25 C
Medan
Friday, June 28, 2024

Dahlan dan Mentan Belanda Dukung Swasembada Susu Segar Nasional

SUMUTPOS.CO- PT. Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII bekerja sama dengan PT. Frisian Flag dan Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara (KPSBU) dalam membuat Program desa susu percontohan. Kerjasama ini merupakan bagian dari program Sustainability Dairy Development yang diluncurkan di Lembang pada Juli 2013 lalu. Melalui kerjasama ini juga diharapkan akan terwujud swasembada susu segar nasional.

Dalam penandatanganan kerjasama ini, PTPN VIII mendapat dukungan langsung dari Belanda. Menteri Pertanian (Mentan) Belanda, Sharon Dijksma hadir langsung guna memberi dukungan terhadap pemerintah Indonesia dalam program swasembada susu segar nasional pada 2025.

Sementara itu, Menteri BUMN Dahlan Iskan juga hadir sebagai perwakilan PTPN VIII yang menyediakan lahan untuk desa susu percontohan.

“Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan lebih dari 10.000 peternak sapi perah lokal di Pangalengan dan Lembang,” ujar CEO Royal Friesland Campina, Cees’t Hart di Kantor PT Frisian Flag, Ciracas, Jakarta, Jumat (22/11).

Pembangunan pertanian dan peternakan di Indonesia merupakan bagian dari strategi dan prioritas pemerintah untuk meningkatkan daerah pedesaan. Oleh karenanya penyediaan lahan dalam program ini diharapkan dapat mendukung target pemerintah untuk meningkatkan pasokan susu segar nasional sebesar 50 persen pada 2025 dapat tercapai.

Sharon Dijksma mengatakan hubungan bilateral antara Indonesia dan Belanda diharapkan dapat mendorong pengembangan industri susu di Indonesia. Pasalnya, hubungan Indonesia dan Belanda dalam beberapa tahun terakhir berjalan menguat.

“Kami senang menyaksikan kemajuan positif dari program desa susu percontohan yang dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap program ketahanan pangan di Indonesia,” jelas Sharon.

Program Desa Susu Binaan ini akan didukung oleh Sustainable Entrepreneurship dan Food Security Program (FDOV Project) dari Menteri Perdagangan Luar Negeri Belanda. Desa Susu Percontohan akan mengangkat dua tantangan yakni kelangkaan lahan dan skala ekonomi.

Kelangkaan lahan dimaksudkan sebagian peternak kecil tidak memiliki lahan atau memiliki akses lahan yang terbatas sehingga tidak dapat mengembangkan peternakan atau memulai peternakan sapi perah. Selain itu, pasokan pakan yang sedikit sebabkan tingkat produksi susu rendah.

Tantangan dari skala ekonomi karena para peternak tidak memiliki keunggulan skala ekonomis sejalan dengan ukuran lahan pertanian, tenaga kerja dan kemungkinan investasi yang terbatas.

Untuk itu, pembentukan kelompok, investasi untuk pembangunan kandang ternak dan mekanisme pertanian akan lebih layak dan efisien. Selain itu, meningkatkan kualitas susu segar yang dihasilkan.

Sebagai informasi, Belanda merupakan salah satu dari enam negara investor terbesar Indonesia dengan nilai investasi mencapai USD 1 miliar. Investasi Belanda di Indonesia dalam bidang transportasi, komunikasi, industri pertanian, kimia dan farmasi, perdagangan, industri baja, mesin dan elektronik.

[idr]

SUMUTPOS.CO- PT. Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII bekerja sama dengan PT. Frisian Flag dan Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara (KPSBU) dalam membuat Program desa susu percontohan. Kerjasama ini merupakan bagian dari program Sustainability Dairy Development yang diluncurkan di Lembang pada Juli 2013 lalu. Melalui kerjasama ini juga diharapkan akan terwujud swasembada susu segar nasional.

Dalam penandatanganan kerjasama ini, PTPN VIII mendapat dukungan langsung dari Belanda. Menteri Pertanian (Mentan) Belanda, Sharon Dijksma hadir langsung guna memberi dukungan terhadap pemerintah Indonesia dalam program swasembada susu segar nasional pada 2025.

Sementara itu, Menteri BUMN Dahlan Iskan juga hadir sebagai perwakilan PTPN VIII yang menyediakan lahan untuk desa susu percontohan.

“Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan lebih dari 10.000 peternak sapi perah lokal di Pangalengan dan Lembang,” ujar CEO Royal Friesland Campina, Cees’t Hart di Kantor PT Frisian Flag, Ciracas, Jakarta, Jumat (22/11).

Pembangunan pertanian dan peternakan di Indonesia merupakan bagian dari strategi dan prioritas pemerintah untuk meningkatkan daerah pedesaan. Oleh karenanya penyediaan lahan dalam program ini diharapkan dapat mendukung target pemerintah untuk meningkatkan pasokan susu segar nasional sebesar 50 persen pada 2025 dapat tercapai.

Sharon Dijksma mengatakan hubungan bilateral antara Indonesia dan Belanda diharapkan dapat mendorong pengembangan industri susu di Indonesia. Pasalnya, hubungan Indonesia dan Belanda dalam beberapa tahun terakhir berjalan menguat.

“Kami senang menyaksikan kemajuan positif dari program desa susu percontohan yang dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap program ketahanan pangan di Indonesia,” jelas Sharon.

Program Desa Susu Binaan ini akan didukung oleh Sustainable Entrepreneurship dan Food Security Program (FDOV Project) dari Menteri Perdagangan Luar Negeri Belanda. Desa Susu Percontohan akan mengangkat dua tantangan yakni kelangkaan lahan dan skala ekonomi.

Kelangkaan lahan dimaksudkan sebagian peternak kecil tidak memiliki lahan atau memiliki akses lahan yang terbatas sehingga tidak dapat mengembangkan peternakan atau memulai peternakan sapi perah. Selain itu, pasokan pakan yang sedikit sebabkan tingkat produksi susu rendah.

Tantangan dari skala ekonomi karena para peternak tidak memiliki keunggulan skala ekonomis sejalan dengan ukuran lahan pertanian, tenaga kerja dan kemungkinan investasi yang terbatas.

Untuk itu, pembentukan kelompok, investasi untuk pembangunan kandang ternak dan mekanisme pertanian akan lebih layak dan efisien. Selain itu, meningkatkan kualitas susu segar yang dihasilkan.

Sebagai informasi, Belanda merupakan salah satu dari enam negara investor terbesar Indonesia dengan nilai investasi mencapai USD 1 miliar. Investasi Belanda di Indonesia dalam bidang transportasi, komunikasi, industri pertanian, kimia dan farmasi, perdagangan, industri baja, mesin dan elektronik.

[idr]

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/