26 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Terabaikan, tapi Sumbang PAD Rp1 Miliar Setahun

SOLIDEO/SUMUT POS
KESULITAN: Masyarakat dan wisatawan kesulitan saat melintas di jalan utama menuju pemandian air panas Raja Berneh karena jalan rusak dan terendam banjir.

KARO, SUMUTPOS.CO – Tingginya curah hujan yang mengguyur Kabupaten Karo belakangan ini, mengakibatkan jalan ke objek wisata pemandian air panas Raja Berneh, Kecamatan Merdeka yang rusak parah, terendam banjir. Akibatnya, jalan menuju pemandian air panas Raja Berneh sulit untuk dilalui kendaraan para wisatawan.

Dibalik kondisi yang memprihatinkan itu, ternyata pemandian air panas ini menjadi Daerah Tujuan Wisatawan (DTW) yang paling besar menyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) bagi Pemkab Karo.

Dalam setahun, dari hasil retribusi tempat wisata yang paling diminati wisatawan lokal maupun luar daerah ini menghasilkan Rp1 miliar. Hal ini dikatakan Kadis Pariwisata Karo, Mulia Barus saat ditemui, Senin (29/10) siang.

Dipaparkan Mulia, sejauh ini ada tiga daerah wisata di Kabupaten Karo yang paling banyak dikunjungi wisatawan. Ketiganya adalah pemandian alam air panas Raja Berneh, Puncak Gundaling dan Air Terjun Sipiso-piso.

Pendapatan retribusi untuk ketiga tempat wisata berbeda ini per tahunnya mencapai sekira Rp2 miliar. Dana itu dikelola Pemkab Karo. “Hasil pendapatan penjualan tiket masuk dari para wisatawan, perharinya wajib kita lakukan penyetoran melalui Bank Sumut, dengan nomor tujuan ke rekening milik Pemkab Karo tepatnya ke rekening Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda),” jelas Mulia Barus.

Dijelaskannya, jika hari Jumat, Sabtu dan Minggu pihaknya melakukan penyetoran di hari Senin, karena hasil penjualan tiket masuk dari tiga tempat wisatawan tersebut diterima di kantor pada sore hari. “Hari Senin sore baru bisa kita lakukan penyetoran ke rekening Pemkab Karo,” katanya.

Mulia Barus juga berharap, dengan besarnya anggaran yang diraih Pemkab Karo atas penjualan tiket masuk ke Daerah Tujuan Wisatawan (DTW) tepatnya air panas mencapai Rp1 miliar, sementara Puncak Gundaling Rp 500 juta dan Sipiso-piso Rp 500 juta. “Kita harapkan akses jalan ke air panas Doulu untuk tahun 2018 ini sudah bisa diperbaiki, dan 2019 sudah bisa dinikmati wisatawan yang berkunjung. Supaya pihak kita tidak menjadi bahan pembicaraan wilayah lain,”harapnya. (deo/han)

SOLIDEO/SUMUT POS
KESULITAN: Masyarakat dan wisatawan kesulitan saat melintas di jalan utama menuju pemandian air panas Raja Berneh karena jalan rusak dan terendam banjir.

KARO, SUMUTPOS.CO – Tingginya curah hujan yang mengguyur Kabupaten Karo belakangan ini, mengakibatkan jalan ke objek wisata pemandian air panas Raja Berneh, Kecamatan Merdeka yang rusak parah, terendam banjir. Akibatnya, jalan menuju pemandian air panas Raja Berneh sulit untuk dilalui kendaraan para wisatawan.

Dibalik kondisi yang memprihatinkan itu, ternyata pemandian air panas ini menjadi Daerah Tujuan Wisatawan (DTW) yang paling besar menyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) bagi Pemkab Karo.

Dalam setahun, dari hasil retribusi tempat wisata yang paling diminati wisatawan lokal maupun luar daerah ini menghasilkan Rp1 miliar. Hal ini dikatakan Kadis Pariwisata Karo, Mulia Barus saat ditemui, Senin (29/10) siang.

Dipaparkan Mulia, sejauh ini ada tiga daerah wisata di Kabupaten Karo yang paling banyak dikunjungi wisatawan. Ketiganya adalah pemandian alam air panas Raja Berneh, Puncak Gundaling dan Air Terjun Sipiso-piso.

Pendapatan retribusi untuk ketiga tempat wisata berbeda ini per tahunnya mencapai sekira Rp2 miliar. Dana itu dikelola Pemkab Karo. “Hasil pendapatan penjualan tiket masuk dari para wisatawan, perharinya wajib kita lakukan penyetoran melalui Bank Sumut, dengan nomor tujuan ke rekening milik Pemkab Karo tepatnya ke rekening Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda),” jelas Mulia Barus.

Dijelaskannya, jika hari Jumat, Sabtu dan Minggu pihaknya melakukan penyetoran di hari Senin, karena hasil penjualan tiket masuk dari tiga tempat wisatawan tersebut diterima di kantor pada sore hari. “Hari Senin sore baru bisa kita lakukan penyetoran ke rekening Pemkab Karo,” katanya.

Mulia Barus juga berharap, dengan besarnya anggaran yang diraih Pemkab Karo atas penjualan tiket masuk ke Daerah Tujuan Wisatawan (DTW) tepatnya air panas mencapai Rp1 miliar, sementara Puncak Gundaling Rp 500 juta dan Sipiso-piso Rp 500 juta. “Kita harapkan akses jalan ke air panas Doulu untuk tahun 2018 ini sudah bisa diperbaiki, dan 2019 sudah bisa dinikmati wisatawan yang berkunjung. Supaya pihak kita tidak menjadi bahan pembicaraan wilayah lain,”harapnya. (deo/han)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/