25.6 C
Medan
Sunday, May 19, 2024

Dahlan Iskan Minta BSM Tambah Modal Rp 5 T

Dahlan Iskan Prihatin Industri Dalam Negeri Terganjal Pajak
Dahlan Iskan Prihatin Industri Dalam Negeri Terganjal Pajak

JAKARTA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan meminta kepada Bank Syariah Mandiri (BSM) untuk segera menambah modalnya menjadi Rp 5 triliun agar bisa menyelenggarakan jasa perbankan apapun.

“Jadi kita minta ditambahi modal oleh induknya supaya modalnya menjadi Rp 5 T, sekarang sudah Rp 4,8 T. Nanti BSM memenuhi syarat menyelenggarakan jasa apapun,” ucapnya kepada wartawan saat ditemui usai menggelar Rapat Pimpinan (Rapim) BUMN di Gedung Sarinah, Jakarta Pusat, Kamis (3/10).

Menurut Dahlan, syarat minimum untuk bank dianggap supaya kredibel yakni dengan memiliki modal minimal Rp 5 T. Dan selama ini, ternyata untuk bisa bergerak di semua sektor jasa perbankan, BSM masih ada hambatan karena kelasnya belum mencapai Rp 5 T.

“(Sekarang-red) kurang Rp 200 miliar. Kita minta dipenuhi, nah dengan demikian BSM akan menjadi bank besar,” paparnya.

Dengan menjadi bank besar, maka diharapkan BSM bisa mendapatkan kepercayaan yang lebih besar pula. Salah satunya yaitu pengelolaan dana haji di mana dalam Undang-Undang disebutkan bahwa pengelolaan dana haji diwajibkan disimpan di Bank Syariah.

“Selama ini belum terlaksana, karena BSM belum memenuhi standar bank Syariah yang belum menyelenggarakan jasa-jasa perbankan yang sampai setingkat sebesar itu,” bebernya.

Dan saat disinggung mengenai sumber pendanaan sendiri, mantan Dirut PLN ini menyerahkan sepenuhnya kepada Korporasi. Pasalnya dirinya beranggapan Direksi BSM lebih mengerti daripada dia.

“Terserah korporasi, mereka sudah pinter-pinter. Yang penting Syariah Mandiri bisa memenuhi standart 5 T tadi,” paparnya.

Apabila hal itu terwujud, maka sambungnya, BSM akan menjadi Bank Syariah pertama yang mempunyai modal Rp 5 Triliun.
Sebelumnya, untuk mencapai modal Rp 5 triliun tadi, Dahlan sempat mengusulkan untuk menggabungkan sejumlah Bank Syariah BUMN mulai dari BRI Syariah, BNI Syariah dan BSM sendiri. Namun hal itu sulit diwujudkan karena masing-masing mempunyai cita-cita sendiri.

Namun, apapun yang terjadi tidak boleh ada kata menyerah. Makanya dicari opsi lain. “Seperti mobil listriklah, generasi pertama gagal, kemudian nabrak tapi tidak boleh menyerah, akhirnya generasi kedua lahir. Ini juga begitu. Awalnya menggabungkan tapi kemudian ada jalan keluar,” terang dia.

Saat ditanyakan kenapa memilih BSM, menurutnya karena BSM lah yang modalnya sudah mendekati angka Rp 5 triliun, sehingga untuk menembus tinggal membutuhkan selangkah lagi.

“Sementara selain Mandiri (BSM-red) terlalu sulit dipaksa mencapai Rp 5 T,” pungkasnya. (sar/medcen)

Dahlan Iskan Prihatin Industri Dalam Negeri Terganjal Pajak
Dahlan Iskan Prihatin Industri Dalam Negeri Terganjal Pajak

JAKARTA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan meminta kepada Bank Syariah Mandiri (BSM) untuk segera menambah modalnya menjadi Rp 5 triliun agar bisa menyelenggarakan jasa perbankan apapun.

“Jadi kita minta ditambahi modal oleh induknya supaya modalnya menjadi Rp 5 T, sekarang sudah Rp 4,8 T. Nanti BSM memenuhi syarat menyelenggarakan jasa apapun,” ucapnya kepada wartawan saat ditemui usai menggelar Rapat Pimpinan (Rapim) BUMN di Gedung Sarinah, Jakarta Pusat, Kamis (3/10).

Menurut Dahlan, syarat minimum untuk bank dianggap supaya kredibel yakni dengan memiliki modal minimal Rp 5 T. Dan selama ini, ternyata untuk bisa bergerak di semua sektor jasa perbankan, BSM masih ada hambatan karena kelasnya belum mencapai Rp 5 T.

“(Sekarang-red) kurang Rp 200 miliar. Kita minta dipenuhi, nah dengan demikian BSM akan menjadi bank besar,” paparnya.

Dengan menjadi bank besar, maka diharapkan BSM bisa mendapatkan kepercayaan yang lebih besar pula. Salah satunya yaitu pengelolaan dana haji di mana dalam Undang-Undang disebutkan bahwa pengelolaan dana haji diwajibkan disimpan di Bank Syariah.

“Selama ini belum terlaksana, karena BSM belum memenuhi standar bank Syariah yang belum menyelenggarakan jasa-jasa perbankan yang sampai setingkat sebesar itu,” bebernya.

Dan saat disinggung mengenai sumber pendanaan sendiri, mantan Dirut PLN ini menyerahkan sepenuhnya kepada Korporasi. Pasalnya dirinya beranggapan Direksi BSM lebih mengerti daripada dia.

“Terserah korporasi, mereka sudah pinter-pinter. Yang penting Syariah Mandiri bisa memenuhi standart 5 T tadi,” paparnya.

Apabila hal itu terwujud, maka sambungnya, BSM akan menjadi Bank Syariah pertama yang mempunyai modal Rp 5 Triliun.
Sebelumnya, untuk mencapai modal Rp 5 triliun tadi, Dahlan sempat mengusulkan untuk menggabungkan sejumlah Bank Syariah BUMN mulai dari BRI Syariah, BNI Syariah dan BSM sendiri. Namun hal itu sulit diwujudkan karena masing-masing mempunyai cita-cita sendiri.

Namun, apapun yang terjadi tidak boleh ada kata menyerah. Makanya dicari opsi lain. “Seperti mobil listriklah, generasi pertama gagal, kemudian nabrak tapi tidak boleh menyerah, akhirnya generasi kedua lahir. Ini juga begitu. Awalnya menggabungkan tapi kemudian ada jalan keluar,” terang dia.

Saat ditanyakan kenapa memilih BSM, menurutnya karena BSM lah yang modalnya sudah mendekati angka Rp 5 triliun, sehingga untuk menembus tinggal membutuhkan selangkah lagi.

“Sementara selain Mandiri (BSM-red) terlalu sulit dipaksa mencapai Rp 5 T,” pungkasnya. (sar/medcen)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/