27 C
Medan
Thursday, June 20, 2024

Hotel, Kantor Pemerintah, dan Rumah 6.600 VA Tanpa Subsidi

Opsi Rasionalisasi Subsidi Listrik 2013

MEDAN-Subsidi listrik dari pemerintah 2013 mendatang diperkirakan mencapai Rp78,63 triliun. Subsidi ini masih dinikmati semua golongan tarif, mulai dari konsumen 450 VA, hingga ke kalangan industri yang mengonsumsi listrik 200 KvA.

Untuk menyiasati besaran subsidi ini, PLN menawarkan opsi rasionalisasi subsidi listrik 2013, yakni menghapus subsidi untuk hotel berbintang lima ke atas, rumah tangga dengan daya 6.600 VA, dan kantor-kantor pemerintahan.

“Bila tarif listrik 2013 tetap seperti sekarang, maka gambaran subsidi listrik adalah, kelompok sosial dengan jumlah pelanggan 1.089.101, menikmati subsidi Rp2,78 triliun. Rumah tangga dengan total pelanggan 47.589.119 menikmati subsidi Rp54,371 triliun, Bisnis dengan jumlah pelanggan 2.251.361 menikmati subsidi Rp8,3 triliun, Industri dengan jumlah pelanggan 56.142 menikmati subsidi Rp24,99 triliun, Publik dengan jumlah pelanggan 288.392 menikmati subsidi Rp2,77 triliun, Lainnya dengan jumlah pelanggan 47.829 menikmati subsidi Rp0,32 triliun,” papar Ir Benny Marbun MEngSc, Kepala Divisi Niaga PLN Pusat, dalam temu media di Medan, Rabu (31/10).

Selain itu, PLN juga berencana mengurangi subsidi listrik untuk industri-industri besar tertentu, sehingga subsidi listrik dapat diberikan kepada masyarakat yang lebih membutuhkan, yakni Kelompok Sosial dan Rumah Tangga, dengan kapasitas daya di bawah 450-1.300 VA.

Tentang tingkat konsumsi energi kWh per kapita per tahun warga Indonesia saat ini, menurut Benny, relatif masih rendah (data World-bank 2009). Konsumsi listrik tertinggi ditempati warga Brunei dengan 8.662 kWh per kapita per tahun, disusul Singapore 7.949; Malaysia 3.614; Thailand 2.045; Vietnam 918; Philipina 593; dan Indonesia 590.
“Padahal pendapatan per kapita kita saat ini cenderung meningkat,” jelasnya lagi.

PLN Berbenah
Selain menjelaskan mengenai Opsi Rasionalisasi Subsidi Listrik 2013, Benny juga menjelaskan banyak hal tentang program PLN Berbenah. Antara lain, pembayaran online, keluhan melalui Call Center 123, dan layanan penyambungan baru tambah daya melalui Call Center 123 dan Website www.pln.co.id.

“Lewat Call Center 123, pelanggan bisa menanyakan tanggal pembayaran, info rekening listrik, minta sambungan baru, minta tambah daya, laporkan gangguan, dan sebagainya. Hal serupa juga bisa dilakukan lewat website. Semuanya untuk memudahkan pelanggan menikmati pelayanan PLN,” katanya.

Misalnya, untuk menambah daya, cukup menelepon Call Center 123, memberikan nama, nomor telepon , alamat, dan berapa daya yang hendak ditambah. Selanjutnya, operator akan memberitahu biaya yang harus dibayar. Setelah dibayar, si pelanggan diberi nomor registrasi.

“Dalam tempo 10 hari, paling lambat 30 hari, permintaan sudah akan terealisasi,” terangnya.
Ia mengakui, PLN banyak melakukan perubahan dan terobosan di bawah kepemimpinan Dahlan Iskan sebagai Dirut PLN lalu. (mea)

Opsi Rasionalisasi Subsidi Listrik 2013

MEDAN-Subsidi listrik dari pemerintah 2013 mendatang diperkirakan mencapai Rp78,63 triliun. Subsidi ini masih dinikmati semua golongan tarif, mulai dari konsumen 450 VA, hingga ke kalangan industri yang mengonsumsi listrik 200 KvA.

Untuk menyiasati besaran subsidi ini, PLN menawarkan opsi rasionalisasi subsidi listrik 2013, yakni menghapus subsidi untuk hotel berbintang lima ke atas, rumah tangga dengan daya 6.600 VA, dan kantor-kantor pemerintahan.

“Bila tarif listrik 2013 tetap seperti sekarang, maka gambaran subsidi listrik adalah, kelompok sosial dengan jumlah pelanggan 1.089.101, menikmati subsidi Rp2,78 triliun. Rumah tangga dengan total pelanggan 47.589.119 menikmati subsidi Rp54,371 triliun, Bisnis dengan jumlah pelanggan 2.251.361 menikmati subsidi Rp8,3 triliun, Industri dengan jumlah pelanggan 56.142 menikmati subsidi Rp24,99 triliun, Publik dengan jumlah pelanggan 288.392 menikmati subsidi Rp2,77 triliun, Lainnya dengan jumlah pelanggan 47.829 menikmati subsidi Rp0,32 triliun,” papar Ir Benny Marbun MEngSc, Kepala Divisi Niaga PLN Pusat, dalam temu media di Medan, Rabu (31/10).

Selain itu, PLN juga berencana mengurangi subsidi listrik untuk industri-industri besar tertentu, sehingga subsidi listrik dapat diberikan kepada masyarakat yang lebih membutuhkan, yakni Kelompok Sosial dan Rumah Tangga, dengan kapasitas daya di bawah 450-1.300 VA.

Tentang tingkat konsumsi energi kWh per kapita per tahun warga Indonesia saat ini, menurut Benny, relatif masih rendah (data World-bank 2009). Konsumsi listrik tertinggi ditempati warga Brunei dengan 8.662 kWh per kapita per tahun, disusul Singapore 7.949; Malaysia 3.614; Thailand 2.045; Vietnam 918; Philipina 593; dan Indonesia 590.
“Padahal pendapatan per kapita kita saat ini cenderung meningkat,” jelasnya lagi.

PLN Berbenah
Selain menjelaskan mengenai Opsi Rasionalisasi Subsidi Listrik 2013, Benny juga menjelaskan banyak hal tentang program PLN Berbenah. Antara lain, pembayaran online, keluhan melalui Call Center 123, dan layanan penyambungan baru tambah daya melalui Call Center 123 dan Website www.pln.co.id.

“Lewat Call Center 123, pelanggan bisa menanyakan tanggal pembayaran, info rekening listrik, minta sambungan baru, minta tambah daya, laporkan gangguan, dan sebagainya. Hal serupa juga bisa dilakukan lewat website. Semuanya untuk memudahkan pelanggan menikmati pelayanan PLN,” katanya.

Misalnya, untuk menambah daya, cukup menelepon Call Center 123, memberikan nama, nomor telepon , alamat, dan berapa daya yang hendak ditambah. Selanjutnya, operator akan memberitahu biaya yang harus dibayar. Setelah dibayar, si pelanggan diberi nomor registrasi.

“Dalam tempo 10 hari, paling lambat 30 hari, permintaan sudah akan terealisasi,” terangnya.
Ia mengakui, PLN banyak melakukan perubahan dan terobosan di bawah kepemimpinan Dahlan Iskan sebagai Dirut PLN lalu. (mea)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/