26.7 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Market Industri MICE Itu Lebar, Spread Labanya Besar

Market industri pariwisata MICE sangat lebar, spread labanya juga lebar.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – MICE (meetings incentives, conferences, exhibitions), adalah sektor industri pariwisata yang menjanjikan. Menpar Arief Yahya sering menganalisa dari 3S, size marketnya lebar, sustainable growth-nya tinggi, dan spread labanya besar. “Karena itu, makin banyak MICE, makin cepat industri dan turunannya berkembang!” kata Menteri Arief.

Masuk akal, jika Kemenpar terus mensupport aktivitas marketing MICE. Salah satu yang ditunjukkan adalah dukungan di acara Konvensi Nasional MICE-INAMICE 2017 yang digelar di Hotel Crown Plaza, Jakarta, Rabu (26/4) malam. Konvensi ini dihadiri perwakilan Politeknik dan Perguruan Tinggi seluruh Indonesia yang memiliki program MICE.

Mengangkat tema “Peningkatan Daya Saing Destinasi MICE Indonesia melalui Penguatan Industri dan Professionalisme SDM MICE”, untuk memberikan semangat dan wujud kekompakan stakeholder MICE dalam Indonesia Incoporated dan sinergi Pentahelix Kepariwisataan.

“Diperlukan keterlibatan pemerintah terkait dengan sinergitas Pentahelix yang melibatkankan pelaku bisnis, akademisi, komunitas, dan media untuk menaikkan daya saing MICE Indonesia secara holistik di era global Masyarakat ASEAN,” ujar Ketua Sidang Konvensi Nasional MICE-INAMICE 2017, Wisnu Budi Sulaeman.

Pria yang juga anggota Tim Percepatan Wisata MICE Kemenpar ini menjelaskan, latar belakang konvensi ini dari motivasi wisatawan asing yang datang ke Indonesia melalui sebuah wisata leisure maupun wisata bisnis MICE.

“Hal ini yang mendasari SDM dari tiap-tiap motif wisata berbeda kualifikasi. Baik motif leisure maupun bisnis, daya saing destinasi sangat ditentukan oleh kemampuan SDM Industri untuk memberikan semua kebutuhan dan memenuhi harapan pengunjung selain peran dan dukungan pemerintah,” jelas Wisnu.

Dalam rangkaian acara Konvensi ini, terdapat penandatanganan Nota Kesepahaman terkait peningkatan kualitas daya saing global, pengumpulan data, dan pengembangan destinasi MICE Indonesia antara Kemenpar (Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata) dengan walikota Joglosemar (Jogja-Solo-Semarang) dan Politeknik Negeri Jakarta.

Market industri pariwisata MICE sangat lebar, spread labanya juga lebar.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – MICE (meetings incentives, conferences, exhibitions), adalah sektor industri pariwisata yang menjanjikan. Menpar Arief Yahya sering menganalisa dari 3S, size marketnya lebar, sustainable growth-nya tinggi, dan spread labanya besar. “Karena itu, makin banyak MICE, makin cepat industri dan turunannya berkembang!” kata Menteri Arief.

Masuk akal, jika Kemenpar terus mensupport aktivitas marketing MICE. Salah satu yang ditunjukkan adalah dukungan di acara Konvensi Nasional MICE-INAMICE 2017 yang digelar di Hotel Crown Plaza, Jakarta, Rabu (26/4) malam. Konvensi ini dihadiri perwakilan Politeknik dan Perguruan Tinggi seluruh Indonesia yang memiliki program MICE.

Mengangkat tema “Peningkatan Daya Saing Destinasi MICE Indonesia melalui Penguatan Industri dan Professionalisme SDM MICE”, untuk memberikan semangat dan wujud kekompakan stakeholder MICE dalam Indonesia Incoporated dan sinergi Pentahelix Kepariwisataan.

“Diperlukan keterlibatan pemerintah terkait dengan sinergitas Pentahelix yang melibatkankan pelaku bisnis, akademisi, komunitas, dan media untuk menaikkan daya saing MICE Indonesia secara holistik di era global Masyarakat ASEAN,” ujar Ketua Sidang Konvensi Nasional MICE-INAMICE 2017, Wisnu Budi Sulaeman.

Pria yang juga anggota Tim Percepatan Wisata MICE Kemenpar ini menjelaskan, latar belakang konvensi ini dari motivasi wisatawan asing yang datang ke Indonesia melalui sebuah wisata leisure maupun wisata bisnis MICE.

“Hal ini yang mendasari SDM dari tiap-tiap motif wisata berbeda kualifikasi. Baik motif leisure maupun bisnis, daya saing destinasi sangat ditentukan oleh kemampuan SDM Industri untuk memberikan semua kebutuhan dan memenuhi harapan pengunjung selain peran dan dukungan pemerintah,” jelas Wisnu.

Dalam rangkaian acara Konvensi ini, terdapat penandatanganan Nota Kesepahaman terkait peningkatan kualitas daya saing global, pengumpulan data, dan pengembangan destinasi MICE Indonesia antara Kemenpar (Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata) dengan walikota Joglosemar (Jogja-Solo-Semarang) dan Politeknik Negeri Jakarta.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/