MEDAN, SUMUTPOS.CO – Berdasarkan data dari Dinas Pendidikan Sumut, total sekolah yang mengikuti ujian computer based test (CBT) ini sebanyak 1.451 dengan jumlah siswa 188.524 orang. Dari 1.451 sekolah itu, sebanyak 411 sekolah terpaksa menumpang atau gabung di sekolah lain karena tak memiliki fasilitas menggelar Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).
Dari 411 sekolah di Sumut yang menumpang UNBK, paling banyak terdapat di Kota Medan dan Deliserdang. Pada kedua kota/kabupaten itu, sekolah yang mendominasi adalah tingkat SMA dan SMP.
Tim Verifikasi UNBK 2017 di Medan, Febrizal Nasution menjelaskan, bagi sekolah yang gabung atau menumpang UNBK terdiri dari dua model yaitu satu atap dan di sekolah lain. Kalau satu atap tidak ada masalah, misalnya satu yayasan terdapat SMP, SMA, dan SMK. Jadi, tinggal mengatur jadwal pelaksanaan ujian secara bergantian.
“Sedangkan yang di sekolah lain, sebagai contoh SMK sudah melaksanakan maka SMA bisa menumpang di sekolah itu. Namun, asalkan jarak tidak terlalu jauh ditempuh oleh peserta ujian yang menumpang tersebut,” papar Febrizal, Kamis (30/3).
Disebutkannya, dalam pelaksanaan UNBK nantinya memang dilakukan secara bergantian. Artinya, dibagi dalam beberapa sesi dengan waktu 120 menit atau 2 jam.
“Sesuai aturan dari Kemendikbud, sesi pertama dimulai pukul 07.30 – 09.30 WIB. Sesi kedua pukul 10.30 – 12.30 WIB, dan sesi ketiga pukul 14.00 – 16.00 WIB. Oleh karena itu, sekolah tidak bisa membuat sesi sembarangan,” tutur Febrizal.
Menurut dia, soal ujian online sangat terjamin kerahasiaannya. Dengan kata lain, tidak ada kebocoran. “Pasti integritas dari UNBK terjamin tidak ada kebocoran, dan distribusi soalnya tidak seperti penyelenggaraan UN konvensional. Sebab, soal ujian yang memegang kendali dari Puspendik (Pusat Penilaian Pendidikan). Bahkan, proktor sendiri tidak bisa mengetahui sama sekali,” jelas Febrizal yang juga merupakan proktor SMA Negeri 1 Medan.
Dia melanjutkan, soal UNBK baru didistribusikan dan dapat di-download pada hari pelaksanaan. Hal ini berarti, semua server sudah tersistem.
Lebih lanjut Febrizal mengatakan, persiapan pelaksanaan UNBK di sekolah yang ditanganinya sejauh ini bisa dikatakan 90 persen. Di mana, telah dilakukan simulasi hingga tiga kali.
“Siswa kita yang ikut UNBK tahun ini jumlahnya ada 658 orang, sehingga paling tidak disiapkan minimal 220 unit komputer. Lalu, dibagi ke beberapa ruangan, dan satu ruangan diisi maksimal 36 siswa,” imbuhnya.