33 C
Medan
Friday, May 3, 2024

Satgas Pangan Kota Medan Rapat Harga Cabai

Foto: SUTAN SIREGAR/SUMUT PO
Pedagang merapikan sayuran yang didagangkan di Pusat Pasar Medan

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Satuan Tugas (Satgas) Pangan Kota Medan menggelar rapat terkait kenaikan harga cabai di kota Medan, Kamis (14/9). Rapat yang dipimpin Ketua Satgas Pangan Kota Medan sekaligus Kasat Intel Polrestabes Medan, AKBP B Siallagan dan Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Medan, Muslim Harahap ini dilaksanakan di Kantor Wali Kota Medan.

Ketua Satgas Pangan Kota Medan, AKBP B Siallagan menyatakan adanya rapat ini dikarenakan adanya pengaduan sejumlah pedagang cabai Pasar Induk akan dugaan penahanan cabai dari Aceh di kawasan Pondok Kelapa Medan oleh preman dan spekulan.

“Memang ada laporan itu. Namun masih akan kita selidiki dulu, ” ujarnya.

Dijelaskannya, harga cabai saat ini memang belum dirasakan terlalu berdampak bagi ibu rumah tangga yang pada umumnya paling cepat mengetahui. Hal ini dikarenakan para pedagang cabai masih memiliki stok yang mencukupi untuk kebutuhan sehari-hari.

Sedangkan rasa kuatir sudah mulai dirasakan pedagang karena stok cabai yang mulai menipis, sehingga harganya sudah mulai meninggi. Tebakan para pedagang cabai mulai ditahan di kawasan Pondok Indah, karena biasanya kebutuhan cabai untuk Medan diambil dari Aceh.

Disinggung soal penindakan tegas, jika terbukti, AKBP B Siallagan mengakatan masih akan menyelidiki. Pihaknya akan bergerak dulu untuk memastikan kebenaran informasi tersebut. Oleh karena itu, dikatakannya dirinya belum dapat berkomentar banyak mengingat masih tahap penyelidikan.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Medan, Muslim Harahap yang juga dikonfirmasi mengaku adanya informasi soal dugaan penahanan cabai yang datang dari Aceh, di kawasan Pondok Kelapa, Medan. Begitu juga saat ditanya cabai baru dibawa dengan mobil pickup ke pasar induk sehingga pedagang dikenakan ongkos tambahan, diakui Muslim juga ada disebutkan di dalam laporan para pedagang. Namun, untuk itu semua, dikatakan Muslim masih akan dilakukan penyelidikan.

Ditanya soal persentase cabai asal Aceh mengisi kebutuhan cabai di Medan, disebut Muslim sekitar 40%. Namun, disebut Muslim jika inflasi tertinggi di Sumut, terjadi di Medan dan itu paling besar disumbang dari kenaikan harga cabai. (ain/ram)

Foto: SUTAN SIREGAR/SUMUT PO
Pedagang merapikan sayuran yang didagangkan di Pusat Pasar Medan

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Satuan Tugas (Satgas) Pangan Kota Medan menggelar rapat terkait kenaikan harga cabai di kota Medan, Kamis (14/9). Rapat yang dipimpin Ketua Satgas Pangan Kota Medan sekaligus Kasat Intel Polrestabes Medan, AKBP B Siallagan dan Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Medan, Muslim Harahap ini dilaksanakan di Kantor Wali Kota Medan.

Ketua Satgas Pangan Kota Medan, AKBP B Siallagan menyatakan adanya rapat ini dikarenakan adanya pengaduan sejumlah pedagang cabai Pasar Induk akan dugaan penahanan cabai dari Aceh di kawasan Pondok Kelapa Medan oleh preman dan spekulan.

“Memang ada laporan itu. Namun masih akan kita selidiki dulu, ” ujarnya.

Dijelaskannya, harga cabai saat ini memang belum dirasakan terlalu berdampak bagi ibu rumah tangga yang pada umumnya paling cepat mengetahui. Hal ini dikarenakan para pedagang cabai masih memiliki stok yang mencukupi untuk kebutuhan sehari-hari.

Sedangkan rasa kuatir sudah mulai dirasakan pedagang karena stok cabai yang mulai menipis, sehingga harganya sudah mulai meninggi. Tebakan para pedagang cabai mulai ditahan di kawasan Pondok Indah, karena biasanya kebutuhan cabai untuk Medan diambil dari Aceh.

Disinggung soal penindakan tegas, jika terbukti, AKBP B Siallagan mengakatan masih akan menyelidiki. Pihaknya akan bergerak dulu untuk memastikan kebenaran informasi tersebut. Oleh karena itu, dikatakannya dirinya belum dapat berkomentar banyak mengingat masih tahap penyelidikan.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Medan, Muslim Harahap yang juga dikonfirmasi mengaku adanya informasi soal dugaan penahanan cabai yang datang dari Aceh, di kawasan Pondok Kelapa, Medan. Begitu juga saat ditanya cabai baru dibawa dengan mobil pickup ke pasar induk sehingga pedagang dikenakan ongkos tambahan, diakui Muslim juga ada disebutkan di dalam laporan para pedagang. Namun, untuk itu semua, dikatakan Muslim masih akan dilakukan penyelidikan.

Ditanya soal persentase cabai asal Aceh mengisi kebutuhan cabai di Medan, disebut Muslim sekitar 40%. Namun, disebut Muslim jika inflasi tertinggi di Sumut, terjadi di Medan dan itu paling besar disumbang dari kenaikan harga cabai. (ain/ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/