26 C
Medan
Sunday, June 30, 2024

Ribuan Rumah di Sergai Kebanjiran

Warga Ngungsi di Perkebunan Karet

TEBINGTINGGI-Ribuan rumah di dua Kecamatan di Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai); Kecamatan Tebingtinggi dan Kecamatan Dolok Masihul terendam banjir, Rabu (30/1) sekitar pukul 05.00 WIB. Banjir setinggi berkisar 1 meter hingga 1,5 meter itu akibat curah hujan yang tinggi kemarin ditambah jebolnya tanggul Seisebaro yang ada di dua kecamatan tersebut.

Amatan Sumut Pos di lokasi, daerah yang terparah terendam banjir adalah Desa Mariahpadang, Desa Bahsumbu dan Desa Pertapaan di Kecamatan Tebingtinggi yang menggenangi 432 rumah, sedangkan di Kecamatan Dolokmasihul meliputi Desa Doloksegala, Bukitcermin, Desa Bukitcermin Hilir, dan Desa Martebing menggenangi 601 rumah.

Salah seorang korban banjir, Serik (34) warga Desa Mariahpadang mengaku banjir basar ini kali kedua yang dialaminya. Pertama tahun 2002 lalu dan terparah tahun ini. Datangnya air secara tiba-tiba mengenangi rumah warga akibat jebolnya tanggul sungai Seibaroh yang membelah desa.

“ Pada pukul 00.00 WIB malam tadi kami sudah mendapat kabar kalau desa kami akan banjir besar akibat sungai meluap dan tidak bisa menampung debit air, warga satu desa langsung menyelamatkan diri menuju tempat yang lebih tinggi di daerah perkebunan PTPN 3 Bandarjambu Gunungpamela sejauh 1 kilometer berjalan kaki,”katanya.

Sebelumnya warga mengungsi pada pukul 08.00 WIB pagi, karena mendapat informasi dari kampung yang di atas, semua perabotan rumah tangga dan perlengkapan perabotan ditinggal, hanya surat-surat penting dan hewan peliharaan seperti lembu yang diselamatkan terlebih dahulu.

Ditenda pengungsian, warga mengaku tidak kerasan karena tidak pernah mengalami hal seperti ini. Air terus menggenangi desa hingga pukul 08.00 WIB.

Serik mengaku ingin cepat pulang kerumah kalau banjir sudah surut. “Ya, tak kerasan pak, anak-anak kebanyakan ingin pulang ke rumah, sementara harta benda banyak yang terendam banjir hingga kedalam rumah mencapai setinggi 1 meter,”kata Serik.

Nurlina Rohani Damanik (56) warga Desa Mariah Padang juga mengaku rumahnya sudah dihantam banjir hingga masuk ke dalam rumah. Barang-barang perabotan di rumah seperti pakaian, tempat tidur dan perabotan rumah tangga kemungkinan terbawa arus banjir yang mengalir dengan derasnya.

Warga memang sangat resah karena akibat tanggul sungai jebol, diharapkan Pemkab Sergai segera memperbaiki tanggul yang jebol itu, kemungkinan banjir akan semangkin lebih besar. Ditenda pengungsian warga kesusuhan untuk membuang kotoran, inilah yang sangat diharapkan warga ditenda pengungsian,”jelasnya.

Sementara Camat Tebingtinggi, Ramadhan Purba sudah menungungsikan warga yang tinggal di tiga desanya yang ditampung di Desa Mariahpadang dan Desa Bukitcermin. Sedangkan Camat Dolokmasihul, Dimas Kurnianto mengatakan bahwa enam desa terendam banjir di Kecamatan Dolok Masihul dengan ketinggian air hingga 1,5 meter, satu jembatan rubuh di Desa Malasori. Korban jiwa tidak ada. (mag-3)

Warga Ngungsi di Perkebunan Karet

TEBINGTINGGI-Ribuan rumah di dua Kecamatan di Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai); Kecamatan Tebingtinggi dan Kecamatan Dolok Masihul terendam banjir, Rabu (30/1) sekitar pukul 05.00 WIB. Banjir setinggi berkisar 1 meter hingga 1,5 meter itu akibat curah hujan yang tinggi kemarin ditambah jebolnya tanggul Seisebaro yang ada di dua kecamatan tersebut.

Amatan Sumut Pos di lokasi, daerah yang terparah terendam banjir adalah Desa Mariahpadang, Desa Bahsumbu dan Desa Pertapaan di Kecamatan Tebingtinggi yang menggenangi 432 rumah, sedangkan di Kecamatan Dolokmasihul meliputi Desa Doloksegala, Bukitcermin, Desa Bukitcermin Hilir, dan Desa Martebing menggenangi 601 rumah.

Salah seorang korban banjir, Serik (34) warga Desa Mariahpadang mengaku banjir basar ini kali kedua yang dialaminya. Pertama tahun 2002 lalu dan terparah tahun ini. Datangnya air secara tiba-tiba mengenangi rumah warga akibat jebolnya tanggul sungai Seibaroh yang membelah desa.

“ Pada pukul 00.00 WIB malam tadi kami sudah mendapat kabar kalau desa kami akan banjir besar akibat sungai meluap dan tidak bisa menampung debit air, warga satu desa langsung menyelamatkan diri menuju tempat yang lebih tinggi di daerah perkebunan PTPN 3 Bandarjambu Gunungpamela sejauh 1 kilometer berjalan kaki,”katanya.

Sebelumnya warga mengungsi pada pukul 08.00 WIB pagi, karena mendapat informasi dari kampung yang di atas, semua perabotan rumah tangga dan perlengkapan perabotan ditinggal, hanya surat-surat penting dan hewan peliharaan seperti lembu yang diselamatkan terlebih dahulu.

Ditenda pengungsian, warga mengaku tidak kerasan karena tidak pernah mengalami hal seperti ini. Air terus menggenangi desa hingga pukul 08.00 WIB.

Serik mengaku ingin cepat pulang kerumah kalau banjir sudah surut. “Ya, tak kerasan pak, anak-anak kebanyakan ingin pulang ke rumah, sementara harta benda banyak yang terendam banjir hingga kedalam rumah mencapai setinggi 1 meter,”kata Serik.

Nurlina Rohani Damanik (56) warga Desa Mariah Padang juga mengaku rumahnya sudah dihantam banjir hingga masuk ke dalam rumah. Barang-barang perabotan di rumah seperti pakaian, tempat tidur dan perabotan rumah tangga kemungkinan terbawa arus banjir yang mengalir dengan derasnya.

Warga memang sangat resah karena akibat tanggul sungai jebol, diharapkan Pemkab Sergai segera memperbaiki tanggul yang jebol itu, kemungkinan banjir akan semangkin lebih besar. Ditenda pengungsian warga kesusuhan untuk membuang kotoran, inilah yang sangat diharapkan warga ditenda pengungsian,”jelasnya.

Sementara Camat Tebingtinggi, Ramadhan Purba sudah menungungsikan warga yang tinggal di tiga desanya yang ditampung di Desa Mariahpadang dan Desa Bukitcermin. Sedangkan Camat Dolokmasihul, Dimas Kurnianto mengatakan bahwa enam desa terendam banjir di Kecamatan Dolok Masihul dengan ketinggian air hingga 1,5 meter, satu jembatan rubuh di Desa Malasori. Korban jiwa tidak ada. (mag-3)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/