JAKARTA-Selain bertemu kontraktor Bin Ladin membahas kontrak PT Waskita Karya, Meneg BUMN Dahlan Iskan turut bertemu Presiden Islamic Development Bank (IDB), Ahmed Mohammed Ali. Kali ini, BUMN yang dimintakan bantuan adalah industri strategis pesawat nasional PT Dirgantara Indonesia.
Melalui Kabag Humas Kementerian BUMN Faisal Halimi, Dahlan bercerita sudah menemui Ahmed di Clock Tower depan Masjidil Haram di Kota Suci Mekkah. Dahlan meminta dukungan IDB agar bisa membantu mendukung ekspor pesawat pesawat produksi PT DI.
“Dr Ahmed datang dari Jeddah didampingi Ahmed Saleh Hariri pimpinan IDB divisi Asia Selatan dan Tenggara. Saya minta dukungan agar IDB bisa mendukung ekspor pesawat-pesawat produksi PT Dirgantara Indonesia Bandung melalui fasilitas kredit ekspor IDB,” ujar Dahlan dalam siaran persnya.
Menurut Dahlan, penjualan pesawat anak negeri tersebut akan lanjar jika menggunakan kredit ekspor karena negara pembeli biasanya meminta pembiayaan ketika membeli pesawat buatan PT DI. Dari pengakuan Dahlan, pihak IDB sangat antusias menyambut keinginannya dan akan menyediakan kredit ekspor untuk negara-negara anggota.
“Dr Ahmed sangat antusias menyambut keinginan saya tersebut karena IDB memang menyediakan kredit ekspor untuk negara-negara anggota. Indonesia sebagai salah satu pendiri IDB 39 tahun lalu menurut Dr Ahmed memegang peran penting dalam IDB,” kata Dahlan.(mc/smg)
JAKARTA-Selain bertemu kontraktor Bin Ladin membahas kontrak PT Waskita Karya, Meneg BUMN Dahlan Iskan turut bertemu Presiden Islamic Development Bank (IDB), Ahmed Mohammed Ali. Kali ini, BUMN yang dimintakan bantuan adalah industri strategis pesawat nasional PT Dirgantara Indonesia.
Melalui Kabag Humas Kementerian BUMN Faisal Halimi, Dahlan bercerita sudah menemui Ahmed di Clock Tower depan Masjidil Haram di Kota Suci Mekkah. Dahlan meminta dukungan IDB agar bisa membantu mendukung ekspor pesawat pesawat produksi PT DI.
“Dr Ahmed datang dari Jeddah didampingi Ahmed Saleh Hariri pimpinan IDB divisi Asia Selatan dan Tenggara. Saya minta dukungan agar IDB bisa mendukung ekspor pesawat-pesawat produksi PT Dirgantara Indonesia Bandung melalui fasilitas kredit ekspor IDB,” ujar Dahlan dalam siaran persnya.
Menurut Dahlan, penjualan pesawat anak negeri tersebut akan lanjar jika menggunakan kredit ekspor karena negara pembeli biasanya meminta pembiayaan ketika membeli pesawat buatan PT DI. Dari pengakuan Dahlan, pihak IDB sangat antusias menyambut keinginannya dan akan menyediakan kredit ekspor untuk negara-negara anggota.
“Dr Ahmed sangat antusias menyambut keinginan saya tersebut karena IDB memang menyediakan kredit ekspor untuk negara-negara anggota. Indonesia sebagai salah satu pendiri IDB 39 tahun lalu menurut Dr Ahmed memegang peran penting dalam IDB,” kata Dahlan.(mc/smg)