31.7 C
Medan
Thursday, May 9, 2024

Terbakarnya Pajak Mini Sentral Penjahit, Sektor Ekonomi di Tebingtinggi Terganggu

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Pj Wali Kota Tebingtinggi Syarmadani mengatakan sektor ekonomi di Tebingtinggi Terganggu karena terbakarnya Pajak Mini sentra penjahit pakaian di Jalan Berdikari, Kelurahan Badak Bejuang, Kecamatan Tebingtinggi Kota, Kota Tebingtinggi pada Rabu (30/8/2023) kemarin.

Syarmadani juga mengucapkan keprihatinan atas peristiwa kebakaran yang menimpa usaha penjahit di Kota Tebingtinggi. Dijelaskannya, karena toko merupakan aset milik Pemko Tebingtinggi dan saudara-saudara yaitu pelaku usaha menjadi korban dalam musibah kebakaran itu.

“Saya lihat habis terbakar sisa dinding makanya kita perlu mengambil langkah apa hal-hal terkait korban,” kata Syarmadani, saat meninjau lokasi kebakaran, Kamis (31/8/2023).

Peristiwa ini juga dikatakan, membuat perputaran ekonomi dari pelaku usaha tersebut menjadi terganggu dengan peristiwa kebakaran tersebut. “Mudah-mudahan korban dan keluarga dapat menerima musibah ini dengan sabar dan bisa segera bangkit,” tutup Syarmadani.

Berdasarkan hasil peninjauan, ada sebanyak 13 toko yang terbakar, meliputi 11 toko jahit, 1 toko kopi dan 1 toko buku. Sedangkan penyebab kebakaran diduga akibat terjadinya korsleting arus listrik.

Api baru berhasil dipadamkan sekitar pukul 07.00 WIB dengan bantuan lima unit pemadam kebakaran. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun kerugian materi akibat peristiwa ini diperkirakan mencapai Rp 1,5 miliar lebih.

Dalam peninjauan itu, Pj Wali Kota Tebingtinggi Syarmadani didampingi Pj Sekdako Kamlan Mursyid, Kadis Perdagangan UMKM dan Koperasi Zahidin. (ian/ram)

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Pj Wali Kota Tebingtinggi Syarmadani mengatakan sektor ekonomi di Tebingtinggi Terganggu karena terbakarnya Pajak Mini sentra penjahit pakaian di Jalan Berdikari, Kelurahan Badak Bejuang, Kecamatan Tebingtinggi Kota, Kota Tebingtinggi pada Rabu (30/8/2023) kemarin.

Syarmadani juga mengucapkan keprihatinan atas peristiwa kebakaran yang menimpa usaha penjahit di Kota Tebingtinggi. Dijelaskannya, karena toko merupakan aset milik Pemko Tebingtinggi dan saudara-saudara yaitu pelaku usaha menjadi korban dalam musibah kebakaran itu.

“Saya lihat habis terbakar sisa dinding makanya kita perlu mengambil langkah apa hal-hal terkait korban,” kata Syarmadani, saat meninjau lokasi kebakaran, Kamis (31/8/2023).

Peristiwa ini juga dikatakan, membuat perputaran ekonomi dari pelaku usaha tersebut menjadi terganggu dengan peristiwa kebakaran tersebut. “Mudah-mudahan korban dan keluarga dapat menerima musibah ini dengan sabar dan bisa segera bangkit,” tutup Syarmadani.

Berdasarkan hasil peninjauan, ada sebanyak 13 toko yang terbakar, meliputi 11 toko jahit, 1 toko kopi dan 1 toko buku. Sedangkan penyebab kebakaran diduga akibat terjadinya korsleting arus listrik.

Api baru berhasil dipadamkan sekitar pukul 07.00 WIB dengan bantuan lima unit pemadam kebakaran. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun kerugian materi akibat peristiwa ini diperkirakan mencapai Rp 1,5 miliar lebih.

Dalam peninjauan itu, Pj Wali Kota Tebingtinggi Syarmadani didampingi Pj Sekdako Kamlan Mursyid, Kadis Perdagangan UMKM dan Koperasi Zahidin. (ian/ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/