28 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Tak Bisa Turunkan Suku Bunga Kredit

Kebijakan Spread Lending Rate

Jakarta– Pengamat perbankan Drajad Wiwobo menilai, kebijakan base lending rate yang akan dikeluarkan Bank Indonesia (BI), tidak akan berdampak signifikan pada penurunan suku bunga kredit perbankan.

Namun, justru sebaliknya akan perbankan akan lebih agresif untuk menaikan tingkat suku bunga kredit, karena BI Rate dinilai masih tinggi oleh perbankan.

Seperti diketahui, BI akan segera mengumumkan kebijakan base lending rate pada awal Maret ini. BI berharap dengan adanya aturan tersebut suku bunga kredit perbankan akan turun dengan sendirinya, tanpa ada paksaan dari BI

”Base lending rate itu nanti hanya akan ada di atas kertas saja. Pada praktiknya nanti tidak akan dilaksanakan di lapangan oleh bank-bank,” ujar Drajad di Jakarta, Senin (1/3).

Drajad menjelaskan, kenapa bank-bank tersebut tidak akan melaksanakan karena bank-bank tersebut akan terlebih dahulu melihat struktur biaya mereka sendiri.

Selain itu lanjut dia, mereka juga akan melihat marketnya. “Dan kalau ada kesempatan untuk menetapkan bunga yang lebih tinggi kenapa tidak dilakukan, apalagi BI sendiri nggak konsisten. Di satu sisi mereka menetapkan supaya mengumumkan base leanding rate-nya, di sisi lainya BI dalam kondisi seperti sekarang malah menaikan BI Rate. Itu kan seperti sinyal, silahkan saja menaikkan suku bunga,” ujarnya.

Menurut Drajad, spread bisa diterapkan oleh BI, jika bunga bank tersebut melebihi dari 10 persen. Bahkan, BI juga bisa memberikan sanksi adimistratif dan sebagainya. “Jadi sebenarnya BI bisa mengambil langkah itu. Hanya saja untuk mengumumkannya saja yang susah,” ujarnya.

Namun, menurut Deputi Gubernur Bank Indonesia, Muliaman D Hadad, BI belum ada rencana mematok spread suku bunga kredit perbankan, agar memudahkan pengusaha dalam mendapatkan permodalan dengan suku bunga yang rendah.

BI berharap dengan adanya kebijakan base landing rate yang akan mulai efektif diberlakukan pada awal Maret secara tidak langsung akan berdampak pada penurunan suku bunga kredit perbankan.

“Kita belum sampai kesana, tapi kalau ini bisa ini bisa dilakukan secara baik dan kemudian mendorong persaingan yang baik dikalangan industri akan signifikan dampaknya nanti,” ucapnya.

Terkait spread tersebut, BI akan melihat terlebih dahulu dari perkembangan implementasi kebijakan itu (base landing rate), dampaknya seperti apa dan bagaimana. “Mudah-mudah saja bisa cukup sepatlah masa penyesuaiannya agar masyarakat bisa menilai,” katanya. (net/bbs/jpnn)

Kebijakan Spread Lending Rate

Jakarta– Pengamat perbankan Drajad Wiwobo menilai, kebijakan base lending rate yang akan dikeluarkan Bank Indonesia (BI), tidak akan berdampak signifikan pada penurunan suku bunga kredit perbankan.

Namun, justru sebaliknya akan perbankan akan lebih agresif untuk menaikan tingkat suku bunga kredit, karena BI Rate dinilai masih tinggi oleh perbankan.

Seperti diketahui, BI akan segera mengumumkan kebijakan base lending rate pada awal Maret ini. BI berharap dengan adanya aturan tersebut suku bunga kredit perbankan akan turun dengan sendirinya, tanpa ada paksaan dari BI

”Base lending rate itu nanti hanya akan ada di atas kertas saja. Pada praktiknya nanti tidak akan dilaksanakan di lapangan oleh bank-bank,” ujar Drajad di Jakarta, Senin (1/3).

Drajad menjelaskan, kenapa bank-bank tersebut tidak akan melaksanakan karena bank-bank tersebut akan terlebih dahulu melihat struktur biaya mereka sendiri.

Selain itu lanjut dia, mereka juga akan melihat marketnya. “Dan kalau ada kesempatan untuk menetapkan bunga yang lebih tinggi kenapa tidak dilakukan, apalagi BI sendiri nggak konsisten. Di satu sisi mereka menetapkan supaya mengumumkan base leanding rate-nya, di sisi lainya BI dalam kondisi seperti sekarang malah menaikan BI Rate. Itu kan seperti sinyal, silahkan saja menaikkan suku bunga,” ujarnya.

Menurut Drajad, spread bisa diterapkan oleh BI, jika bunga bank tersebut melebihi dari 10 persen. Bahkan, BI juga bisa memberikan sanksi adimistratif dan sebagainya. “Jadi sebenarnya BI bisa mengambil langkah itu. Hanya saja untuk mengumumkannya saja yang susah,” ujarnya.

Namun, menurut Deputi Gubernur Bank Indonesia, Muliaman D Hadad, BI belum ada rencana mematok spread suku bunga kredit perbankan, agar memudahkan pengusaha dalam mendapatkan permodalan dengan suku bunga yang rendah.

BI berharap dengan adanya kebijakan base landing rate yang akan mulai efektif diberlakukan pada awal Maret secara tidak langsung akan berdampak pada penurunan suku bunga kredit perbankan.

“Kita belum sampai kesana, tapi kalau ini bisa ini bisa dilakukan secara baik dan kemudian mendorong persaingan yang baik dikalangan industri akan signifikan dampaknya nanti,” ucapnya.

Terkait spread tersebut, BI akan melihat terlebih dahulu dari perkembangan implementasi kebijakan itu (base landing rate), dampaknya seperti apa dan bagaimana. “Mudah-mudah saja bisa cukup sepatlah masa penyesuaiannya agar masyarakat bisa menilai,” katanya. (net/bbs/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/