32 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Mulai 1 September, AP II Gratiskan Jasa Porter di Bandara Soekarno-Hatta

Bandara Soekarno-Hatta.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Anda sering terbang via Bandara Internasional Soekarno-Hatta? Sering direpotkan dengan koper dan bawaan bagasi banyak? Jangan khawatir. Mulai 1 September 2017, Angkasa Pura II (AP II) menggratiskan jasa tenaga angkut barang (porter). Jasa ini bakal tersedia di Terminal I dan II Bandara Soekarno-Hatta.

“Per tanggal 1 September 2017 jasa porter di Terminal 1 dan Terminal 2 diubah menjadi layanan airport helper. Penumpang yang menggunakan jasa porter tidak perlu membayar, semua gratis,” kata Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin, Kamis (31/8).
Awaluddin menjelaskan, karena namanya sudah berubah menjadi airport helper, maka bantuan yang diberikan tidak hanya soal angkat-angkat barang penumpang, melainkan apa saja selama dalam wewenang airport helper. Dan semuanya dibebaskan dari uang tip.
“Apapun akan dibantu selama mereka bisa membantu dalam kewenangannya. Namanya juga helper. Tidak dikenakan biaya alias free of charge and no tipping,” ujar Awaluddin.
Awaluddin mengungkapkan, sebelumnya kebijakan jasa angkut barang gratis hanya berlaku di Terminal III yang melayani penerbangan internasional dan domestik. Kebijakan jasa porter gratis itu, menurut Awaluddin, merupakan salah satu upaya menjadikan Bandara Soekarno-Hatta sebagai bandara berkelas internasional.
“Kami ingin memberlakukan semua terminal sama seperti di Terminal III. Jadi semua terminal itu sama. Kan kami mau go international world class,” kata Awaluddin.
Awaluddin menambahkan, selama ini ada tiga vendor yang menyuplai tenaga jasa angkut di area Bandara Soekarno-Hatta dengan jumlah sekitar 800 tenaga kerja. Nantinya, PT Angkasa Pura Solusi yang merupakan anak perusahaan PT Angkasa Pura II yang akan mengatur pendapatan dari para porter yang selama ini mengandalkan tips dan target.
“Kami paham kebijakan porter gratis akan berdampak terhadap mekanisme pengupahan para buruh. Kalau yang dulunya per target. Kita kan UMR, soal besarnya gaji masih digodok,” pungkas Awaluddin.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengapresiasi ide dan implementasi airport helper itu. Ini bagian dari langkah excellent services yang disediakan AP II, untuk salah satu customers-nya, yakni penumpang. “Bagus! Pengguna jasa transportasi udara semakin yang melalui terminal atau bandara merasa sangat nyaman dan aman,” kata Arief Yahya, Menteri Pariwisata.
Kedua, juga customers yang lain, maskapai penerbangan. AP II membebaskan landing fee bagi maskapai yang nge-RON (Remind Over Night) di luar Soekarno Hatta Airport. Mereka menjanjikan insentif untuk menginap (RON) di 12 bandara lain, di luar Cengkareng, yang sama-sama di bawah pengelolaan Angkasa Pura 2.
Menpar Arief menyebut Bandara Soetta adalah  gerbang pariwisata Indonesia, jadi cara melayani para pengunjung harus memiliki standar hospitality kelas dunia. “Benchmarknya Singapore, orang merasa nyaman, aman, mudah, terbantu,” kata Arief.
“Bandara adalah first impression, pertama kali orang melihat dan menginjakkan kaki di tanah air, melalui bandara. Kalau disapa ramah sejak di bandara, maka seluruh wajah Indonesia akan ramah dan baik,” ungkap Arief Yahya.
Karena itu, Menpar Arief Yahya meminta agar PT Angkasa Pura II terus berinovasi menciptakan lebih banyak kemudahan, kenyamanan, keramahan, terutama dalam segi pengelolaan bandara, termasuk pelayanan guna menunjang banyaknya pengunjung yang datang.
“Ide menggratiskan jasa porter ini bagus sekali, karena banyak turis yang datang bawaannya banyak. Mereka akan terkesan dengan bandara nantinya. Ini bisa mempengaruhi dan harus tahu juga berbisnis dan pendapatannya,” tutur Menpar Arief Yahya.

Mulai 1 September, AP II Gratiskan Jasa Porter di Bandara Soekarno-Hatta
JAKARTA – Anda sering terbang via Bandara Internasional Soekarno-Hatta? Sering direpotkan dengan koper dan bawaan bagasi banyak? Jangan khawatir. Mulai 1 September 2017, Angkasa Pura II (AP II) menggratiskan jasa tenaga angkut barang (porter). Jasa ini bakal tersedia di Terminal I dan II Bandara Soekarno-Hatta.
“Per tanggal 1 September 2017 jasa porter di Terminal 1 dan Terminal 2 diubah menjadi layanan airport helper. Penumpang yang menggunakan jasa porter tidak perlu membayar, semua gratis,” kata Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin, Kamis (31/8).
Awaluddin menjelaskan, karena namanya sudah berubah menjadi airport helper, maka bantuan yang diberikan tidak hanya soal angkat-angkat barang penumpang, melainkan apa saja selama dalam wewenang airport helper. Dan semuanya dibebaskan dari uang tip.
“Apapun akan dibantu selama mereka bisa membantu dalam kewenangannya. Namanya juga helper. Tidak dikenakan biaya alias free of charge and no tipping,” ujar Awaluddin.
Angkasa Pura II Bandara Soetta.

Awaluddin mengungkapkan, sebelumnya kebijakan jasa angkut barang gratis hanya berlaku di Terminal III yang melayani penerbangan internasional dan domestik. Kebijakan jasa porter gratis itu, menurut Awaluddin, merupakan salah satu upaya menjadikan Bandara Soekarno-Hatta sebagai bandara berkelas internasional.

“Kami ingin memberlakukan semua terminal sama seperti di Terminal III. Jadi semua terminal itu sama. Kan kami mau go international world class,” kata Awaluddin.
Awaluddin menambahkan, selama ini ada tiga vendor yang menyuplai tenaga jasa angkut di area Bandara Soekarno-Hatta dengan jumlah sekitar 800 tenaga kerja. Nantinya, PT Angkasa Pura Solusi yang merupakan anak perusahaan PT Angkasa Pura II yang akan mengatur pendapatan dari para porter yang selama ini mengandalkan tips dan target.
“Kami paham kebijakan porter gratis akan berdampak terhadap mekanisme pengupahan para buruh. Kalau yang dulunya per target. Kita kan UMR, soal besarnya gaji masih digodok,” pungkas Awaluddin.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengapresiasi ide dan implementasi airport helper itu. Ini bagian dari langkah excellent services yang disediakan AP II, untuk salah satu customers-nya, yakni penumpang. “Bagus! Pengguna jasa transportasi udara semakin yang melalui terminal atau bandara merasa sangat nyaman dan aman,” kata Arief Yahya, Menteri Pariwisata.
Kedua, juga customers yang lain, maskapai penerbangan. AP II membebaskan landing fee bagi maskapai yang nge-RON (Remind Over Night) di luar Soekarno Hatta Airport. Mereka menjanjikan insentif untuk menginap (RON) di 12 bandara lain, di luar Cengkareng, yang sama-sama di bawah pengelolaan Angkasa Pura 2.
Menpar Arief menyebut Bandara Soetta adalah  gerbang pariwisata Indonesia, jadi cara melayani para pengunjung harus memiliki standar hospitality kelas dunia. “Benchmarknya Singapore, orang merasa nyaman, aman, mudah, terbantu,” kata Arief.
“Bandara adalah first impression, pertama kali orang melihat dan menginjakkan kaki di tanah air, melalui bandara. Kalau disapa ramah sejak di bandara, maka seluruh wajah Indonesia akan ramah dan baik,” ungkap Arief Yahya.
Karena itu, Menpar Arief Yahya meminta agar PT Angkasa Pura II terus berinovasi menciptakan lebih banyak kemudahan, kenyamanan, keramahan, terutama dalam segi pengelolaan bandara, termasuk pelayanan guna menunjang banyaknya pengunjung yang datang.
“Ide menggratiskan jasa porter ini bagus sekali, karena banyak turis yang datang bawaannya banyak. Mereka akan terkesan dengan bandara nantinya. Ini bisa mempengaruhi dan harus tahu juga berbisnis dan pendapatannya,” tutur Menpar Arief Yahya. (Rel)
Bandara Soekarno-Hatta.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Anda sering terbang via Bandara Internasional Soekarno-Hatta? Sering direpotkan dengan koper dan bawaan bagasi banyak? Jangan khawatir. Mulai 1 September 2017, Angkasa Pura II (AP II) menggratiskan jasa tenaga angkut barang (porter). Jasa ini bakal tersedia di Terminal I dan II Bandara Soekarno-Hatta.

“Per tanggal 1 September 2017 jasa porter di Terminal 1 dan Terminal 2 diubah menjadi layanan airport helper. Penumpang yang menggunakan jasa porter tidak perlu membayar, semua gratis,” kata Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin, Kamis (31/8).
Awaluddin menjelaskan, karena namanya sudah berubah menjadi airport helper, maka bantuan yang diberikan tidak hanya soal angkat-angkat barang penumpang, melainkan apa saja selama dalam wewenang airport helper. Dan semuanya dibebaskan dari uang tip.
“Apapun akan dibantu selama mereka bisa membantu dalam kewenangannya. Namanya juga helper. Tidak dikenakan biaya alias free of charge and no tipping,” ujar Awaluddin.
Awaluddin mengungkapkan, sebelumnya kebijakan jasa angkut barang gratis hanya berlaku di Terminal III yang melayani penerbangan internasional dan domestik. Kebijakan jasa porter gratis itu, menurut Awaluddin, merupakan salah satu upaya menjadikan Bandara Soekarno-Hatta sebagai bandara berkelas internasional.
“Kami ingin memberlakukan semua terminal sama seperti di Terminal III. Jadi semua terminal itu sama. Kan kami mau go international world class,” kata Awaluddin.
Awaluddin menambahkan, selama ini ada tiga vendor yang menyuplai tenaga jasa angkut di area Bandara Soekarno-Hatta dengan jumlah sekitar 800 tenaga kerja. Nantinya, PT Angkasa Pura Solusi yang merupakan anak perusahaan PT Angkasa Pura II yang akan mengatur pendapatan dari para porter yang selama ini mengandalkan tips dan target.
“Kami paham kebijakan porter gratis akan berdampak terhadap mekanisme pengupahan para buruh. Kalau yang dulunya per target. Kita kan UMR, soal besarnya gaji masih digodok,” pungkas Awaluddin.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengapresiasi ide dan implementasi airport helper itu. Ini bagian dari langkah excellent services yang disediakan AP II, untuk salah satu customers-nya, yakni penumpang. “Bagus! Pengguna jasa transportasi udara semakin yang melalui terminal atau bandara merasa sangat nyaman dan aman,” kata Arief Yahya, Menteri Pariwisata.
Kedua, juga customers yang lain, maskapai penerbangan. AP II membebaskan landing fee bagi maskapai yang nge-RON (Remind Over Night) di luar Soekarno Hatta Airport. Mereka menjanjikan insentif untuk menginap (RON) di 12 bandara lain, di luar Cengkareng, yang sama-sama di bawah pengelolaan Angkasa Pura 2.
Menpar Arief menyebut Bandara Soetta adalah  gerbang pariwisata Indonesia, jadi cara melayani para pengunjung harus memiliki standar hospitality kelas dunia. “Benchmarknya Singapore, orang merasa nyaman, aman, mudah, terbantu,” kata Arief.
“Bandara adalah first impression, pertama kali orang melihat dan menginjakkan kaki di tanah air, melalui bandara. Kalau disapa ramah sejak di bandara, maka seluruh wajah Indonesia akan ramah dan baik,” ungkap Arief Yahya.
Karena itu, Menpar Arief Yahya meminta agar PT Angkasa Pura II terus berinovasi menciptakan lebih banyak kemudahan, kenyamanan, keramahan, terutama dalam segi pengelolaan bandara, termasuk pelayanan guna menunjang banyaknya pengunjung yang datang.
“Ide menggratiskan jasa porter ini bagus sekali, karena banyak turis yang datang bawaannya banyak. Mereka akan terkesan dengan bandara nantinya. Ini bisa mempengaruhi dan harus tahu juga berbisnis dan pendapatannya,” tutur Menpar Arief Yahya.

Mulai 1 September, AP II Gratiskan Jasa Porter di Bandara Soekarno-Hatta
JAKARTA – Anda sering terbang via Bandara Internasional Soekarno-Hatta? Sering direpotkan dengan koper dan bawaan bagasi banyak? Jangan khawatir. Mulai 1 September 2017, Angkasa Pura II (AP II) menggratiskan jasa tenaga angkut barang (porter). Jasa ini bakal tersedia di Terminal I dan II Bandara Soekarno-Hatta.
“Per tanggal 1 September 2017 jasa porter di Terminal 1 dan Terminal 2 diubah menjadi layanan airport helper. Penumpang yang menggunakan jasa porter tidak perlu membayar, semua gratis,” kata Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin, Kamis (31/8).
Awaluddin menjelaskan, karena namanya sudah berubah menjadi airport helper, maka bantuan yang diberikan tidak hanya soal angkat-angkat barang penumpang, melainkan apa saja selama dalam wewenang airport helper. Dan semuanya dibebaskan dari uang tip.
“Apapun akan dibantu selama mereka bisa membantu dalam kewenangannya. Namanya juga helper. Tidak dikenakan biaya alias free of charge and no tipping,” ujar Awaluddin.
Angkasa Pura II Bandara Soetta.

Awaluddin mengungkapkan, sebelumnya kebijakan jasa angkut barang gratis hanya berlaku di Terminal III yang melayani penerbangan internasional dan domestik. Kebijakan jasa porter gratis itu, menurut Awaluddin, merupakan salah satu upaya menjadikan Bandara Soekarno-Hatta sebagai bandara berkelas internasional.

“Kami ingin memberlakukan semua terminal sama seperti di Terminal III. Jadi semua terminal itu sama. Kan kami mau go international world class,” kata Awaluddin.
Awaluddin menambahkan, selama ini ada tiga vendor yang menyuplai tenaga jasa angkut di area Bandara Soekarno-Hatta dengan jumlah sekitar 800 tenaga kerja. Nantinya, PT Angkasa Pura Solusi yang merupakan anak perusahaan PT Angkasa Pura II yang akan mengatur pendapatan dari para porter yang selama ini mengandalkan tips dan target.
“Kami paham kebijakan porter gratis akan berdampak terhadap mekanisme pengupahan para buruh. Kalau yang dulunya per target. Kita kan UMR, soal besarnya gaji masih digodok,” pungkas Awaluddin.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengapresiasi ide dan implementasi airport helper itu. Ini bagian dari langkah excellent services yang disediakan AP II, untuk salah satu customers-nya, yakni penumpang. “Bagus! Pengguna jasa transportasi udara semakin yang melalui terminal atau bandara merasa sangat nyaman dan aman,” kata Arief Yahya, Menteri Pariwisata.
Kedua, juga customers yang lain, maskapai penerbangan. AP II membebaskan landing fee bagi maskapai yang nge-RON (Remind Over Night) di luar Soekarno Hatta Airport. Mereka menjanjikan insentif untuk menginap (RON) di 12 bandara lain, di luar Cengkareng, yang sama-sama di bawah pengelolaan Angkasa Pura 2.
Menpar Arief menyebut Bandara Soetta adalah  gerbang pariwisata Indonesia, jadi cara melayani para pengunjung harus memiliki standar hospitality kelas dunia. “Benchmarknya Singapore, orang merasa nyaman, aman, mudah, terbantu,” kata Arief.
“Bandara adalah first impression, pertama kali orang melihat dan menginjakkan kaki di tanah air, melalui bandara. Kalau disapa ramah sejak di bandara, maka seluruh wajah Indonesia akan ramah dan baik,” ungkap Arief Yahya.
Karena itu, Menpar Arief Yahya meminta agar PT Angkasa Pura II terus berinovasi menciptakan lebih banyak kemudahan, kenyamanan, keramahan, terutama dalam segi pengelolaan bandara, termasuk pelayanan guna menunjang banyaknya pengunjung yang datang.
“Ide menggratiskan jasa porter ini bagus sekali, karena banyak turis yang datang bawaannya banyak. Mereka akan terkesan dengan bandara nantinya. Ini bisa mempengaruhi dan harus tahu juga berbisnis dan pendapatannya,” tutur Menpar Arief Yahya. (Rel)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/