32 C
Medan
Friday, June 28, 2024

Pelni Mulai Berlakukan Aturan Baru, Satu Tiket Satu Tempat Tidur

SANDAR: Anak Buah Kapal (ABK) Kapal Kelud Pelni sedang menarik tali sandar di Pelabuhan Belawan sebelum mengangkut penumpang.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) siap menerapkan aturan penjualan tiket sesuai kapasitas seat atau bed di kapal mulai Kamis (1/8).

Kebijakan pengaturan penjualan 1 tiket 1 tempat tidur atau one man one seat sudah disosialisasikan lebih dari empat minggu sebelumnya.

“Jadi, seluruh kapal hanya akan mengangkut penumpang sesuai bed terpasang di kapal. Tidak ada lagi penumpang berlebih, semua konsumen mendapatkan bed,” ujar Kepala Kesekretariatan Perusahaan PT Pelni Yahya Kuncoro, Rabu (31/7).

Dengan begitu tidak ada penambahan penjualan tiket non seat atau penjualan tiket toleransi kelebihan penumpang.

“Insya Allah, kami sudah siap menerapkan kebijakan untuk perbaikan layanan di kapal,” terang Yahya. Sejak angkutan lebaran 1440 H berakhir, Pelni telah melakukan sosialisasi kebijakan pemberlakuan pelayanan 1 tiket untuk 1 penumpang atau tidak menjual tiket nonseat.

Kebijakan penjualan tiket non seat menimbulkan permasalahan bagi pelanggan karena penumpang non seat menempati lorong-lorong akses pelayanan.

“Penjualan tiket berjalan lancar dan aman. Penumpang yang tidak mendapatkan tiket pada hari yang diinginkan, tidak memaksakan diri. Umumnya mereka langsung pesan untuk pemberangkatan berikutnya atau menggunakan kapal lain yang satu jurusan,” tutur Yahya.

Pelayanan tiket Pelni sudah bisa melalui online. Pesan tiket melalui aplikasi dan mencetak tiket dapat dilakukan saat akan berangkat di pelabuhan keberangkatan.

“Penumpang cukup pesan tiket via HP, bayar pakai ATM/atau internet banking, dapat kode booking dan print tiket saat akan berangkat di pelabuhan. Tidak usah dipirint di kantor cabang, cukup di pelabuhan keberangkatan. Kami ingin penumpang tidak repot,” katanya.

Perseroan yang berdiri pada 28 April 1952 ini saat ini juga sedang memperbaiki tampilan kapalnya. Toilet, tempat sampah, vinil, restoran, dinding dan tanda-tanda di kapal dipermak lebih kekinian dan memudahkan konsumen.

“Kapal sebagai sarana pelayanan tampilanya kami bikin keren agar penumpang lebih dapat menikmati pelayaran bersama Pelni,” tandasnya. (jpnn/ram)

SANDAR: Anak Buah Kapal (ABK) Kapal Kelud Pelni sedang menarik tali sandar di Pelabuhan Belawan sebelum mengangkut penumpang.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) siap menerapkan aturan penjualan tiket sesuai kapasitas seat atau bed di kapal mulai Kamis (1/8).

Kebijakan pengaturan penjualan 1 tiket 1 tempat tidur atau one man one seat sudah disosialisasikan lebih dari empat minggu sebelumnya.

“Jadi, seluruh kapal hanya akan mengangkut penumpang sesuai bed terpasang di kapal. Tidak ada lagi penumpang berlebih, semua konsumen mendapatkan bed,” ujar Kepala Kesekretariatan Perusahaan PT Pelni Yahya Kuncoro, Rabu (31/7).

Dengan begitu tidak ada penambahan penjualan tiket non seat atau penjualan tiket toleransi kelebihan penumpang.

“Insya Allah, kami sudah siap menerapkan kebijakan untuk perbaikan layanan di kapal,” terang Yahya. Sejak angkutan lebaran 1440 H berakhir, Pelni telah melakukan sosialisasi kebijakan pemberlakuan pelayanan 1 tiket untuk 1 penumpang atau tidak menjual tiket nonseat.

Kebijakan penjualan tiket non seat menimbulkan permasalahan bagi pelanggan karena penumpang non seat menempati lorong-lorong akses pelayanan.

“Penjualan tiket berjalan lancar dan aman. Penumpang yang tidak mendapatkan tiket pada hari yang diinginkan, tidak memaksakan diri. Umumnya mereka langsung pesan untuk pemberangkatan berikutnya atau menggunakan kapal lain yang satu jurusan,” tutur Yahya.

Pelayanan tiket Pelni sudah bisa melalui online. Pesan tiket melalui aplikasi dan mencetak tiket dapat dilakukan saat akan berangkat di pelabuhan keberangkatan.

“Penumpang cukup pesan tiket via HP, bayar pakai ATM/atau internet banking, dapat kode booking dan print tiket saat akan berangkat di pelabuhan. Tidak usah dipirint di kantor cabang, cukup di pelabuhan keberangkatan. Kami ingin penumpang tidak repot,” katanya.

Perseroan yang berdiri pada 28 April 1952 ini saat ini juga sedang memperbaiki tampilan kapalnya. Toilet, tempat sampah, vinil, restoran, dinding dan tanda-tanda di kapal dipermak lebih kekinian dan memudahkan konsumen.

“Kapal sebagai sarana pelayanan tampilanya kami bikin keren agar penumpang lebih dapat menikmati pelayaran bersama Pelni,” tandasnya. (jpnn/ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/