31.7 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

Dukung Akselerasi Ekonomi Digital Indonesia, DANA Sinergi dengan JNE

M. Feriadi Presiden Direktur JNE (kiri) Vincent Iswara CEO DANA.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – DANA sebagai dompet digital yang diandalkan penduduk Indonesia hari ini memperkaya portofolionya. Kali ini DANA mengumumkan kemitraan strategis dengan penyedia jasa layanan logistik di Indonesia, Jalur Nugraha Ekakurir (JNE).

“Pembayaran maupun logistik masih menjadi tantangan di industri e-commerce, maka dari itu kolaborasi ini menjadi salah satu solusi sangat baik untuk membantu mengatasi tantangan tersebut” ujar Vincent Iswara, CEO DANA pada media gathering yang diadakan di Capital Place, Jakarta Selatan, Selasa (15/10).

Kemitraan ini tentunya akan mampu menghadirkan pengalaman-pengalaman transaksi yang beragam kepada para pengguna.

“JNE berperan sebagai pilar logistik dalam ekosistem e-commerce berkomitmen untuk terus berinovasi. Meningkatkan kapabilitas, terutama di bidang IT dan infrastruktur untuk memungkinkan JNE menunjang maupun bekerja sama dengan pihak-pihak teknologi finansial dan online platform,” ujar M. Feriadi, Presiden Direktur JNE.

Kemitraan ini akan mendukung transaksi di layanan e-commerce yang mayoritas masih berbasis perbankan. Terlebih saat ini masih banyak masyarakat Indonesia yang belum memiliki akses ke layanan perbankan (unbankable).

Kemitraan antara kedua perusahaan ini menghasilkan sebuah fitur yang memudahkan pengguna dalam bertransaksi, yaitu pembayaran nontunai.

Pembayaran nantinya dapat dilakukan melalui sinergi antara kurir dan pembayar dengan aplikasi DANA.

Pengguna tidak perlu khawatir apabila saldo DANA kurang karena aplikasi ini sudah mempersiapkan fitur card binding yang mana pengguna dapat menyimpan kartu debit dan kartu kredit terverifikasi bank penerbit di dompet digitalnya.

Selain praktis, melalui cara ini, keamanan juga lebih terjamin karena pengguna tidak perlu memberikan bentuk fisik kartu debit atau kartu kredit, yang sesungguhnya memiliki nomor yang harus diproteksi, yaitu nomor kartu dan CVV.

Dalam survei yang dilakukan oleh DANA pada bulan Mei hingga Juli 2019 di empat kota besar di Indonesia, yakni Jakarta, Surabaya, Bandung, dan Yogyakarta, ditemukan bahwa mayoritas responden sudah menggunakan dompet digital dan sudah pernah berbelanja di e-commerce. Dari survei terhadap 757 orang responden itu, jumlah pengguna dompet digital terbesar terdapat di Bandung (69,4%), diikuti Jakarta (65,9%), Yogyakarta (63,8%), dan Surabaya (37,5%). Sementara, dari 1.046 orang responden, jumlah pengguna layanan e-commerce terbesar ada di Bandung (85,9%), diikuti Jakarta (82,8%), Yogyakarta (81,3%), dan Surabaya (76,9%).

Menurut Vincent, sektor perdagangan elektronik atau e-commerce adalah salah satu motor utama penggerak ekonomi digital Indonesia saat ini. Sektor ini digadang-gadang mampu menjadi pilar utama menguatnya perekonomian nasional dengan prakiraan nilai transaksi sebesar US$4,45 triliun pada 2021. Namun, dunia e-commerce sendiri saat ini masih harus menghadapi berbagai tantangan.

“Alat pembayaran untuk mendukung transaksi di platform-platform e-commerce mayoritas masih berbasis layanan perbankan. Ini menjadi tantangan jika melihat fakta masih banyaknya jumlah masyarakat Indonesia yang belum memiliki akses ke layanan perbankan. Tantangan lain adalah logistik sehubungan dengan kondisi geografis Indonesia yang luas dan berbentuk kepulauan,” tutur Vincent.

Melalui kolaborasi DANA dan JNE, dompet digital DANA akan menjadi salah satu infrastruktur pembayaran digital yang bisa dimanfaatkan oleh pelanggan JNE atau pelanggan e-commerce, toko online maupun beragam marketplace, yang telah menggandeng JNE sebagai pendukung layanan ekspedisinya.

Bagi pelaku usaha kreatif berskala UMKM yang selama ini melakukan kegiatan pemasaran mandiri dan tidak tergabung dengan marketplace, dapat memanfaatkan sinergi DANA dan JNE ini untuk meningkatkan kualitas layanan dan kompetensinya. (rel/ram)

M. Feriadi Presiden Direktur JNE (kiri) Vincent Iswara CEO DANA.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – DANA sebagai dompet digital yang diandalkan penduduk Indonesia hari ini memperkaya portofolionya. Kali ini DANA mengumumkan kemitraan strategis dengan penyedia jasa layanan logistik di Indonesia, Jalur Nugraha Ekakurir (JNE).

“Pembayaran maupun logistik masih menjadi tantangan di industri e-commerce, maka dari itu kolaborasi ini menjadi salah satu solusi sangat baik untuk membantu mengatasi tantangan tersebut” ujar Vincent Iswara, CEO DANA pada media gathering yang diadakan di Capital Place, Jakarta Selatan, Selasa (15/10).

Kemitraan ini tentunya akan mampu menghadirkan pengalaman-pengalaman transaksi yang beragam kepada para pengguna.

“JNE berperan sebagai pilar logistik dalam ekosistem e-commerce berkomitmen untuk terus berinovasi. Meningkatkan kapabilitas, terutama di bidang IT dan infrastruktur untuk memungkinkan JNE menunjang maupun bekerja sama dengan pihak-pihak teknologi finansial dan online platform,” ujar M. Feriadi, Presiden Direktur JNE.

Kemitraan ini akan mendukung transaksi di layanan e-commerce yang mayoritas masih berbasis perbankan. Terlebih saat ini masih banyak masyarakat Indonesia yang belum memiliki akses ke layanan perbankan (unbankable).

Kemitraan antara kedua perusahaan ini menghasilkan sebuah fitur yang memudahkan pengguna dalam bertransaksi, yaitu pembayaran nontunai.

Pembayaran nantinya dapat dilakukan melalui sinergi antara kurir dan pembayar dengan aplikasi DANA.

Pengguna tidak perlu khawatir apabila saldo DANA kurang karena aplikasi ini sudah mempersiapkan fitur card binding yang mana pengguna dapat menyimpan kartu debit dan kartu kredit terverifikasi bank penerbit di dompet digitalnya.

Selain praktis, melalui cara ini, keamanan juga lebih terjamin karena pengguna tidak perlu memberikan bentuk fisik kartu debit atau kartu kredit, yang sesungguhnya memiliki nomor yang harus diproteksi, yaitu nomor kartu dan CVV.

Dalam survei yang dilakukan oleh DANA pada bulan Mei hingga Juli 2019 di empat kota besar di Indonesia, yakni Jakarta, Surabaya, Bandung, dan Yogyakarta, ditemukan bahwa mayoritas responden sudah menggunakan dompet digital dan sudah pernah berbelanja di e-commerce. Dari survei terhadap 757 orang responden itu, jumlah pengguna dompet digital terbesar terdapat di Bandung (69,4%), diikuti Jakarta (65,9%), Yogyakarta (63,8%), dan Surabaya (37,5%). Sementara, dari 1.046 orang responden, jumlah pengguna layanan e-commerce terbesar ada di Bandung (85,9%), diikuti Jakarta (82,8%), Yogyakarta (81,3%), dan Surabaya (76,9%).

Menurut Vincent, sektor perdagangan elektronik atau e-commerce adalah salah satu motor utama penggerak ekonomi digital Indonesia saat ini. Sektor ini digadang-gadang mampu menjadi pilar utama menguatnya perekonomian nasional dengan prakiraan nilai transaksi sebesar US$4,45 triliun pada 2021. Namun, dunia e-commerce sendiri saat ini masih harus menghadapi berbagai tantangan.

“Alat pembayaran untuk mendukung transaksi di platform-platform e-commerce mayoritas masih berbasis layanan perbankan. Ini menjadi tantangan jika melihat fakta masih banyaknya jumlah masyarakat Indonesia yang belum memiliki akses ke layanan perbankan. Tantangan lain adalah logistik sehubungan dengan kondisi geografis Indonesia yang luas dan berbentuk kepulauan,” tutur Vincent.

Melalui kolaborasi DANA dan JNE, dompet digital DANA akan menjadi salah satu infrastruktur pembayaran digital yang bisa dimanfaatkan oleh pelanggan JNE atau pelanggan e-commerce, toko online maupun beragam marketplace, yang telah menggandeng JNE sebagai pendukung layanan ekspedisinya.

Bagi pelaku usaha kreatif berskala UMKM yang selama ini melakukan kegiatan pemasaran mandiri dan tidak tergabung dengan marketplace, dapat memanfaatkan sinergi DANA dan JNE ini untuk meningkatkan kualitas layanan dan kompetensinya. (rel/ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/