26.7 C
Medan
Sunday, May 19, 2024

Bupati Poltak Sitorus Buka Pelatihan Barista

TOBA, SUMUTPOS.CO – Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Ketenagakerjaan Kabupaten Toba menggelar pelatihan barista di Hollywood Cafe, Balige, Jumat(25/8)lalu. Bupati Toba, Poltak Sitorus membuka langsung pelatihan tersebut, yang diikuti oleh 20 peserta dari 3 kecamatan, yakni Kecamatan Balige, Kecamatan Tampahan, dan Kecamatan Laguboti.

Saat menyampaikan sambutan dan bimbingannya, Poltak Sitorus menekankan agar para peserta benar-benar mengikuti pelatihan yang akan berlangsung hingga tanggal 29 September. “Yang pintar itu yang banyak bertanya. Jadi jangan sia-siakan pelatihan ini,” ujar Poltak Sitorus mengawali sambutannya.

Bupati juga menyampaikan, bahwa pelatihan ini harus benar-benar berhasil dengan menghasilkan barista yang profesional. Jangan hanya sekadar menghabiskan anggaran tanpa hasil yang maksimal. “Saya ingin hasil dari pelatihan ini nanti, di Toba ada barista profesional. Harus mengarah ke profesional. Jangan hanya menghabiskan anggaran,” katanya.

Untuk menghasilkan barista yang profesional, maka peserta harus benar-benar belajar dan mengikuti pelatihan dengan sungguh-sungguh hingga mampu mengenal jenis dan karakter kopi. “Barista itu harus tau kopi. Karena kalau tidak tau, bagaimana nanti menjelaskan kopi ini begini, kopi ini begini. Harus bisa menjelaskan kopi itu,”tambanya.

Saat ini, bisnis kopi kian menggurita karena kenaikan trend ‘Ngopi’ dikalangan anak muda. Jika pada tahun-tahun sebelumnya kopi hanya identik dengan minuman orang tua, kini kopi sudah semakin trend dikalangan anak muda, khususnya kalangan usia 20-an tahun.

“Bisnis kopi kopi semakin berpeluang karena trend minum kopi terus meningkat bahkan sejak usia 20-an tahun. Banyak sekarang mahasiswa senangnya minum kopi. Apalagi sekarang Toba masuk dalam kawasan DPSP, pasar semakin luas,” pesannya lagi.

Untuk menghadapi para wisatawan, Poltak Sitorus juga meminta agar para peserta pelatihan harus benar-benar belajar soal sikap, attitude, keramah-tamahan.

Menanggapi hal tersebut, Ludi Antoni Manik, Master Trainer yang melatih para peserta mengatakan bahwa pada pelatihan tersebut, akan menyampaikan 9 materi. Dari 9 materi tersebut, hanya 3 materi yang berhubungan dengan kopi, sedangkan 6 materi lainnya adalah soal attitude.

Sebelum meninggalkan tempat pelatihan, Poltak Sitorus menyempatkan diri untuk merasakan rasa kopi Toba dari Habinsaran yang diracik oleh pelatih.

Turut hadir Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Ketenagakerjaan Requel Hasadaan, Kadis Kominfo Sesmon TB Butarbutar, Sekretaris Dinas Perindagkop Manuntun Sagala, Sekcam Kecamatan Balige Noval Pardede,dan lainnya. (*/mag-10/han)

TOBA, SUMUTPOS.CO – Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Ketenagakerjaan Kabupaten Toba menggelar pelatihan barista di Hollywood Cafe, Balige, Jumat(25/8)lalu. Bupati Toba, Poltak Sitorus membuka langsung pelatihan tersebut, yang diikuti oleh 20 peserta dari 3 kecamatan, yakni Kecamatan Balige, Kecamatan Tampahan, dan Kecamatan Laguboti.

Saat menyampaikan sambutan dan bimbingannya, Poltak Sitorus menekankan agar para peserta benar-benar mengikuti pelatihan yang akan berlangsung hingga tanggal 29 September. “Yang pintar itu yang banyak bertanya. Jadi jangan sia-siakan pelatihan ini,” ujar Poltak Sitorus mengawali sambutannya.

Bupati juga menyampaikan, bahwa pelatihan ini harus benar-benar berhasil dengan menghasilkan barista yang profesional. Jangan hanya sekadar menghabiskan anggaran tanpa hasil yang maksimal. “Saya ingin hasil dari pelatihan ini nanti, di Toba ada barista profesional. Harus mengarah ke profesional. Jangan hanya menghabiskan anggaran,” katanya.

Untuk menghasilkan barista yang profesional, maka peserta harus benar-benar belajar dan mengikuti pelatihan dengan sungguh-sungguh hingga mampu mengenal jenis dan karakter kopi. “Barista itu harus tau kopi. Karena kalau tidak tau, bagaimana nanti menjelaskan kopi ini begini, kopi ini begini. Harus bisa menjelaskan kopi itu,”tambanya.

Saat ini, bisnis kopi kian menggurita karena kenaikan trend ‘Ngopi’ dikalangan anak muda. Jika pada tahun-tahun sebelumnya kopi hanya identik dengan minuman orang tua, kini kopi sudah semakin trend dikalangan anak muda, khususnya kalangan usia 20-an tahun.

“Bisnis kopi kopi semakin berpeluang karena trend minum kopi terus meningkat bahkan sejak usia 20-an tahun. Banyak sekarang mahasiswa senangnya minum kopi. Apalagi sekarang Toba masuk dalam kawasan DPSP, pasar semakin luas,” pesannya lagi.

Untuk menghadapi para wisatawan, Poltak Sitorus juga meminta agar para peserta pelatihan harus benar-benar belajar soal sikap, attitude, keramah-tamahan.

Menanggapi hal tersebut, Ludi Antoni Manik, Master Trainer yang melatih para peserta mengatakan bahwa pada pelatihan tersebut, akan menyampaikan 9 materi. Dari 9 materi tersebut, hanya 3 materi yang berhubungan dengan kopi, sedangkan 6 materi lainnya adalah soal attitude.

Sebelum meninggalkan tempat pelatihan, Poltak Sitorus menyempatkan diri untuk merasakan rasa kopi Toba dari Habinsaran yang diracik oleh pelatih.

Turut hadir Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Ketenagakerjaan Requel Hasadaan, Kadis Kominfo Sesmon TB Butarbutar, Sekretaris Dinas Perindagkop Manuntun Sagala, Sekcam Kecamatan Balige Noval Pardede,dan lainnya. (*/mag-10/han)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/