26 C
Medan
Friday, June 28, 2024

Sumut Terima 421.000 Dosis Vaksin Sinovac

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sebanyak 421.000 dosis atau 107 koli vaksin Sinovac kembali didatangkan ke Provinsi Sumatera Utara (Sumut) melalui Terminal Cargo Bandara Kualanamu, Kamis (27/8) sore. Vaksin ini kemudian dibawa ke Gudang Farmasi Dinas Kesehatan Sumut, dengan mendapatkan pengawalan ketat dari personel Brimob.

Vaksinasi: Para penumpang di KNIA sedang menunggu antrean untuk divaksinasi tahap pertama, di Bandara Internasional Kualanamu (KNIA), kemarin.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Sumut dr Aris Yudhariansyah yang dikonfirmasi membenarkan masuknya ratusan ribu dosis vaksin Covid-19 tersebut. Aris mengaku, setelah diterima, vaksin itu akan selanjutnya didistribusikan ke sejumlah Kabupaten/Kota penerima. “Iya benar kemarin ada kita terima lagi 421.000 dosis vaksin Sinovac Yang pasti vaksin ini akan didistribusikan ke Kabupaten/Kota,” ujarnya singkat, Jumat (27/8).

Sebelumnya, Kabag Ops Sat Brimob Polda Sumut Kompol Heriyono mengatakan, vaksin tersebut tiba di Terminal Cargo Bandara Kualanamu pada pukul 15.00 WIB dengan menggunakan pesawat Garuda GA-182. Setibanya di Bandara, vaksin langsung dibawa menuju Gudang Farmasi Dinas Kesehatan Sumut dengan pengawalan ketat.

Heriyono menyebutkan, pengawalan tersebut dipimpin oleh Wadansubden Anti Teror Detasemen Gegana Iptu Achmad Fachri. Vaksin Sinovac itu tiba di Gudang Farmasi Dinas Kesehatan pada pukul 16.10 WIB, diterima oleh Damhuri selaku Pembantu Pengurus Barang Gudang Farmasi.”Nantinya akan dibagi sesuai dengan instruksi pemerintah pusat agar masyarakat mendapatkan vaksinasi sebagai anti bodi pencegahan Covid-19,” kata Heriyono.

Sementara itu, terkait dengan perkembangan Covid-19, Provinsi Sumatera Utara kembali mencatatkan penurunan kasus aktif sebanyak 95 poin. Pada hari sebelumnya, jumlah penderita Covid-19 Sumut yang menjalani perawatan sebanyak 22.274 orang, kini turun menjadi 22.179 orang, Minggu (29/8).

Jumlah tersebut diketahui dari penambahan kasus baru positif Covid-19 yang didapatkan Sumut, berdasarkan data Kemenkes yang disampaikan BNPB. Jumlah kasus baru positif sebanyak 653 orang, sehingga totalnya naik dari 94.509 menjadi 95.162 orang. Kemudian, untuk kasus sembuh, bertambah 712 orang, dari 69.940 menjadi 70.652 orang. Selanjutnya, kasus kematian bertambah 36 orang dari 2.295 menjadi 2.331 orang.

Untuk penambahan 653 kasus baru positif tersebut, Sumut mencatatkan diri menjadi provinsi terbanyak kedua di bawah Jawa Timur dalam menyumbangkan 7.427 kasus baru konfirmasi nasional. Dengan penambahan 712 kasus kesembuhan, Sumut hanya menetapkan diri menjadi daerah terbanyak kesembilan dalam menyumbangkan total 16.468 kasus sembuh di Indonesia. Sedangkan untuk penambahan jumlah 36 kasus kematian, Sumut mencatatkan diri menjadi provinsi terbanyak keempat dalam menyumbangkan 551 kasus kematian dalam sehari di Tanah Air.

Data Penerima Vaksin Berbeda

Sementara itu, seringnya terjadi perbedaan Data Penerima Covid-19 di Kota Medan antara Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Kota Medan dengan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN), ternyata bukan tanpa alasan. Perbedaan itu pun dinilai wajar. Sebab perhitungan Pemko Medan dengan KPC-PEN dinilai berbeda.

Wali Kota Medan Bobby Nasution, menegaskan, memang terdapat perbedaan antara data penerima vaksin Covid-19 yang dimiliki Pemerintah Kota Medan dengan data yang tercatat di KPC PEN. Tercatat, jumlah masyarakat Kota Medan yang sudah divaksin Covid-19, baik dosis pertama maupun dosis kedua, yakni sebanyak 17,94 persen. Sementara berdasarkan data KPC-PEN, tercatat ada sebanyak 28,73 persen warga Medan yang belah Divaksinasi.

“Data 17,94 persen ini merupakan data yang masuk Pemko Medan, di luar data dari TNI dan Polri. Sedangkan data yang berasal dari KPC-PEN sebanyak 28.73 persen, masyarakat Kota Medan yang sudah menerima vaksinasi baik itu dosis pertama maupun dosis kedua,” ucap Bobby, Sabtu (28/8).

Dikatakan Bobby, jumlah data 28,73 persen dari KPC PEN tersebut adalah data yang digabungkan dengan data vaksinasi TNI/Polri. “Jadi data yang dari KPC PEN sudah 28 persen lebih masyarakat Kota Medan yang sudah divaksin dosis satu dan dosis dua, itu merupakan data dari faskes Pemko Medan maupun yang dimiliki TNI dan Polri,” ujarnya.

Sedangkan untuk mengoptimalkan program vaksinasi di Kota Medan, Bobby mengatakan, pihaknya akan melakukan vaksinasi secara kewilayahan. Vaksinasi akan dilakukan secara serentak di setiap Kelurahan. Tujuannya, agar vaksinasi dapat berjalan lebih efektif. “Kita ingin vaksinasi dilakukan serentak di setiap kelurahan, dan masing-masing kelurahan harus mencari tempat yang tepat untuk menampung masyarakat yang akan divaksin,” katanya.

Selain itu, kata Bobby, pihaknya harus melakukan sinkronisasi data terlebih dahulu agar tidak terjadi perbedaan dengan data yang ada di pusat. Sinkronasi data ini sangat penting dilakukan, sehingga akan diketahui sudah berapa banyak masyarakat Kota Medan yang melakukan vaksinasi. “Data vaksinasi dan masyarakat yang sudah divaksin harus disinkronkan, sehingga diketahui cakupan vaksinasi yang telah dilakukan termasuk target vaksinasi yang harus dicapai setiap harinya,” jelasnya.

Dirincikan Bobby, berdasarkan data yang ada, jumlah vaksinasi yang diterima Dinas Kesehatan Kota Medan, baik Vaksin Sinovac dan maupun Vaksin Moderna adalah sebanyak 742.950 dosis. Sementara itu, jumlah vaksinasi yang sudah didistribusikan ke fasilitas kesehatan, baik Vaksin Sinovac dan Vaksin Moderna adalah sebanyak 742.544.

Calon Penumpang KNIA Divaksin

Sedikitnya 5.000 orang calon penumpang yang berangkat melalui transportasi udara di Bandara Internasional Kualanamu (KNIA) mendapatkan vaksinasi Covid-19 tahap pertama. Vaksinasi tersebut diberikan dalam kurun waktu kurang dari 2 bulan tepatnya pada 6 Juli-26 Agustus 2021.

Program vaksinasi ini digelar PT Angkasa Pura II (Persero) bersama Komunitas Bandara Internasional Kualanamu dan Pemerintah, bertujuan mendukung penuh program vaksinasi Covid-19 dalam upaya memperkuat sektor Penerbangan melawan Covid-19.

Executive General Manager AP II, Heriyanto Wibowo mengatakan, bahwa vaksinasi adalah game changer dalam upaya memperkuat perlawanan terhadap Covid-19. Adapunlokasi vaksinasi di Atrium Terminal Kedatangan Bandara Internasional Kualanamu. “Pax dapat mendaftar dengan menunjukan bukti tiket dan identitas diri,” ujarnya, Sabtu (28/8).

Dijelaskan Heriyanto, layanan vaksinasi yang dilaksanakan di KNIA beroperasi hampir setiap hari pada pukul 09.00 WIB sampai dengan selesai, bergantung pada kuota vial vaksinasi per harinya.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah dan seluruh Komunitas Bandara khususnya KKP (Kantor Kesehatan Pelabuhan) yang memberikan dukungan penuh dalam layanan vaksinasi yang dikhususkan untuk calon penumpang,” pungkasnya. (ris/map/dwi)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sebanyak 421.000 dosis atau 107 koli vaksin Sinovac kembali didatangkan ke Provinsi Sumatera Utara (Sumut) melalui Terminal Cargo Bandara Kualanamu, Kamis (27/8) sore. Vaksin ini kemudian dibawa ke Gudang Farmasi Dinas Kesehatan Sumut, dengan mendapatkan pengawalan ketat dari personel Brimob.

Vaksinasi: Para penumpang di KNIA sedang menunggu antrean untuk divaksinasi tahap pertama, di Bandara Internasional Kualanamu (KNIA), kemarin.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Sumut dr Aris Yudhariansyah yang dikonfirmasi membenarkan masuknya ratusan ribu dosis vaksin Covid-19 tersebut. Aris mengaku, setelah diterima, vaksin itu akan selanjutnya didistribusikan ke sejumlah Kabupaten/Kota penerima. “Iya benar kemarin ada kita terima lagi 421.000 dosis vaksin Sinovac Yang pasti vaksin ini akan didistribusikan ke Kabupaten/Kota,” ujarnya singkat, Jumat (27/8).

Sebelumnya, Kabag Ops Sat Brimob Polda Sumut Kompol Heriyono mengatakan, vaksin tersebut tiba di Terminal Cargo Bandara Kualanamu pada pukul 15.00 WIB dengan menggunakan pesawat Garuda GA-182. Setibanya di Bandara, vaksin langsung dibawa menuju Gudang Farmasi Dinas Kesehatan Sumut dengan pengawalan ketat.

Heriyono menyebutkan, pengawalan tersebut dipimpin oleh Wadansubden Anti Teror Detasemen Gegana Iptu Achmad Fachri. Vaksin Sinovac itu tiba di Gudang Farmasi Dinas Kesehatan pada pukul 16.10 WIB, diterima oleh Damhuri selaku Pembantu Pengurus Barang Gudang Farmasi.”Nantinya akan dibagi sesuai dengan instruksi pemerintah pusat agar masyarakat mendapatkan vaksinasi sebagai anti bodi pencegahan Covid-19,” kata Heriyono.

Sementara itu, terkait dengan perkembangan Covid-19, Provinsi Sumatera Utara kembali mencatatkan penurunan kasus aktif sebanyak 95 poin. Pada hari sebelumnya, jumlah penderita Covid-19 Sumut yang menjalani perawatan sebanyak 22.274 orang, kini turun menjadi 22.179 orang, Minggu (29/8).

Jumlah tersebut diketahui dari penambahan kasus baru positif Covid-19 yang didapatkan Sumut, berdasarkan data Kemenkes yang disampaikan BNPB. Jumlah kasus baru positif sebanyak 653 orang, sehingga totalnya naik dari 94.509 menjadi 95.162 orang. Kemudian, untuk kasus sembuh, bertambah 712 orang, dari 69.940 menjadi 70.652 orang. Selanjutnya, kasus kematian bertambah 36 orang dari 2.295 menjadi 2.331 orang.

Untuk penambahan 653 kasus baru positif tersebut, Sumut mencatatkan diri menjadi provinsi terbanyak kedua di bawah Jawa Timur dalam menyumbangkan 7.427 kasus baru konfirmasi nasional. Dengan penambahan 712 kasus kesembuhan, Sumut hanya menetapkan diri menjadi daerah terbanyak kesembilan dalam menyumbangkan total 16.468 kasus sembuh di Indonesia. Sedangkan untuk penambahan jumlah 36 kasus kematian, Sumut mencatatkan diri menjadi provinsi terbanyak keempat dalam menyumbangkan 551 kasus kematian dalam sehari di Tanah Air.

Data Penerima Vaksin Berbeda

Sementara itu, seringnya terjadi perbedaan Data Penerima Covid-19 di Kota Medan antara Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Kota Medan dengan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN), ternyata bukan tanpa alasan. Perbedaan itu pun dinilai wajar. Sebab perhitungan Pemko Medan dengan KPC-PEN dinilai berbeda.

Wali Kota Medan Bobby Nasution, menegaskan, memang terdapat perbedaan antara data penerima vaksin Covid-19 yang dimiliki Pemerintah Kota Medan dengan data yang tercatat di KPC PEN. Tercatat, jumlah masyarakat Kota Medan yang sudah divaksin Covid-19, baik dosis pertama maupun dosis kedua, yakni sebanyak 17,94 persen. Sementara berdasarkan data KPC-PEN, tercatat ada sebanyak 28,73 persen warga Medan yang belah Divaksinasi.

“Data 17,94 persen ini merupakan data yang masuk Pemko Medan, di luar data dari TNI dan Polri. Sedangkan data yang berasal dari KPC-PEN sebanyak 28.73 persen, masyarakat Kota Medan yang sudah menerima vaksinasi baik itu dosis pertama maupun dosis kedua,” ucap Bobby, Sabtu (28/8).

Dikatakan Bobby, jumlah data 28,73 persen dari KPC PEN tersebut adalah data yang digabungkan dengan data vaksinasi TNI/Polri. “Jadi data yang dari KPC PEN sudah 28 persen lebih masyarakat Kota Medan yang sudah divaksin dosis satu dan dosis dua, itu merupakan data dari faskes Pemko Medan maupun yang dimiliki TNI dan Polri,” ujarnya.

Sedangkan untuk mengoptimalkan program vaksinasi di Kota Medan, Bobby mengatakan, pihaknya akan melakukan vaksinasi secara kewilayahan. Vaksinasi akan dilakukan secara serentak di setiap Kelurahan. Tujuannya, agar vaksinasi dapat berjalan lebih efektif. “Kita ingin vaksinasi dilakukan serentak di setiap kelurahan, dan masing-masing kelurahan harus mencari tempat yang tepat untuk menampung masyarakat yang akan divaksin,” katanya.

Selain itu, kata Bobby, pihaknya harus melakukan sinkronisasi data terlebih dahulu agar tidak terjadi perbedaan dengan data yang ada di pusat. Sinkronasi data ini sangat penting dilakukan, sehingga akan diketahui sudah berapa banyak masyarakat Kota Medan yang melakukan vaksinasi. “Data vaksinasi dan masyarakat yang sudah divaksin harus disinkronkan, sehingga diketahui cakupan vaksinasi yang telah dilakukan termasuk target vaksinasi yang harus dicapai setiap harinya,” jelasnya.

Dirincikan Bobby, berdasarkan data yang ada, jumlah vaksinasi yang diterima Dinas Kesehatan Kota Medan, baik Vaksin Sinovac dan maupun Vaksin Moderna adalah sebanyak 742.950 dosis. Sementara itu, jumlah vaksinasi yang sudah didistribusikan ke fasilitas kesehatan, baik Vaksin Sinovac dan Vaksin Moderna adalah sebanyak 742.544.

Calon Penumpang KNIA Divaksin

Sedikitnya 5.000 orang calon penumpang yang berangkat melalui transportasi udara di Bandara Internasional Kualanamu (KNIA) mendapatkan vaksinasi Covid-19 tahap pertama. Vaksinasi tersebut diberikan dalam kurun waktu kurang dari 2 bulan tepatnya pada 6 Juli-26 Agustus 2021.

Program vaksinasi ini digelar PT Angkasa Pura II (Persero) bersama Komunitas Bandara Internasional Kualanamu dan Pemerintah, bertujuan mendukung penuh program vaksinasi Covid-19 dalam upaya memperkuat sektor Penerbangan melawan Covid-19.

Executive General Manager AP II, Heriyanto Wibowo mengatakan, bahwa vaksinasi adalah game changer dalam upaya memperkuat perlawanan terhadap Covid-19. Adapunlokasi vaksinasi di Atrium Terminal Kedatangan Bandara Internasional Kualanamu. “Pax dapat mendaftar dengan menunjukan bukti tiket dan identitas diri,” ujarnya, Sabtu (28/8).

Dijelaskan Heriyanto, layanan vaksinasi yang dilaksanakan di KNIA beroperasi hampir setiap hari pada pukul 09.00 WIB sampai dengan selesai, bergantung pada kuota vial vaksinasi per harinya.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah dan seluruh Komunitas Bandara khususnya KKP (Kantor Kesehatan Pelabuhan) yang memberikan dukungan penuh dalam layanan vaksinasi yang dikhususkan untuk calon penumpang,” pungkasnya. (ris/map/dwi)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/