25 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Macet akibat Longsor di Sibolga-Tarutung

Sopir dan Penumpang Kelaparan

TAPTENG-Tiga titik longsor cukup parah di tempat berbeda dan waktu berbeda membuat Jalinsum (jalan lintas Sumatera) Sibolga-Tarutung lumpuh total. Ketiga longsor ini membuat kendaraan yang melintas terjebak dari Sabtu (29/12) malam pukul 23.00 WIB hingga Minggu (30/12) pagi sekitar pukul 09.00 Wib. Akibatnya, banyak sopir dan penumpang kelaparan.

Longsor pertama terjadi di kilometer (Km) 20, Desa Rampa, Kecamatan Sitahuis, Tapanuli Tengah (Tapteng) Sabtu malam sekitar pukul 23.00 WIB. Reruntuhan tanah bercampur batu yang menimbun badan jalan mengakibatkan kemacetan 6 jam. Kemacetan baru mencair Minggu pagi sekitar pukul 06.00 WIB.

Kemudian di Km 5 Desa Simaninggir, Kecamatan Sitahuis, Tapteng, Sabtu malam sekira pukul 23.30 WIB hingga mengakibatkan kemacetan total sekitar 3 jam. Material tanah dan kayu-kayu besar yang longsor dari atas bukit setinggi 200 meter menimbun seluruh badan jalan. Tanah yang di sertai kayu-kayu besar itu baru bisa di singkirkan Minggu dini hari sekitar pukul 02.30 WIB, setelah personel PAM 1Bonandolok beserta warga menyingkirkan material dengan menggunakan gergaji mesin, kapak, parang dan cangkul. Akibat longsor ini, kemacetan baru mencair pukul 04.30 WIB.

Sedangkan longsor ketiga terjadi di Km 31, Desa Parsingkaman, Kecamatan Adiankoting, Tapanuli Utara (Taput), Minggu dini hari sekira pukul 05.00 WIB. Awalnya longsor tanah yang menimbun separuh badan jalan ini masih bisa dilalui kendaraan dengan cara buka tutup. Namun sekitar pukul 05.30 WIB, satu unit truk Hino BK 9575 TN bermuatan penuh yang melaju dari arah Tarutung menuju Sibolga terperosok ke beram jalan hingga terjebak lumpur. Akibatnya jalan terputus total selama 3 jam, hingga satu unit truk BK 8152 TQ yang datang dari Sibolga berhasil menarik truk Hino yang terjebak sekitar pukul 09.00 Wib, Sesudah itu jalan baru bisa dibuka.

Kemacetan pun baru terurai setelah pukul 12.00 Wib, dengan cara buka tutup, sebab separuh badan jalan masih tertimbun longsor. Dimana sebelumnya ratusan mobil yang terjebak macet dari arah Sibolga sudah mencapai 3 Km, demikian juga kemacetan dari arah Tarutung. Akibat kemacetan beruntun ini, ratusan kendaraan yang berangkat dari Sibolga menuju Tarutung, Sabtu (29/12) malam mulai dari pukul 22.00 WIB baru bisa melintasi tiga longsoran di Km 31 Minggu (30/12) pagi sekira pukul 10.00 Wib.

Ramlan Sianturi (45), penumpang taksi yang berangkat dari Sibolga menuju Medan, mengatakan, taksi yang di tumpanginya baru bisa melintas dari longsor di Km 31, Minggu (30/12) sekira pukul 10.00 WIB. “Waktu habis di jalan, kelaparan, lengkaplah. Jalan yang tinggal 30 kilometer harus ditempuh dengan waktu 12 jam,”keluhnya, Minggu (30/12).

Sementara Ari (31), sopir taksi yang datang dari arah Medan menuju Sibolga mengaku terjebak macet di Km 31 sejak pukul 07.00 WIB. Mereka baru bisa melewati kemacetan sekira pukul 12.00 WIB.

Kapolres Tapteng, AKBP Misnan melalui Padal Pos Pam 1 Bonandolok, Ipda HS Batubara yang di temui di lokasi Pos Pam mengakui adanya kejadian ini. “Selain longsor yang di Km 20, ada juga longsor di Km 5. Dengan peralatan seadanya, kami mengerahkan personel untuk membantu,”terang HS Batubara.(fred/smg)

Sopir dan Penumpang Kelaparan

TAPTENG-Tiga titik longsor cukup parah di tempat berbeda dan waktu berbeda membuat Jalinsum (jalan lintas Sumatera) Sibolga-Tarutung lumpuh total. Ketiga longsor ini membuat kendaraan yang melintas terjebak dari Sabtu (29/12) malam pukul 23.00 WIB hingga Minggu (30/12) pagi sekitar pukul 09.00 Wib. Akibatnya, banyak sopir dan penumpang kelaparan.

Longsor pertama terjadi di kilometer (Km) 20, Desa Rampa, Kecamatan Sitahuis, Tapanuli Tengah (Tapteng) Sabtu malam sekitar pukul 23.00 WIB. Reruntuhan tanah bercampur batu yang menimbun badan jalan mengakibatkan kemacetan 6 jam. Kemacetan baru mencair Minggu pagi sekitar pukul 06.00 WIB.

Kemudian di Km 5 Desa Simaninggir, Kecamatan Sitahuis, Tapteng, Sabtu malam sekira pukul 23.30 WIB hingga mengakibatkan kemacetan total sekitar 3 jam. Material tanah dan kayu-kayu besar yang longsor dari atas bukit setinggi 200 meter menimbun seluruh badan jalan. Tanah yang di sertai kayu-kayu besar itu baru bisa di singkirkan Minggu dini hari sekitar pukul 02.30 WIB, setelah personel PAM 1Bonandolok beserta warga menyingkirkan material dengan menggunakan gergaji mesin, kapak, parang dan cangkul. Akibat longsor ini, kemacetan baru mencair pukul 04.30 WIB.

Sedangkan longsor ketiga terjadi di Km 31, Desa Parsingkaman, Kecamatan Adiankoting, Tapanuli Utara (Taput), Minggu dini hari sekira pukul 05.00 WIB. Awalnya longsor tanah yang menimbun separuh badan jalan ini masih bisa dilalui kendaraan dengan cara buka tutup. Namun sekitar pukul 05.30 WIB, satu unit truk Hino BK 9575 TN bermuatan penuh yang melaju dari arah Tarutung menuju Sibolga terperosok ke beram jalan hingga terjebak lumpur. Akibatnya jalan terputus total selama 3 jam, hingga satu unit truk BK 8152 TQ yang datang dari Sibolga berhasil menarik truk Hino yang terjebak sekitar pukul 09.00 Wib, Sesudah itu jalan baru bisa dibuka.

Kemacetan pun baru terurai setelah pukul 12.00 Wib, dengan cara buka tutup, sebab separuh badan jalan masih tertimbun longsor. Dimana sebelumnya ratusan mobil yang terjebak macet dari arah Sibolga sudah mencapai 3 Km, demikian juga kemacetan dari arah Tarutung. Akibat kemacetan beruntun ini, ratusan kendaraan yang berangkat dari Sibolga menuju Tarutung, Sabtu (29/12) malam mulai dari pukul 22.00 WIB baru bisa melintasi tiga longsoran di Km 31 Minggu (30/12) pagi sekira pukul 10.00 Wib.

Ramlan Sianturi (45), penumpang taksi yang berangkat dari Sibolga menuju Medan, mengatakan, taksi yang di tumpanginya baru bisa melintas dari longsor di Km 31, Minggu (30/12) sekira pukul 10.00 WIB. “Waktu habis di jalan, kelaparan, lengkaplah. Jalan yang tinggal 30 kilometer harus ditempuh dengan waktu 12 jam,”keluhnya, Minggu (30/12).

Sementara Ari (31), sopir taksi yang datang dari arah Medan menuju Sibolga mengaku terjebak macet di Km 31 sejak pukul 07.00 WIB. Mereka baru bisa melewati kemacetan sekira pukul 12.00 WIB.

Kapolres Tapteng, AKBP Misnan melalui Padal Pos Pam 1 Bonandolok, Ipda HS Batubara yang di temui di lokasi Pos Pam mengakui adanya kejadian ini. “Selain longsor yang di Km 20, ada juga longsor di Km 5. Dengan peralatan seadanya, kami mengerahkan personel untuk membantu,”terang HS Batubara.(fred/smg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/