JAKARTA, SUMUTPOS.CO – PT Bank Mandiri terus memperkuat dukungan pada percepatan pembangunan proyek infrastruktur untuk meningkatkan konektivitas dan memangkas biaya pergerakan barang dan jasa.
Untuk itu, perseroan menyalurkan pinjaman sindikasi bersama BCA senilai Rp 1,87 triliun. Uang itu nantinya akan digunakan untuk mempercepat proses pembebasan lahan ruas tol Semarang-Batang sepanjang 75 km.
SVP Corporate Banking Bank Mandiri Dikdik Yustandi mengatakan, penyaluran kredit ini menjadi implementasi konsistensi perseroan dalam mendukung sinergi antar BUMN pada program-program strategis pemerintah, khususnya dalam percepatan penyediaan infrastruktur utama.
“Bank Mandiri memiliki komitmen yang kuat dalam pembangunan proyek-proyek infrastruktur penting, seperti pembangunan jalan tol, dan pembangunan bandara maupun pelabuhan laut. Untuk itu, kami memiliki produk-produk pembiayaan yang bisa dimanfaatkan, termasuk pada tahap pembebasan lahan, pembangunan konstruksi maupun tahap pengoperasian,” jelas Dikdik.
Atas komitmen tersebut, Bank Mandiri memberikan komitmen pembiayaan pembangunan tol senilai Rp 16,7 triliun untuk 14 ruas tol yang tengah dibangun, dengan realisasi penyaluran sebesar Rp 8,4 triliun hingga Desember 2016.
Nilai tersebut naik 52 persen dari Rp 5,5 triliun pada akhir 2015 seiring dengan agresifnya pemerintah dalam mempercepat pembangunan ruas tol utama.
“Hampir 75 persen kehadiran Bank Mandiri dalam berbagai proyek jalan tol tersebut direalisasikan secara sindikasi, baik dengan bank BUMN maupun bank swasta. Ini merupakan salah satu strategi ini untuk mengelola risiko dan menjaga kualitas pembiayaan kami,” jelas Dikdik. (jpnn/ram)
JAKARTA, SUMUTPOS.CO – PT Bank Mandiri terus memperkuat dukungan pada percepatan pembangunan proyek infrastruktur untuk meningkatkan konektivitas dan memangkas biaya pergerakan barang dan jasa.
Untuk itu, perseroan menyalurkan pinjaman sindikasi bersama BCA senilai Rp 1,87 triliun. Uang itu nantinya akan digunakan untuk mempercepat proses pembebasan lahan ruas tol Semarang-Batang sepanjang 75 km.
SVP Corporate Banking Bank Mandiri Dikdik Yustandi mengatakan, penyaluran kredit ini menjadi implementasi konsistensi perseroan dalam mendukung sinergi antar BUMN pada program-program strategis pemerintah, khususnya dalam percepatan penyediaan infrastruktur utama.
“Bank Mandiri memiliki komitmen yang kuat dalam pembangunan proyek-proyek infrastruktur penting, seperti pembangunan jalan tol, dan pembangunan bandara maupun pelabuhan laut. Untuk itu, kami memiliki produk-produk pembiayaan yang bisa dimanfaatkan, termasuk pada tahap pembebasan lahan, pembangunan konstruksi maupun tahap pengoperasian,” jelas Dikdik.
Atas komitmen tersebut, Bank Mandiri memberikan komitmen pembiayaan pembangunan tol senilai Rp 16,7 triliun untuk 14 ruas tol yang tengah dibangun, dengan realisasi penyaluran sebesar Rp 8,4 triliun hingga Desember 2016.
Nilai tersebut naik 52 persen dari Rp 5,5 triliun pada akhir 2015 seiring dengan agresifnya pemerintah dalam mempercepat pembangunan ruas tol utama.
“Hampir 75 persen kehadiran Bank Mandiri dalam berbagai proyek jalan tol tersebut direalisasikan secara sindikasi, baik dengan bank BUMN maupun bank swasta. Ini merupakan salah satu strategi ini untuk mengelola risiko dan menjaga kualitas pembiayaan kami,” jelas Dikdik. (jpnn/ram)