TEBING TINGGI- Pembangunan Taman Hutan Kota yang menghabiskan biaya sebesar Rp3,5 miliar tak terurus dan malam hari dijadikan lokasi pacaran hingga berbuat mesum. Hal itu diakibatkan taman tersebut dan dijaga oleh petugas taman.
Amatan wartawan, Senin (30/1) taman yang telah selesai dibangun tersebut, pada proses pengerjaannya di pagari seng sekeliling lokasi oleh kontraktornya. Tapi, beberapa minggu lalu, seng pagar telah dibuka sehingga bangunan jadi jelas terbuka.
“Kondisinya jadi rentan rusak, dan dijadikan tempat mejeng muda-mudi, hal itu akibat taman tersebut tidak ada penjaganya,” kata warga di sekitar lokasi taman, Hasan Damanik.
Dia menyebutkan, bila malam Kamis dan Minggu, banyak remaja datang berpasang-pasangan masuk ke dalam taman tanpa ada larangan.
Kadis Kebersihan dan Pertamanan Pemko Tebing Tinggi, Syaiful Fahri mengatakan proses pembangunan taman hutan kota tidak pernah dikoordinasikan ke Pemko Tebing Tinggi. Bahkan, saat bangunan selesai belum ada serah terima dari Dinas Tata Ruang dan Pemukiman Sumut ke Pemko Tebingtinggi. (mag-3)