31 C
Medan
Sunday, July 7, 2024

Indeks Harga: Sumut Cetak Deflasi 0,35 Persen pada Februari 2021

MEDAN, SUMUTPOS.CO – BADAN Pusat Statistik (BPS) mencatat, Indeks Harga Konsumsi (IHK) di Sumatera Utara pada Februari 2021 mengalami deflasi 0,35 persen. Salah satu pemicunya, penurunan harga cabai merah, cabai rawit dan telur ayam ras hingga daging ayam ras.

Hal itu, diungkapkan Kepala BPS Sumut, Syech Suhaimi dalam keterangan pers secara daring, Senin (1/3). Ia menjelaskan, seluruh kota IHK di Sumatera Utara deflasi, yaitu Sibolga sebesar 0,68 persen; Pematangsiantar sebesar 0,46 persen.

Kemudian, Medan sebesar 0,33 persen, Padangsidimpuan sebesar 0,28 persen, dan Gunung Sitoli sebesar 1,55 persen.”Dengan demikian, gabungan 5 kota IHK di Sumatera Utara pada Februari 2021 deflasi 0,35 persen,” sebut Syech.

Bulan Februari 2021, Syech mengungkapkan Medan tercatat deflasi 0,33 persen atau terjadi penurunan IHK dari 104,55 pada Januari 2021 menjadi 104,21 pada Februari 2021. “Deflasi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan, yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 1,10 persen; dan kelompok transportasi sebesar 0,19 persen,” ungkap Syech.

Kelompok pengeluaran yang mengalami peningkatan indeks yaitu, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,06 persen, kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,34 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,03 persen dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,43 persen.

Selanjutnya, lima kelompok lainnya tidak mengalami perubahan indeks, yaitu kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya; kelompok pendidikan; dan kelompok penyediaan makanan dan minuman dan restoran.

“Komoditas utama penyumbang deflasi selama Februari 2021 di Medan,antara lain cabai merah, telur ayam ras, daging ayam ras, ikan tongkol/ikan ambu-ambu, cabai rawit, ikan dencis, dan sawi hijau,” jelas Syech.

Dari 24 kota IHK di Pulau Sumatera, 20 kota tercatat deflasi. Deflasi tertinggi di Gunung Sitoli sebesar 1,55 persen dengan IHK sebesar 107,33. “Kemudian terendah di Palembang sebesar 0,08 persen dengan IHK sebesar 104,99,” pungkasnya.(gus)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – BADAN Pusat Statistik (BPS) mencatat, Indeks Harga Konsumsi (IHK) di Sumatera Utara pada Februari 2021 mengalami deflasi 0,35 persen. Salah satu pemicunya, penurunan harga cabai merah, cabai rawit dan telur ayam ras hingga daging ayam ras.

Hal itu, diungkapkan Kepala BPS Sumut, Syech Suhaimi dalam keterangan pers secara daring, Senin (1/3). Ia menjelaskan, seluruh kota IHK di Sumatera Utara deflasi, yaitu Sibolga sebesar 0,68 persen; Pematangsiantar sebesar 0,46 persen.

Kemudian, Medan sebesar 0,33 persen, Padangsidimpuan sebesar 0,28 persen, dan Gunung Sitoli sebesar 1,55 persen.”Dengan demikian, gabungan 5 kota IHK di Sumatera Utara pada Februari 2021 deflasi 0,35 persen,” sebut Syech.

Bulan Februari 2021, Syech mengungkapkan Medan tercatat deflasi 0,33 persen atau terjadi penurunan IHK dari 104,55 pada Januari 2021 menjadi 104,21 pada Februari 2021. “Deflasi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan, yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 1,10 persen; dan kelompok transportasi sebesar 0,19 persen,” ungkap Syech.

Kelompok pengeluaran yang mengalami peningkatan indeks yaitu, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,06 persen, kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,34 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,03 persen dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,43 persen.

Selanjutnya, lima kelompok lainnya tidak mengalami perubahan indeks, yaitu kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya; kelompok pendidikan; dan kelompok penyediaan makanan dan minuman dan restoran.

“Komoditas utama penyumbang deflasi selama Februari 2021 di Medan,antara lain cabai merah, telur ayam ras, daging ayam ras, ikan tongkol/ikan ambu-ambu, cabai rawit, ikan dencis, dan sawi hijau,” jelas Syech.

Dari 24 kota IHK di Pulau Sumatera, 20 kota tercatat deflasi. Deflasi tertinggi di Gunung Sitoli sebesar 1,55 persen dengan IHK sebesar 107,33. “Kemudian terendah di Palembang sebesar 0,08 persen dengan IHK sebesar 104,99,” pungkasnya.(gus)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/