LABUHANBATU, SUMUT POS – Tangki bawah tanah (bungker) bahan bakar minyak (BBM) jenis Bio Solar di Stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) 14.214.225 di Jalan Ahmad Yani Rantauprapat, kabupaten Labuhanbatu dipolice line.
Tindakan tegas dilakukan pihak Kepolisian Resor Labuhanbatu setelah sejumlah mobil konsumen mengalami kerusakan pasca melakukan pengisian BBM Bio Solar di SPBU itu, Rabu (28/10). Diduga kerusakan dampak akibat mesin kenderaan menggunakan Bio Solar berkadar air.
“Sesaat setelah mengisi minyak di SPBU itu. Berjarak 400 meter, di depan Bank Mandiri Rantauprapat mesin mobil saya mati total,” kata Ahmad Syafii warga Pare-pare Tengah, kecamatan Marbau, Kabupaten Labuhanbatu Utara, Kamis (29/10).
Pemilik mobil Mitshubishi Pajero Putih BK1955 YO itu mengaku mengisi bahan bakar di SPBU tersebut sekira jam 19.45 Wib.
Dia tak menyangka jika bio solar yang dipasok ke dalam mobilnya itu mengandung banyak air. Tak mau menanggung risiko, dia memanggil mekanik dari showroom resmi Mitshubishi di kota Rantauprapat.
“Kemudian mobil ditarik ke bengkel. Diperiksa dan diketahui tangki minyak berisi air,” ujarnya.
Di saat bersamaan, katanya sejumlah mobil Mitsubishi lain mengalami hal serupa. Mengalami mati total mesin mobil.
“Ada juga mobil Pajero yang berhenti karena kerusakan tepat di depan Bank Mestika jalan Ahmad Yani Rantauprapat. Berjarak 100 meter dari SPBU,” katanya.
Memang, akunya ketika dikomlain ke pihak manajemen SPBU Ahmad Yani Rantauprapat mengaku bertanggungjawab kerusakan mobil konsumen akibat bio solar mengandung air tersebut.
“Saya laporkan ke sana. Mereka bersedia menanggung biaya perbaikan mobil. Kerugian biaya perbaikan sekira Rp1,3 juta,” tandasnya.
Hasil penelusuran wartawan di bengkel resmi Mitsubishi di kawasan jalan Adam Malik, Rantauprapat, terdapat empat mobil mengalami nasib yang sama. Kerusakan mesin dampak resapan air dan seusai mengisi bahan bakar di SPBU yang sama.
Diantaranya, Mobil Pajero Hitam BK 1890 YM, milik Anto warga Sirandorung, Rantauprapat. Informasi yang diperoleh melakukan pengisian BBM sekira jam 19.37 Wib dengan harga Rp200 ribu. Mitshubishi Pajero Putih BK1955 YO milik Ahmad Syafii warga Pare pare Tengah, kecamatan Marbau, Kabupaten Labuhanbatu Utara.
Lalu, mobil Pajero putih BK 1967 ABI milik Kapolsek Marbau, AKP Joni Pasaribu. Mengisi bio solar sekira jam 20.00 dengan harga Rp200 ribu. Dan, Strada Triton BK 8238 YZ pemilik Alex Toko Saudara warga jalan Jend Sudirman, Rantauprapat mengisi BBM sekira jam 19.00 Wib senilai Rp218 ribu.
Sedangkang Mekanik bengkel Mitsubishi Rantauprapat, Budi mengakui kerusakan mesin mobil-mobil yang memakai bio solar mengandung air tersebut fatal. Berdampak pada kerusakan serius pada mesin.
“Ya, karna kadar airnya sangat banyak. Akibatnya mesin jadi mati,” jelasnya.
Di lokasi SPBU 14.214.225 di Jalan Ahmad Yani Rantauprapat ini terlihat dispenser/pompa BBM bio solar tidak dipergunakan lagi. Fisik dispenser ditutup menggunakan tenda biru. Sedangkan pada dua pintu kontrol bungker bio solar tampak diikat menggunakan pita police line.
“Memang ada kerusakan. Sedang perbaikan,” kata bagian perawatan instalasi bungker SPBU A Yani, Adek, Jumat (30/10) kepada wartawan.
Sementara pemilik SPBU A Yani, Koeswara dihubungi melalui ponsel pribadi, gagal konfirmasi. Pesan yang terkirim ke aplikasi Whatsapp-nya tanpa berbalas, meski terlihat dua tanda ceklist biru.
Kepala Polisi Resor Labuhanbatu AKBP Deni Kurniawan dikonfirmasi terkait masalah itu mengaku pihaknya belum ada menetapkan status tersangka. Sebab, masih melakukan pemeruksaan sejumlah saksi.
“Masih pemeriksaan saksi-saksi,” tulis Kapolres di pesan Whatsapp-nya.
Sekedar catatan, SPBU 14.214.225 di Jalan Ahmad Yani Rantauprapat ini juga pernah memiliki catatan hitam. SPBU tersebut meledak dan terbakar. Peristiwa yang terjadi sekira pukul 12.30 WIB itu diduga akibat korsleting listrik pada gudang bagian pojok kiri bangunan yang di bawahnya terdapat tangki timbun bunker solar.
Akibatnya sejumlah warga yang sedang mengisi bahan bakar lari berhamburan menyelamatkan diri. Bebarapa saksi mata mengatakan, ledakan bermula dari bagian gudang pojok SPBU dan melontarkan sejumlah material yang ada di sekitarnya, kemudian api merambat hingga ke bagian belakang SPBU. (fdh)