29 C
Medan
Monday, June 3, 2024

Wabah DBD Hantui Warga Tanahtinggi

BINJAI,SUMUTPOS.CO -Sejumlah warga di Lingkungan III, Kelurahan Tanahtinggi, Binjai Timur, was-was. Pasalnya, sejumlah anak-anak mengalami demam tinggi karena terserang demam berdarah dengue (DBD). Menurut warga, seorang bocah kelas 3 SD mengalami demam tinggi yang turun-turun, hingga akhirnya meninggal dunia.

“Bukan hanya Salwana yang mengalami demam sebelum meninggal. Ada Nayra juga, tetangga yang mengalami demam tinggi, rumahnya enggak jauh dari rumah korban,” sebut warga sekitar, akrab disapa Keleng.

Ponidi, ayah korban melalui abangnya Ucok mengatakan, awalnya korban mengalami demam tinggi dengan suhu 38 derajat, pada Sabtu (25/8) lalu. Saat itu, Salwana Diva yang merupakan pelajar rajin ibadah ini enggak mau makan.

“Lalu dibawa sama keluarga ke Bidan Mukartik di Km 19 sekitar jam setengah 12 siang. Kata perawatnya, memang lagi musim demam,” sambung Lia, Uwak Korban.

Panas tinggi Salwana sempat menurun di hari ketiga usai dikasih obat. Namun esok harinya, korban kembali mengalami demam tinggi.

Oleh keluarga, korban dibawa ke Rumah Sakit Sylvani di Jalan Perintis Kemerdekaan, Binjai Utara pada pukul 05.00 WIB subuh.

Belum sempat ditangani tim medis, bibir korban mengalami biru hingga akhirnya menghembuskan nafas terakhir pukul 06,00 WIB.

Sementara, Lurah Tanahtinggi, Dailami belum dapat memastikan kalau korban tutup usia karena DBD. Kepastian itu, kata dia, harus mendapat hasil dari laboratorium. “Tadi orang Puskesmas kayaknya sudah turun,” tandasnya. (ted/han)

BINJAI,SUMUTPOS.CO -Sejumlah warga di Lingkungan III, Kelurahan Tanahtinggi, Binjai Timur, was-was. Pasalnya, sejumlah anak-anak mengalami demam tinggi karena terserang demam berdarah dengue (DBD). Menurut warga, seorang bocah kelas 3 SD mengalami demam tinggi yang turun-turun, hingga akhirnya meninggal dunia.

“Bukan hanya Salwana yang mengalami demam sebelum meninggal. Ada Nayra juga, tetangga yang mengalami demam tinggi, rumahnya enggak jauh dari rumah korban,” sebut warga sekitar, akrab disapa Keleng.

Ponidi, ayah korban melalui abangnya Ucok mengatakan, awalnya korban mengalami demam tinggi dengan suhu 38 derajat, pada Sabtu (25/8) lalu. Saat itu, Salwana Diva yang merupakan pelajar rajin ibadah ini enggak mau makan.

“Lalu dibawa sama keluarga ke Bidan Mukartik di Km 19 sekitar jam setengah 12 siang. Kata perawatnya, memang lagi musim demam,” sambung Lia, Uwak Korban.

Panas tinggi Salwana sempat menurun di hari ketiga usai dikasih obat. Namun esok harinya, korban kembali mengalami demam tinggi.

Oleh keluarga, korban dibawa ke Rumah Sakit Sylvani di Jalan Perintis Kemerdekaan, Binjai Utara pada pukul 05.00 WIB subuh.

Belum sempat ditangani tim medis, bibir korban mengalami biru hingga akhirnya menghembuskan nafas terakhir pukul 06,00 WIB.

Sementara, Lurah Tanahtinggi, Dailami belum dapat memastikan kalau korban tutup usia karena DBD. Kepastian itu, kata dia, harus mendapat hasil dari laboratorium. “Tadi orang Puskesmas kayaknya sudah turun,” tandasnya. (ted/han)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/