32 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Korban Danau Toba Bertambah

Korban yang tewas tenggelam di Danau Toba.

SAMOSIR, SUMUTPOS.CO – Kawasan wisata Danau Toba kembali memakan korban. Kali ini, menimpa keluarga Musliadi Panjaitan (40), warga Pasar Banjar, Sei Dua Hulu, Kec. Simpang Ampat, Asahan.

Anaknya, Rahmat Panjaitan (14), Kamis (28/9) sekira pukul 09.30 wib tenggelam di perairan Danau Toba, Pantai Kasih, Kel. Parapat, Kec. Girsang Sipangan Bolon.

Awal ceritanya, korban yang merupakan anak dari pasangan Musliadi Panjaitan (40) dan Nur Aseh (38), Kamis (28/9) sekira pukul 00.00 wib, bersama 40 orang lainnya yang masih keluarganya, berangkat dari Asahan menuju Kawasan Wisata Danau Toba Parapat dengan menaiki bus pariwisata.

Setelah memakan waktu kurang lebih 5 jam perjalanan, akhirnya rombongan tiba di Pantai Kasih Parapat. Diduga, karena rasa inginnya hendak merasakan enaknya mandi di dalam dinginnya air Danau Toba itu, setelah berisitirahat sejenak, beberapa orang dari rombongan menerjunkan diri ke danau.

Karena asyiknya bermain di dalam air, diduga korban lupa dan telah berpisah dengan sanak kerabatnya yang pada pagi hari itu turut ikut mandi di danau.

Namun sekira pukul 07.30 wib, korban yang sudah berada sudah jauh dari keluarganya tiba-tiba menjerit minta tolong.

Ternyata teriakan minta tolong korban, kurang direspon oleh sanak keluarganya yang lain karena mereka mengira korban hanya bermain-main. Akan tetapi, selang beberapa saat kemudian korban tidak tampak lagi di permukaan air.

Hal tersebut membuat pihak keluarga panik dan berusaha mencari korban di dalam air, namun tak kunjung ditemukan. Akhirnya, warga sekitar yang turut melihat kejadian tersebut melaporkannya ke pihak Kepolisan Sektor Parapat dan Basarnas Parapat.

Beberapa saat kemudian, petugas dari pihak Mapolsek Parapat dan Basarnas sudah tiba di lokasi kejadian. Dengan menggunakan perahu karet dan peralatan selam, Tim Penyelam Basarnas Parapat melakukan pencarian korban.

Upaya pencarian korban pun selang kurang lebih 2 jam membuahkan hasil. Namun sayang, saat dinaikkan korban dari dalam Danau Toba, korban sudah dalam keadaan sudah tidak bernyawa lagi. Setelah dievakuasi jasad korban dari dalam air, kemudian petugas membawanya ke RSUD Parapat.

Setelah dilakukan pemeriksaan (visum), akhirnya jasad korban pun diserahkan kepada pihak keluarga yang tak menyangka niat hendak berlibur kini berakhir dengan duka yang dialami oleh keluarga Musliadi Panjaitan. Dengan jeritan tangis yang haru pilu, Musliadi pun akhirnya membawa jenasah putranya itu ke rumah duka di Asahan.

Saat dikonfirmasi Kepala Basarnas Parapat, M Torang Hutahean membenarkan adanya kejadian tersebut. Diketahuinya ada korban tenggelam berawal dari laporan warga, dan pihaknya langsung bergerak ke lokasi kejadian untuk mencari korban didalam air dengan penyelaman.

“Syukurlah saat pagi itu jarak pandang di dalam air cukup jauh, sehingga memudahkan kami mencari korban dengan waktu yang cukup cepat. Korban kami temukan di kedalaman kurang lebih 20 meter, dan korban sudah dalam keadaan sudah meninggal dunia,” tutur Torang menjelaskan.

Kapolsek Parapat, AKP Hitler Sihombing juga membenarkan kejadian tersebut. Saat ini jasad korban sudah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dibawa pulang kerumahnya di Asahan, ujar Hitler singkat. (adi/jpg/nin/ras)

Korban yang tewas tenggelam di Danau Toba.

SAMOSIR, SUMUTPOS.CO – Kawasan wisata Danau Toba kembali memakan korban. Kali ini, menimpa keluarga Musliadi Panjaitan (40), warga Pasar Banjar, Sei Dua Hulu, Kec. Simpang Ampat, Asahan.

Anaknya, Rahmat Panjaitan (14), Kamis (28/9) sekira pukul 09.30 wib tenggelam di perairan Danau Toba, Pantai Kasih, Kel. Parapat, Kec. Girsang Sipangan Bolon.

Awal ceritanya, korban yang merupakan anak dari pasangan Musliadi Panjaitan (40) dan Nur Aseh (38), Kamis (28/9) sekira pukul 00.00 wib, bersama 40 orang lainnya yang masih keluarganya, berangkat dari Asahan menuju Kawasan Wisata Danau Toba Parapat dengan menaiki bus pariwisata.

Setelah memakan waktu kurang lebih 5 jam perjalanan, akhirnya rombongan tiba di Pantai Kasih Parapat. Diduga, karena rasa inginnya hendak merasakan enaknya mandi di dalam dinginnya air Danau Toba itu, setelah berisitirahat sejenak, beberapa orang dari rombongan menerjunkan diri ke danau.

Karena asyiknya bermain di dalam air, diduga korban lupa dan telah berpisah dengan sanak kerabatnya yang pada pagi hari itu turut ikut mandi di danau.

Namun sekira pukul 07.30 wib, korban yang sudah berada sudah jauh dari keluarganya tiba-tiba menjerit minta tolong.

Ternyata teriakan minta tolong korban, kurang direspon oleh sanak keluarganya yang lain karena mereka mengira korban hanya bermain-main. Akan tetapi, selang beberapa saat kemudian korban tidak tampak lagi di permukaan air.

Hal tersebut membuat pihak keluarga panik dan berusaha mencari korban di dalam air, namun tak kunjung ditemukan. Akhirnya, warga sekitar yang turut melihat kejadian tersebut melaporkannya ke pihak Kepolisan Sektor Parapat dan Basarnas Parapat.

Beberapa saat kemudian, petugas dari pihak Mapolsek Parapat dan Basarnas sudah tiba di lokasi kejadian. Dengan menggunakan perahu karet dan peralatan selam, Tim Penyelam Basarnas Parapat melakukan pencarian korban.

Upaya pencarian korban pun selang kurang lebih 2 jam membuahkan hasil. Namun sayang, saat dinaikkan korban dari dalam Danau Toba, korban sudah dalam keadaan sudah tidak bernyawa lagi. Setelah dievakuasi jasad korban dari dalam air, kemudian petugas membawanya ke RSUD Parapat.

Setelah dilakukan pemeriksaan (visum), akhirnya jasad korban pun diserahkan kepada pihak keluarga yang tak menyangka niat hendak berlibur kini berakhir dengan duka yang dialami oleh keluarga Musliadi Panjaitan. Dengan jeritan tangis yang haru pilu, Musliadi pun akhirnya membawa jenasah putranya itu ke rumah duka di Asahan.

Saat dikonfirmasi Kepala Basarnas Parapat, M Torang Hutahean membenarkan adanya kejadian tersebut. Diketahuinya ada korban tenggelam berawal dari laporan warga, dan pihaknya langsung bergerak ke lokasi kejadian untuk mencari korban didalam air dengan penyelaman.

“Syukurlah saat pagi itu jarak pandang di dalam air cukup jauh, sehingga memudahkan kami mencari korban dengan waktu yang cukup cepat. Korban kami temukan di kedalaman kurang lebih 20 meter, dan korban sudah dalam keadaan sudah meninggal dunia,” tutur Torang menjelaskan.

Kapolsek Parapat, AKP Hitler Sihombing juga membenarkan kejadian tersebut. Saat ini jasad korban sudah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dibawa pulang kerumahnya di Asahan, ujar Hitler singkat. (adi/jpg/nin/ras)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/