30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Alumni Soposurung Puji Semangat Dahlan

PEMERINTAH bersama dengan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), masyarakat maupun pemangku kepentingan, sebaiknya duduk bersaman
dalam mengatasi krisis listrik di Sumut. Aparat pun juga perlu dilibatkan untuk membahas kesepakatan pembangunan pembangkit listrik.

“PLN sudah berusaha maksimal mengatasi persoalan listrik di daerah ini. Namun, pembangunan pembangkit oleh PLN masih terkendala dengan tingginya tuntutan masyarakat,” ujar Ketua Ikatan Alumni Yayasan Soposurung, Balige, Sofian Simangunsong, kemarin.

Simangunsong mengatakan, mediasi yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan dalam mengatasi krisis listrik di daerah ini sangat mendesak dilakukan. Soalnya, krisis listrik yang sedang melanda di daerah ini, berimbas ke masyarakat. PLN tidak bisa melanjutkan pembangunan karena terkendala tuntutan.

“Masyarakat pun harus dapat memahami kondisi PLN. Soalnya, PLN tidak bisa serta merta melanjutkan pembangunan, yang terkendala persoalan tingginya tuntutan masyarakat. Jika dipaksakan justru bisa menjerumuskan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu terjerumus dalam tuduhan korupsi,” katanya.

Simangunsong memuji semangat Menteri BUMN, Dahlan Iskan, untuk menuntaskan masalah krisis listrik di berbagai daerah. Semangat yang dibangun Dahlan Iskan mendorong ketersediaan pasokan energi yang berkecukupuan buat Indonesia. ‘’Bangsa ini sulit merdeka dari persoalan energi jika tanpa negoisasi,’’ katanya.

Pada akhir pekan lalu, Dahlan Iskan mengungkap penyebab terjadinya krisis listrik yang menimpa di Medan dan sekitarnya.

“Persoalan kekurangan listrik itu terjadi saat tiba-tiba masyarakat sekitar Kualanamu minta pembangkit listrik 30 megawatt di situ untuk dimatikan, alias tidak boleh dijalankan,” ucap Dahlan melalui pesan singkatnya, Minggu (23/2).

Keadaan itu diperparah dengan pembangkit di Belawan yang tengah dalam perbaikan dan baru akan beres dua minggu lagi. Karenanya pria asal Magetan ini minta agar PLN berembuk dengan warga di sana.

Di samping itu, pria yang pernah memimpin PLN selama dua tahun ini juga meminta agar direksi PLN bisa menetap di Medan sampai persoalan krisis di sana benar-benar beres.

“Saya minta salah satu direktur PLN untuk tinggal di Medan sampai persoalan listrik di Medan teratasi,” seru Dahlan. (bbs/val)

PEMERINTAH bersama dengan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), masyarakat maupun pemangku kepentingan, sebaiknya duduk bersaman
dalam mengatasi krisis listrik di Sumut. Aparat pun juga perlu dilibatkan untuk membahas kesepakatan pembangunan pembangkit listrik.

“PLN sudah berusaha maksimal mengatasi persoalan listrik di daerah ini. Namun, pembangunan pembangkit oleh PLN masih terkendala dengan tingginya tuntutan masyarakat,” ujar Ketua Ikatan Alumni Yayasan Soposurung, Balige, Sofian Simangunsong, kemarin.

Simangunsong mengatakan, mediasi yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan dalam mengatasi krisis listrik di daerah ini sangat mendesak dilakukan. Soalnya, krisis listrik yang sedang melanda di daerah ini, berimbas ke masyarakat. PLN tidak bisa melanjutkan pembangunan karena terkendala tuntutan.

“Masyarakat pun harus dapat memahami kondisi PLN. Soalnya, PLN tidak bisa serta merta melanjutkan pembangunan, yang terkendala persoalan tingginya tuntutan masyarakat. Jika dipaksakan justru bisa menjerumuskan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu terjerumus dalam tuduhan korupsi,” katanya.

Simangunsong memuji semangat Menteri BUMN, Dahlan Iskan, untuk menuntaskan masalah krisis listrik di berbagai daerah. Semangat yang dibangun Dahlan Iskan mendorong ketersediaan pasokan energi yang berkecukupuan buat Indonesia. ‘’Bangsa ini sulit merdeka dari persoalan energi jika tanpa negoisasi,’’ katanya.

Pada akhir pekan lalu, Dahlan Iskan mengungkap penyebab terjadinya krisis listrik yang menimpa di Medan dan sekitarnya.

“Persoalan kekurangan listrik itu terjadi saat tiba-tiba masyarakat sekitar Kualanamu minta pembangkit listrik 30 megawatt di situ untuk dimatikan, alias tidak boleh dijalankan,” ucap Dahlan melalui pesan singkatnya, Minggu (23/2).

Keadaan itu diperparah dengan pembangkit di Belawan yang tengah dalam perbaikan dan baru akan beres dua minggu lagi. Karenanya pria asal Magetan ini minta agar PLN berembuk dengan warga di sana.

Di samping itu, pria yang pernah memimpin PLN selama dua tahun ini juga meminta agar direksi PLN bisa menetap di Medan sampai persoalan krisis di sana benar-benar beres.

“Saya minta salah satu direktur PLN untuk tinggal di Medan sampai persoalan listrik di Medan teratasi,” seru Dahlan. (bbs/val)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/