungi Bra, Masyarakat Bilang Desa Sudah Krisis Moral karena Perilaku Kades

STABAT, SUMUTPOS.CO – Peristiwa menghebohkan terjadi di Balai Desa Serapuh Asli, Kecamatan Tanjungpura, Langkat, Minggu (28/7/2024). Puluhan masyarakat menggeruduk balai desa hingga menggantungkan bra di depan kantor tersebut.

Aksi ini dilakukan massa karena melihat Kepala Desa Serapuh Asli berinisial NH yang tidak bermoral. Pasalnya, oknum kades tersebut diduga berselingkuh dengan wanita idaman lain yang berstatus istri memiliki suami.

Massa tetap mendesak agar NH turun dari jabatannya. Namun sayang, persoalan ini tak kunjung tuntas hingga masyarakat memilih mengambil langkah tersebut.

Pakaian dalam wanita digantungkan masyarakat di depan balai desa dan sontak langkah tersebut menyita perhatian pengendara.

Selain menggantung bra, massa juga membentangkan spanduk bertuliskan Desa Serapuh Asli sedang krisis moral akibat perilaku kades yang tidak bermoral.

“Sudah tiga kali atribut demo warga dirusak dan dicabut sebelumnya, kini warga kembali memasang baliho dan menggantungkan pakaian dalam wanita,” ujar warga bernama Lia, Selasa (30/7/2024).

Dia menjelaskan, aksi gantung bra di halaman kantor desa sebagai bentuk kemarahan dan kekecewaan masyarakat.

“Digantungkan bra atau pakaian dalam itu sebagai ungkapan kecewa dan kemarahan emak-emak yang tidak dihargai oleh kepala desa. Jika kepala desa ingin berdamai dengan masyarakat ya silahkan, namun sampai saat ini tidak ada itikad baik,” ujar Lia.

Massa berharap agar Pj Bupati Langkat, Faisal Hasrimy mengambil langkah pencopotan terhadap NH.

“Kami harap Bapak Pj Bupati Langkat untuk cepat mencopot jabatan Kepala Desa Serapuh Asli,” teriak warga lainnya.

Sementara, Sekretaris Desa Serapuh Asli, Yakup yang disoal aksi masyarakat cuma dapat menyarankan agar wartawan meminta tanggapan BPD.

“Baiknya kepada BPD untuk tanggapan aksi ini. Untuk saat ini pelayanaan administrasi surat menyurat masih berjalan normal. Jika sifatnya emergency kami sampaikan kepada kades,” ujar Yakup.

Menurut dia, Camat Tanjungpura sudah menyarankan dan meminta agar NH tidak masuk kantor dulu, sembari menunggu situasi tenang serta kondusif.

“Saat itu Pak Camat meminta agar kepala desa tidak dulu masuk ke kantor. Kalau ada permasalahan sifat administrasi, kami sebagai perpajangtangan untuk meminta tanda tangan ke pak kades,” tukasnya. (ted/han)

STABAT, SUMUTPOS.CO – Peristiwa menghebohkan terjadi di Balai Desa Serapuh Asli, Kecamatan Tanjungpura, Langkat, Minggu (28/7/2024). Puluhan masyarakat menggeruduk balai desa hingga menggantungkan bra di depan kantor tersebut.

Aksi ini dilakukan massa karena melihat Kepala Desa Serapuh Asli berinisial NH yang tidak bermoral. Pasalnya, oknum kades tersebut diduga berselingkuh dengan wanita idaman lain yang berstatus istri memiliki suami.

Massa tetap mendesak agar NH turun dari jabatannya. Namun sayang, persoalan ini tak kunjung tuntas hingga masyarakat memilih mengambil langkah tersebut.

Pakaian dalam wanita digantungkan masyarakat di depan balai desa dan sontak langkah tersebut menyita perhatian pengendara.

Selain menggantung bra, massa juga membentangkan spanduk bertuliskan Desa Serapuh Asli sedang krisis moral akibat perilaku kades yang tidak bermoral.

“Sudah tiga kali atribut demo warga dirusak dan dicabut sebelumnya, kini warga kembali memasang baliho dan menggantungkan pakaian dalam wanita,” ujar warga bernama Lia, Selasa (30/7/2024).

Dia menjelaskan, aksi gantung bra di halaman kantor desa sebagai bentuk kemarahan dan kekecewaan masyarakat.

“Digantungkan bra atau pakaian dalam itu sebagai ungkapan kecewa dan kemarahan emak-emak yang tidak dihargai oleh kepala desa. Jika kepala desa ingin berdamai dengan masyarakat ya silahkan, namun sampai saat ini tidak ada itikad baik,” ujar Lia.

Massa berharap agar Pj Bupati Langkat, Faisal Hasrimy mengambil langkah pencopotan terhadap NH.

“Kami harap Bapak Pj Bupati Langkat untuk cepat mencopot jabatan Kepala Desa Serapuh Asli,” teriak warga lainnya.

Sementara, Sekretaris Desa Serapuh Asli, Yakup yang disoal aksi masyarakat cuma dapat menyarankan agar wartawan meminta tanggapan BPD.

“Baiknya kepada BPD untuk tanggapan aksi ini. Untuk saat ini pelayanaan administrasi surat menyurat masih berjalan normal. Jika sifatnya emergency kami sampaikan kepada kades,” ujar Yakup.

Menurut dia, Camat Tanjungpura sudah menyarankan dan meminta agar NH tidak masuk kantor dulu, sembari menunggu situasi tenang serta kondusif.

“Saat itu Pak Camat meminta agar kepala desa tidak dulu masuk ke kantor. Kalau ada permasalahan sifat administrasi, kami sebagai perpajangtangan untuk meminta tanda tangan ke pak kades,” tukasnya. (ted/han)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/