SMUTPOS.CO – Pandemi Covid-19 telah meluluhlantahkan beberapa sektor tak terkecuali sektor UMKM khususnya bidang kuliner. Berdasarkan survei yang dilakukan SMESCO Indonesia bulan Maret hingga April 2021 lalu yang merupakan salah satu institusi dibawah naungan Kementerian Koperasi dan UKM (Kemkop UKM), mengungkapkan bahwa persentase UMKM sektor makanan olahan, sektor rumah makan serta warung kopi dan lainnya mengalami keterpurukan karena efek dari pandemi.
Dengan kondisi dan situasi seperti sekarang, Teh Pucuk Harum sebagai teh favorit masyarakat Indonesia memiliki komitmen untuk terus mendukung perkembangan industri kuliner di Indonesia dengan kembali berkolaborasi bersama YouTuber ternama tanah air yakni Magdalena atau yang lebih dikenal Mgdalenaf pada akun media sosialnya untuk kembali menjalankan program UMKM Pilihan Mgdalenaf Bersama Teh Pucuk Harum yang merambah ke pulau Sumatera.
Pada Maret 2021 lalu program UMKM Pilihan Mgdalenaf Bersama Teh Pucuk Harum telah mengunjungi 14 UMKM di wilayah Pulau Jawa hingga Bali tepatnya di 6 kota yang mendapat banyak respon positif dari para followers, subcribers Mgdalenaf hingga masyarakat luas.
Kini, UMKM Pilihan Mgdalenaf Bersama Teh Pucuk Harum kembali hadir dengan mengunjungi Pulau Sumatera tepatnya di 6 kota yakni, Lampung, Bangka, Belitung, Palembang, Padang dan Medan.
Senior Brand Manager Teh Pucuk Harum, Yustina Amelia mengatakan dengan kembali menjalankan program UMKM Pilihan Mgdalenaf Bersama Teh Pucuk Harum yang kedua kalinya di masa pandemi seperti ini merupakan sebuah bukti nyata pihaknya untuk selalu konsisten dalam membantu para UMKM bidang kuliner di Indonesia.
“Untuk terus bangkit dan mendukung inovasi-inovasi baru dalam bentuk sajian yang unik dan khas serta disukai masyarakat khususnya para penggiat kuliner,” sebut Yustina dalam keterangan tertulis, Rabu (1/12).
Pada program UMKM Pilihan Mgdalenaf Bersama Teh Pucuk Harum masih mengusung konsep yang sama untuk membantu para UMKM di bidang kuliner yang mengalami penurunan omset ataupun bergantung pada penghasilan sehari-hari, namun yang membuat program kali ini berbeda dari sebelumnya adalah Magdalena mengadakan Digital Activation dengan judul #UMKMHuntingWithMGDALENAF #DitemeninTehPucukHarum. Gerakan digital ini merupakan sebuah ajakan kepada followers dan subscribers Mgdalenaf atau pun masyarakat yang sudah menonton tayangan video YouTube UMKM Pilihan Mgdalenaf Bersama Teh Pucuk Harum di Pulau Sumatera untuk bisa turut serta membuat sebuah konten makanan/kuliner sekreatif mungkin tentang UMKM yang telah didatangi Magdalena di pulau Sumatera.
“Tujuan diadakannya gerakan ini, untuk bisa bersama-sama membantu mempromosikan UMKM yang didatangi secara meluas. Tidak hanya bergerak dari diri saya sendiri melalui platform yang saya miliki, namun saya juga mengajak teman-teman dan masyarakat diluar sana untuk dapat turut andil dalam membantu UMKM melalui platform yang mereka miliki. Dengan begitu gerakan ini akan semakin massive untuk bisa membantu para UMKM bidang kuliner bangkit dari keterpurukan,” ungkap Magdalena, YouTuber & Content Creator.
Para peserta yang mengikuti gerakan digital ini dapat mengunggah konten pada akun Instagram masing-masing dengan unggahan berupa Instagram Story/Feed/Reels. Sertakan juga caption secara singkat yang menceritakan tentang UMKM yang didatangi, lalu gunakan hashtag #UMKMHuntingWithMGDALENAF #DitemeninTehPucukHarum, kemudian mention satu orang teman untuk bisa ikut serta gerakan digital ini dan tak lupa juga untuk Tag dan follow akun Instagram @mgdalenaf dan @pucukharumid. 5 orang pemenang akan dipilih dari setiap konten UMKM pilihan yang di unggah dan masing-masing pemenang akan mendapatkan hadiah berupa e-voucher serta persediaan produk Teh Pucuk Harum. Periode gerakan digital ini dapat diikuti dari tanggal 7 November 2021 hingga akhir Desember 2021.
Magdalena selalu memiliki kisah menarik di setiap kota yang dikunjungi dalam program UMKM Pilihan Mgdalenaf Bersama Teh Pucuk Harum tak terkecuali pada 6 kota di pulau Sumatera diantaranya seperti Bebek Gila Deborah yang berlokasi di kota Lampung yang memiliki ciri khas menjual satu ekor bebek dalam ukuran besar yang dimasak dengan cabai seberat 6 kg.
Cita rasa yang disajikan sangat enak, cabai nya sangat pedas, dan harganya pun relatif terjangkau namun karena efek pandemi mereka harus kehilangan para pelanggannya.
Lalu ada Mie Celor Poligon yang terletak di kota Palembang merupakan mie legendaris yang berdiri sejak puluhan tahun lamanya yang memiliki cita rasa yang sangat enak, namun akibat pandemi Mie Celor Poligon sempat menutup kedainya dan juga telah banyak kehilangan omset selama penjualan.
Kemudian beranjak ke kota Pangkal Pinang, di Kepulauan Bangka ada Mie Ayam Yen-Yen yang merupakan satu-atunya UMKM pelopor bakmi bangka halal yang memiliki cita rasa luar biasa enak yang ternyata menggunakan minyak bawang buatan sendiri dan juga kecap khas pulau Bangka yang tidak ditemukan di tempat lain tapi sayang penjualannya hampir menurun sekitar 70% dari biasanya karena efek pandemi.
Lanjut ke wilayah Tanjung Pandan kota Belitung, terdapat Warung Mak Weng menjual aneka ragam seafood yang segar dan uniknya bumbu bumbu dasar yang digunakan diletakkan di atas permukaan tanah. Ini merupakan salah satu tradisi masakan yang unik dan langka karena dengan meletakkan bumbu-bumbu di atas permukaan tanah, menurut mereka itu menjadi sebuah kunci untuk menjaga cita rasa dari masakan yang dibuatnya dan karena efek pandemi, UMKM ini merugi sebesar ratusan juta rupiah. Kemudian beralih ke kota Medan, ada Nasi goreng Komdak yang terkenal dengan cita rasanya yang lezat dan cara memasaknya yang masih tradisional dengan menggunakan arang, dan di masa pandemi UMKM ini juga turut merasakan penurunan penjualan.
Salah satu UMKM yang menarik perhatian Magdalena yakni Rumah Makan Family Benteng yang terletak di Bukittinggi kota Padang yang letaknya dekat Benteng peninggalan jaman Belanda yakni di Benteng Fort De Cock. UMKM ini berdiri sejak tahun 1950 dan bermula dari sinilah Ayam Pop pertama kali diperkenalkan dan dijual di Indonesia. Asal mula nama ayam pop itu ternyata masakan ayamnya sudah sangat populer sejak dahulu diperjual belikan dan disukai oleh masyarakat setempat, kemudian oleh sang penjual diberi nama Ayam Pop yang merupakan kepanjangan dari Ayam Populer. Uniknya Ayam Pop ini juga memiliki perbedaan dibanding jenis masakan ayam lainnya, karena tidak di sengaja ayam tersebut dimasak dalam waktu yang cepat sehingga berbeda dengan ayam goreng biasanya yang kering dan berwarna kuning keemasan.
Ternyata selama Magdalena membantu para UMKM kuliner di Jawa, Bali dan Sumatera, masih banyak pelaku UMKM kuliner yang tidak mengetahui bagaimana cara untuk menarik para pelanggan datang karena mereka masih berjualan secara konvensional dan masih menggunakan cara marketing mereka masing-masing yang belum tersentuh oleh hebatnya teknologi masa kini. Selain itu kondisi rumah makan yang tidak mendapatkan perhatian lebih juga menjadi fokus perhatian dari program UMKM Pilihan Mgdalenaf Bersama Teh Pucuk Harum.
“Sebenarnya sesuai dengan tujuan awal dari diadakannya program ini untuk bisa membantu mendigitalisasi para UMKM bidang kuliner yang dikunjungi dengan memanfaatkan platform yang saya miliki sebagai wadah promosi kepada para masyarakat luas untuk mengetahui betapa unik dan lezatnya makanan yang disajikan oleh beberapa UMKM yang saya kunjungi tersebut. Dan sudah selayaknya kita saling bantu untuk meningkatkan penjualan UMKM bidang kuliner yang sedang dalam masa keterpurukan di situasi pandemi seperti sekarang ini dengan cara mengunjungi, mencicipi dan mempromosikan dengan cara kita masing-masing,” tutur Magdalena, YouTuber & Content Creator.
Tak hanya itu saja, Magdalena pun juga berharap kepada Teh Pucuk Harum yang memiliki komitmen mendukung perkembangan UMKM di Indonesia untuk terus membantu para UMKM bidang kuliner di kota-kota lainnya yang masih banyak memerlukan bantuan dan perhatian karena efek dari pandemi covid-19.
“Melihat banyak nya respon positif yang diterima dengan menjalankan program UMKM Pilihan Mgdalenaf Bersama Teh Pucuk Harum, kami berharap kedepannya akan ada lebih banyak lagi UMKM bidang kuliner di kota-kota lainnya di Indonesia yang dapat terbantukan dengan diadakan program seperti ini dan para pelaku UMKM dapat kembali bangkit serta melahirkan inovasi baru dalam menyajikkan sajian kuliner,” tutup Yustina Amelia.
Program UMKM Pilihan MGDALENAF bersama Teh Pucuk Harum di Pulau Sumatera telah mengeluarkan enam (6) episode UMKM sejak tanggal 7 November 2021 episode pertama dikeluarkan. Saksikan terus episode terbaru kisah para UMKM Pilihan MGDALENAF Bersama Teh Pucuk Harum lainnya di Youtube channel MGDALENAF.
Nantikan terus update terbaru dari Teh Pucuk Harum di website www.tehpucukharum.com dan like Facebook Teh Pucuk Harum di @pucukharumid, follow akun Twitter di @pucukharumid, YouTube Channel Pucuk Harum, dan Instagram di @pucukharumid.(rel)